Kaskus

News

gaygeneAvatar border
TS
gaygene
Demi Udara Sejuk, Warga Jakarta Bayar dengan Kemacetan Panjang di Puncak Bogor
Demi Udara Sejuk, Warga Jakarta Bayar dengan Kemacetan Panjang di Puncak Bogor

BOGOR, KOMPAS.com - Pada masa long weekend atau libur panjang yang bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu (14/9/2024) hingga Senin (16/9/2024), wisatawan yang menuju kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, terus membeludak.

Akibatnya, kemacetan parah terjadi di sejumlah ruas Jalan Raya Puncak, Bogor. Antrean kendaraan pun mengular cukup panjang.

Antrean sudah dirasakan wisatawan sejak Minggu kemarin. Mereka terjebak macet selama 17 jam atau dari siang hingga malam hari.

Seorang wisatawan asal Jakarta, Andri (28) mengaku bahwa ia dan teman-temannya baru berangkat menggunakan mobil ke Puncak Bogor pada hari ini.

Meskipun, ia sudah tahu kabar adanya kemacetan parah sejak Minggu siang hingga malam, namun pagi ini, ia tetap memilih berangkat untuk berwisata ke Curug Naga, Cisarua.

Pagi ini, ia dan teman-temannya menggunakan dua mobil terpaksa harus menunggu antrean rekayasa lalu lintas one way (satu arah) ke arah bawah.

Sebab, polisi sedang memberlakukan one way ke bawah atau dari arah Puncak menuju Jakarta.

"Dari Jakarta mau wisata ke Curug Naga (Puncak Bogor) bareng sama temen, ada 2 mobil. Nah, pagi ini kejebak one way," ucap pria jangkung asal Rawamangun, Jakarta Timur saat diwawancarai Kompas.com di pintu masuk Puncak tepatnya Simpang Gadog, Ciawi, Senin (16/9/2024).

Menurut dia, situasi kemacetan tersebut tidak menjadi masalah, yang terpenting, sampai ke tempat tujuan yaitu Curug Naga, Puncak Bogor.

Dia dan teman-temannya yakin untuk melanjutkan perjalanan dengan harapan kemacetan bisa berkurang hari ini.

"Kemarin saya lihat di medsos macet parah. Mungkin kemarin doang, semoga hari ini gak sih. Jadi tetap lanjut lah karena gak jauh lagi dari sini (Simpang Gadog)," ucapnya.

Andri pun tak mau mengeluh soal kemacetan di Puncak. Ia menyebut bahwa sebagai warga Jakarta itu sudah terbiasa menghadapi persoalan macet.

Karena itu, ia sudah siap menikmati perjalanan wisata sambil macet-macetan.

Menurutnya, kawasan wisata Puncak adalah pilihan yang tepat karena murah dan jaraknya tidak terlalu jauh dari Jakarta.

"(Liburan sambil macet, siap?) siap, kan nanti bakal lewat jalur alternatif. Jadi nikmatin aja. Macet itu udah biasa bagi orang Jakarta," tuturnya.

Pengendara mobil lainnya bernama Leo (42) juga mengungkapkan hal serupa. Ia dan keluarganya berjumlah 11 orang dengan 2 mobil berencana berwisata ke Puncak.

Alasan memilih Puncak, kata dia, tempatnya sejuk sehingga cocok untuk liburan keluarga.

"Sama, kita juga dari Jakarta. Dari Jam 7 pagi tadi. Saudara saya sih sudah sampai duluan di lokasi. Saya pas baru mau masuk (ke Puncak) malah kejebak antrean one way. Jadi barusan anak-anak saya ojekin aja ke atas," ucap Leo.

Leo mengaku tak bisa berbuat banyak alias pasrah. Macet sudah tak jadi soal asalkan keluarganya bisa berwisata ria.

"Ya gimana ya, mumpung libur ini kan anak-anak, jadi ada momennya, keluarga juga lagi pada ngumpul," ujarnya.

Namun, kata dia, dampak kemacetan ini mengakibatkan perubahan waktu rekayasa lalin one way.

Ia pun tak memprediksi adanya one way tersebut. Kini, ia dan istrinya tertahan di Simpang Gadog karena tidak bisa ke atas Puncak.

"Biasanya kan pagi itu one way ke atas. Tapi sekarang malah ke bawah, jadi ini di luar prediksi. Mungkin karena tadi ada informasi macet ya jadinya di one way ke bawah ke arah Jakarta, kita yang mau naik terpaksa ditahan di sini," pungkasnya.

https://bandung.kompas.com/read/2024...page=all#page2
billy.ar15Avatar border
aldonisticAvatar border
aldonistic dan billy.ar15 memberi reputasi
2
367
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan