Oknum guru ngaji di kecamatan ngawen kabupaten Blora berinisial ST (46) diduga cabuli puluhan santriwati akhirnya dilaporkan ke polres Blora. Oknum guru ngaji tersebut diduga mencabuli puluhan santriwatinya selama bertahun-tahun.

Berdasarkan pengakuan salah satu korban berinisial B (21) menyampaikan modus yang dilakukan oknum guru tersebut dengan mempengaruhi korban dengan dalih agar mendapatkan ilmu. Tak hanya itu oknum guru tersebut juga mengancam jika korban buka suara nanti akan dibuat gila.

"Awalnya diajak ngaji didalam kamar, tiba-tiba lampu dimatiin dan saya diraba-raba mas, terus orangnya bilang biar cepat mendapatkan ilmu harus menuruti keinginannya. Saya juga diancam kalau saya memberitahu orang lain, saya akan dibuat gila", ucap korban. Kamis (12/9/2024)

Lanjut pengakuan korban, oknum guru tersebut melakukan pencabulan terhadap dirinya dan beberapa teman-temannya selama bertahun-tahun, dan dilalukan di beberapa tempat berbeda.

"Sudah dilakukan saat saya berusia 17 tahun dan sekarang saya berusia 21 tahun. Itu saya mask lajang mas sampai sekarang saya sudah punya suami. Korban bukan cuma saya mas, yang saya ketahui dan sudah berkomunikasi dengan saya ada 10 orang," ucapnya.

Lebih lanjut tempatnya berbeda-beda mas, pertama di tempat ngaji, di rumah kosong milik santrinya di kecamatan Japah, di dua tempat usaha milik saya mas, itu di kecamatan Tunjungan dan di Rembang, kemudian di hotel dan dikecamatan Todanan saya dikontrakan satu rumah; ucap korban

Mirisnya ,suami yang merupakan santri dari oknum guru ngaji, dan dulu dijodohkan sama guru ngaji tersebut setelah mengetahui hal itu, sang suami tidak mau berhubungan dengan istrinya sebagai suami istri. Dan sang suami malah berpihak kepada oknum guru ngaji tersebut.

Dari pengakuan korban, oknum guru ngaji tersebut menyetubuhinya bisa sampai 4 kali dalam satu minggu, bahkan dalam satu hari bisa paksa bersetubuh layaknya suami istri hingga 3 kali. Mirisnya lagi korban diwajibkan melayani nafsu birahinya setiap malam jum'at.

"Dalam satu minggu itu 4 kali mas, sama malam jumat wajib. Beberapa kali ada yang satu hari bisa sampai 3 kali, dilakukannya mulai dari jam 21.00 sampai jam 03.00 WIB," jelasnya.

Bahkan, korban sempat beberapa kali hendak melakukan percobaan bunuh diri karena depresi dan merasa dirinya sudah dirusak oleh oknum guru ngajinya.

"Dulu saya sudah mau gantung diri mas, saya sudah siapin tali, tapi ngak jadi. Sering malah mas (mencoba bunuh diri dengan berbagai cara)." Jelasnya.

Atas pencabulan yang dialaminya selama 4 tahun oleh oknum guru ngaji tersebut, korbn akhirnya memberanikan diri untuk melaporkan oknum guru ngaji itu kepada pihak kepolisian pada hari Rabu (11/09/2024).

Sementara itu, kasat Reskrim Polres Blora, AKP slamet, saat dihubungi melalui pesan Whatsapp membenarkan jika ada laporan tentang dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru ngaji.

"Pengaduan, dan sudah kita tidak lajuti pemerisaan saksi-saksi, korban, dan mengumpulkan bukti-bukti, nanti ada perkembangan saya infokan ya," ucapnya, jumat (13/09/2024).


Ponpes mampu cetak generasi berkualitas oknum