Ratusan Siswa Geruduk Sekolah gegara Guru Cabul dapat Penghargaan, Dinonaktifkan Deh!

Beranda
Komunitas
News
Citizen Journalism
Ratusan Siswa Geruduk Sekolah gegara Guru Cabul dapat Penghargaan, Dinonaktifkan Deh!

amekachi

24-09-2024 00:39

Ratusan Siswa Geruduk Sekolah gegara Guru Cabul dapat Penghargaan, Dinonaktifkan Deh!

Baru dapat Penghargaan seorang Guru di Tangerang Langsung Dinonaktifkan, Murid Protes Jejak Masa Lalunya!

Saat ini, banyak orang yang memperbincangkan tentang jejak digital dari salah satu tokoh politik paling terkenal di Indonesia ya gansist. Jejak digital yang negatif dapat berakibat fatal bagi reputasi seseorang. Selain jejak digital, masa lalu yang buruk dan catatan yang tidak baik juga dapat memberikan dampak besar terhadap kehidupan seseorang.

Seperti yang terjadi baru saja, ketika dikabarkan ratusan siswa dari SMKN 5 Kota Tangerang Selatan berkumpul secara tiba-tiba di depan sekolah mereka pada hari Senin, 23 September 2024. Dengan mengenakan seragam lengkap, mereka melakukan unjuk rasa di halaman sekolah yang terletak di Pamulang tersebut. Para siswa terlihat kompak membawa spanduk yang akan dipasang di dinding sekolah sebagai bentuk protes.

Quote:

Aksi ini merupakan respons terhadap penghargaan pramuka Pancawarsa III yang diberikan oleh Kwarcab Kota Tangsel kepada HDW. Menurut pendapat para siswa, HDW tidak layak menjadi guru karena catatan buruknya yang terjadi pada kisaran tahun 2010. Mereka merasa bahwa tindakan tersebut sangat tidak pantas dan merugikan citra sekolah.

Salah satu siswa, Idham, menyampaikan tuntutan mereka kepada pihak sekolah. Menurut Idham, bahwa semua murid di sekolah tersebut saat ini meminta agar Pak Dedi (HDW) dikeluarkan dari SMKN 5 karena dugaan pelecehan dan pencabulan yang dilakukan oleh guru tersebut, perbuatan ini bagi mereka merupakan tindakan yang sangat rendah.

Apalagi mereka merasa ada ketidakadilan, karena teman-temannya yang terlibat tawuran dipastikan akan dikeluarkan, sementara kasus ini tidak ditangani dengan serius. Kekecewaan mereka kemudian ditanggapi oleh kepala SMKN 5, Rohmani Yusuf, yang menjelaskan bahwa HDW telah dinonaktifkan sesuai Arahan Dinas Pendidikan Provinsi Banten.

Kejadian tentang aksi protes pelajar tersebut telah di konfirmasi kebenaran oleh Kapolsek Pamulang, Kompol Suhardono. Dugaan tindakan pencabulan yang dilakukan oleh seorang pembina Pramuka tersebut sudah dilaporkan ke Polres Tangsel. Korban yang terlibat diketahui ada banyak murid, dan sampai sekarang, HDW diduga masih aktif sebagai pembina di SMKN 5 Kota Tangsel.

Melalui kisah ini, maka sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga perilaku dan sikap kita. Dengan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari tindakan yang dapat merugikan diri sendiri, kita dapat melindungi diri dari berbagai akibat yang tidak diinginkan. Kesadaran akan jejak digital dan masa lalu kita adalah langkah awal untuk membangun citra yang positif.

Kita harus ingat bahwa setiap tindakan yang kita lakukan dapat terekam dan diingat oleh orang lain. Jadi, menjaga sikap dan berperilaku baik adalah kunci untuk menghindari masalah di masa depan. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa jejak yang kita tinggalkan adalah jejak yang baik dan bermanfaat.

Sumber Tulisan dan Gambar:

Okezone

Liputan6