Pemerintah Indonesia telah mengikuti jejak Korea Selatan untuk terlepas dari jebakan status negara berpendapatan menengah atau middle income trap. Salah satu cara yang diikuti itu ialah dari sisi pendidikan.

Sri Mulyani mengatakan, Korea Selatan sebelum akhirnya bisa menikmati status negara berpendapatan tinggi menjadi salah satu negara yang rajin mengirimkan pelajarnya ke luar negeri untuk menimba ilmu, termasuk kelas pekerja untuk meningkatkan skill nya.

"Berbicara tentang Korea Selatan, mereka mengirim 100.000 orang untuk pendidikan. Mereka juga mengirim banyak pekerja untuk mendapatkan lebih banyak pelatihan," ucap Sri Mulyani dalam acara The International Seminar and Growth Academy ASEAN di Gedung Dhanapala, Jakarta, Senin (23/9/2024).

Indonesia ia tegaskan telah mengikuti langkah Korea itu dengan memberikan setiap tahunnya kepada 50 ribu mahasiswa untuk kuliah di luar negeri. Tidak hanya untuk bidang pendidikan spesialis, seperti kedokteran, namun juga ekonomi digital, hingga ke sektor-sektor yang dibutuhkan industri hilirisasi.

"Semua ini adalah cara Indonesia mengikuti banyak negara lain yang sudah berhasil mencapai status negara berpendapatan tinggi," tegas Sri Mulyani.

Dengan strategi sisi perbaikan kualitas sumber daya manusia atau SDM itu, Sri Mulyani berharap ke depan Indonesia bisa memperoleh tenaga kerja yang produktif dan inovatif untuk bisa mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia ke level 7%-8%, dari yang selama 24 tahun terakhir stagnan di kisaran 5%.

"Jika Anda melihat status pendapatan tinggi, itu hanya dapat dicapai jika Anda memiliki pertumbuhan yang tinggi," ucapnya.

Kualitas SDM yang berpendidikan tinggi dan unggul itu ia pastikan akan membuat Indonesia menikmati tenaga kerja yang produktif ke depan. Maka, investasi terhadap SDM ia pastikan akan terus dijaga pemerintah, sambil memastikan kesehatan mereka dan kesejahteraannya melalui perbaikan infrastruktur, reformasi struktural, hingga inovasi.

"Jadi, kita belajar dari pengalaman kita sendiri, tetapi juga belajar dari banyak negara lain tentang kebijakan, regulasi, dan pengaturan kelembagaan," tutur Sri Mulyani.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-kita-tiru/amp

Siapapun juga tau kalau korea dan negara-negara maju lain itu jadi maju karena rakyatnya makmur disebabkan bisa menjual barang ke luar negeri contoh dia jualan samsung, hyundai LG KIA dll

Amerika juga apalagi tak terhingga banyaknya brand yg dia jual ke luar negeri

Selama cuma jualan SDA apalagi jualin ke rakyat sendiri di dalam negeri sulit rasanya jadi negara maju..

Ane membayangkan esemka bisa setara dengan hyundai, byd dan merek2 lainnya di dunia