- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Kunjungan Apostolik Singapura Tak Mau Kalah Meriah dalam Menyambut Paus Fransiskus


TS
hendy.qiranada
Kunjungan Apostolik Singapura Tak Mau Kalah Meriah dalam Menyambut Paus Fransiskus
HENDY QIRANADA posting di Kaskus.id
Oleh: IRENE SARWINDANINGRUM.
10 September 2024 23:14 WIB.

Orang-orang berjalan di depan poster bergambar Paus Fransiskus menjelang kunjungan Paus ke Singapura, Selasa (10/9/2024). Paus Fransiskus akan tiba di Singapura, Rabu (11/9/2024).
AP PHOTO/VINCENT THIAN
SINGAPURA, RABU — Singapura menyambut Paus Fransiskus dengan keberagaman identitas dan multikulturalisme yang membentuk negara itu. Persiapan kedatangan Paus melibatkan warga beragama di luar agama Katolik. Singapura juga memberi tempat khusus untuk pekerja migran dari berbagai negara untuk menghadiri penyambutan dan misa kepausan.
Kunjungan Paus Fransiskus di Singapura akan mengangkat tema sesuai dengan tema tur Asia Paus, yaitu Persatuan dan Harapan. Singapura adalah negara keempat atau terakhir yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam lawatan 12 hari ke Asia-Oseania. Tiga negara tujuan lawatan sebelumnya adalah Indonesia, Papua Niugini, dan Timor Leste.
Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Singapura pada Rabu (11/9/2024) ini. Selama berbulan-bulan, warga di negara terkaya di Asia Tenggara itu telah bersiap memberikan sambutan meriah kepada pemimpin tertinggi umat Katolik itu.
Ketika pesawat kepausan mendarat, sekitar 1.000 umat Katolik akan menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Jurassic Mile di Bandara Changi. Singapura meningkatkan keamanan di pos pemeriksaan darat, udara, dan lautnya sepanjang pekan ini.
Di sebuah sekolah misionaris, anak-anak berusia empat tahun telah membuat karya seni yang terinspirasi tema kunjungan Paus Fransiskus sejak Agustus lalu. Sebuah kompetisi karya seni juga digelar untuk semua sekolah dasar.
Kompetisi itu menerima lebih dari 250 karya seni anak-anak berusia 7-12 tahun, termasuk dari anak-anak yang tidak beragama Katolik. Sebanyak 20 karya terbaik dipilih untuk dibingkai di penginapan Paus di Singapura.
Kepala Sekolah Canossa Catholic Primary School (CCPS) Eugenie Tan mengatakan, karya-karya anak-anak tersebut sangat menyentuh hati. Salah satu yang membuatnya sangat terkesan adalah karya seorang siswi yang justru tidak beragama Katolik.
”Saya khususnya tersentuh, karya itu memiliki kedalaman pemikiran dan cinta kepada Tuhan dalam seni mereka. Sungguh, ini adalah Persatuan dan Harapan yang menjadi nyata, terlepas dari keragaman ras atau keyakinan kita,” katanya seperti dikutip di laman yang khusus memberitakan kedatangan Paus Fransiskus di Singapura, Popefrancis2024.sg.
Selain itu, salah satu pembuat kursi Paus adalah desainer beragama Hindu, Govindharaj Muthiah (44). Pria yang akrab disapa Raj itu mendapat tugas membuat kursi tersebut sejak dua bulan lalu. Kursi karya Raj itu akan digunakan Paus Fransiskus saat menghadiri dialog pemuda antar-agama pada 13 September 2024.

Pemberitahuan penyesuaian atau perubahan layanan sehubungan dengan kunjungan Paus Fransiskus terlihat di luar Stadion Nasional menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Singapura, Minggu (8/9/2024).
AP PHOTO
Meskipun beragama Hindu, Raj sudah akrab dengan agama Katolik karena ia bersekolah di salah satu sekolah Katolik di Singapura. Singapura mempersiapkan tiga kursi kepausan. ”Penciptaan kursi kepausan adalah bentuk doa saya lewat tangan,” katanya.
Menurut Raj, kendati berbeda keyakinan, ia merasa mempunyai nilai yang sama yang juga diperjuangkan Paus, yaitu panggilannya untuk merawat Bumi dan merawat sesama satu sama lain melalui persaudaraan dan solidaritas persaudaraan dalamLaudato si’ dan Fratelli tutti.
”Ini menunjukkan kepada saya bagaimana kita semua memiliki nilai-nilai bersama yang kita perjuangkan dan junjung tinggi. Dengan memberikan kontribusi kecil ini pada Kunjungan Paus ke Singapura, saya berharap dapat memberikan kontribusi kecil pada misi Paus kepada dunia,” tutur Raj.
Paduan suara massal
Singapura juga mempersiapkan paduan suara massal yang terdiri dari 1.600 orang. Mereka akan tampil di misa kepausan pada 12 September 2024 di Stadium Nasional Singapura. Sejak Juli, para peserta paduan suara itu telah berlatih menyanyikan hampir 30 lagu.
Dikutip dari koran Singapura, The Straits Times, daftar lagu itu juga mencerminkan keberagaman, yaitu mencakup himne berbahasa latin tradisional dan himne berbahasa Inggris populer yang diubah dengan menyertakan lirik Tamil, bahasa Melayu, dan Mandarin.
Keberagaman itu juga tecermin pada pendaftaran tiket misa Paus Fransiskus yang terbuka untuk semua warga, tak terbatas pada umat Katolik. Warga Singapura dari semua agama yang tertarik ikut misa akbar bersama Paus Fransiskus dapat mendaftarkan diri.
Setelah seleksi, tiket itu dibagikan secara gratis dan tak bisa diperjualbelikan. Pendaftaran untuk memperoleh tiket itu ditutup pada 19 Agustus 2024. Misa kepausan di Singapura menurut rencana akan diikuti 50.000 orang dari Singapura dan negara sekitar, terutama Brunei Darussalam dan Malaysia.
Tempat khusus bagi pekerja migran
Singapura juga akan memberi tempat khusus bagi pekerja migran. Sebanyak 310 pekerja migran beragama Katolik diundang untuk menghadiri misa kepausan di tribune khusus. Sebagian besar dari mereka berasal dari Myanmar, Filipina, Indonesia, dan Vietnam.
Bagi banyak migran, peluang untuk menghadiri misa kepausan lebih sulit dari warga umumnya. Hal ini karena jadwal kerja yang padat hingga adanya kendala keuangan. Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja Singapura, pada Desember 2023 terdapat sekitar 1,5 juta pekerja asing di Singapura.
”Komunitas migran yang merupakan komunitas yang cukup besar di Singapura dan perlu diintegrasikan ke dalam komunitas yang lebih besar. Kita juga perlu menghormati budaya mereka,” kata Kardinal Singapura William Goh dalam wawancara khusus dengan televisi Katolik, EWTN, yang ditayangkan 14 Mei 2024.
Menurut Kardinal Goh, saat ini Singapura memiliki sekitar 395.000 umat Katolik dengan 29 gereja paroki, 3 gereja devosional, 53 sekolah, 47 organisasi kemanusiaan, dan 2 lembaga perawatan kesehatan.
Goh mengatakan, sebagai perhentian terakhir dalam perjalanan apostolik Paus ini, Singapura ingin berdiri sebagai bukti koeksistensi damai dalam masyarakat modern, multikultural, dan multiagama. ”Ini mencerminkan semangat persatuan dan keberagaman yang ditekankan Paus Fransiskus sepanjang kepausannya,” katanya.
Goh adalah kardinal pertama Singapura yang dilantik oleh Paus Fransiskus pada tahun 2022. Ia adalah adalah anggota dari dua Dewan Presiden Singapura yang kerap dimintai pendapat terkait kerukunan ras dan agama serta hak-hak minoritas di negara itu.

Pemandangan Stadion Nasional, yang berkapasitas 55.000-kursi, lokasi misa suci yang akan dipimpin Paus Fransiskus di Singapura, seperti terlihat dalam foto tanggal 8 September 2024.
AP
Berdasarkan sensus penduduk Singapura tahun 2020, mayoritas penduduk Singapura beragama Buddha, yaitu sekitar 31 persen, 20 persen dari populasi tidak menyatakan kepercayaan agama, penganut agama Kristen dan Katolik hampir 19 persen, dan penganut agama Islam sekitar 15 persen.
Singapura memiliki empat bahasa resmi, yaitu Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil. Hal ini mencerminkan keberagaman identitas dan warisan multikulturalnya. ”Singapura dan Takhta Suci memiliki minat yang sama dalam mempromosikan dialog dan pemahaman antaragama. Kunjungan kenegaraan Paus Fransiskus juga merupakan kunjungan kepausan pertama ke Singapura dalam hampir 40 tahun,” kata Kementerian Luar Negeri Singapura dalam pernyataan resminya.
Kardinal Goh mengatakan bahwa tema-tema utama yang sering ditekankan oleh Fransiskus, seperti martabat manusia, inklusivitas, dialog antaragama, kecerdasan buatan, dan kepedulian terhadap lingkungan merupakan hal yang sangat relevan bagi Singapura. Karena itu, katanya, kunjungan Paus Fransiskus sangat dinantikan tidak hanya oleh umat Katolik, tetapi juga oleh masyarakat luas.
Setelah terbang dari Dili, Timor Leste, pada Rabu Paus Fransiskus akan mengadakan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesus (Jesuit) di Singapura. Pada Kamis, ia akan menerima sambutan resmi di Gedung Parlemen Singapura. Ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan Presiden Tharman Shanmugaratnam.
Puncak acara
Puncak acara kunjungan Paus Fransiskus di Singapura adalah misa umum di Stadion Nasional berkapasitas 55.000 tempat duduk. Mereka yang hadir termasuk umat Katolik dari negara tetangga, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Paus Fransiskus akan berkeliling di lapangan stadion untuk menyapa umat beriman dengan mobil kepausannya sebelum menyampaikan homilinya.
Pada hari terakhir, Paus Fransiskus akan mengunjungi warga lanjut usia di Panti Jompo St Theresa. Ia juga dijadwalkan akan bertemu dengan pejabat pemerintah, masyarakat sipil, dan korps diplomatik di Universitas Nasional Singapura serta berbicara dalam dialog pemuda antaragama yang dihadiri 600 orang dari beragam latar belakang.
Dialog pemuda antaragama ini digelar oleh Kementerian Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda Singapura, bermitra dengan Keuskupan Agung Katolik Roma Singapura. Dialog ini diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong kaum muda Singapura untuk bersatu dan memainkan peran mereka untuk membangun Singapura. Mereka juga diharapkan dapat mempromosikan perdamaian di antara berbagai komunitas yang beragam.
”Hal ini khususnya penting karena Singapura memandang keberagaman penduduk multietnis dan multiagama kami sebagai kekuatan abadi yang harus kita rawat dan lestarikan dengan hati-hati,” kata Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda Singapura Edwin Tong dalam unggahannya di Facebook.
Kunjungan Paus Fransiskus di Singapura awalnya dijadwalkan pada 2020, tetapi rencana tersebut dibatalkan karena pandemi Covid-19. Ia akan menjadi Paus kedua yang menjejakkan kaki di Singapura setelah Paus Yohanes Paulus II yang transit lima jam di sana pada 1989. (AP/AFP/REUTERS)
Sumber berita: Kompas.id
https://www.kompas.id/baca/internasi...us-fransiskus?
Semoga lawatan apostolik Bapak Suci Paus Fransiskus ke Singapura nanti dapat berjalan dengan aman, lancar dan membawa kebahagian dan berkat.
God bless Pope Francis. Amen.

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Indonesia, Selasa (3/9/2024). Indonesia Papal Visit Committee.

Sekitar 17.000 siswa sekolah CHIJ (Convent of the Holy Infant Jesus ) dari 11 sekolah memadati setengah Stadion Nasional untuk menandai Hari Pendiri mereka dengan peluncuran album musik dan perayaan Ekaristi. 2024. CatholicNews.sg
Quote:
Singapura dan Takhta Suci memiliki minat yang sama dalam mempromosikan dialog dan pemahaman antaragama.
Oleh: IRENE SARWINDANINGRUM.
10 September 2024 23:14 WIB.

Orang-orang berjalan di depan poster bergambar Paus Fransiskus menjelang kunjungan Paus ke Singapura, Selasa (10/9/2024). Paus Fransiskus akan tiba di Singapura, Rabu (11/9/2024).
AP PHOTO/VINCENT THIAN
SINGAPURA, RABU — Singapura menyambut Paus Fransiskus dengan keberagaman identitas dan multikulturalisme yang membentuk negara itu. Persiapan kedatangan Paus melibatkan warga beragama di luar agama Katolik. Singapura juga memberi tempat khusus untuk pekerja migran dari berbagai negara untuk menghadiri penyambutan dan misa kepausan.
Kunjungan Paus Fransiskus di Singapura akan mengangkat tema sesuai dengan tema tur Asia Paus, yaitu Persatuan dan Harapan. Singapura adalah negara keempat atau terakhir yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam lawatan 12 hari ke Asia-Oseania. Tiga negara tujuan lawatan sebelumnya adalah Indonesia, Papua Niugini, dan Timor Leste.
Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Singapura pada Rabu (11/9/2024) ini. Selama berbulan-bulan, warga di negara terkaya di Asia Tenggara itu telah bersiap memberikan sambutan meriah kepada pemimpin tertinggi umat Katolik itu.
Ketika pesawat kepausan mendarat, sekitar 1.000 umat Katolik akan menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Jurassic Mile di Bandara Changi. Singapura meningkatkan keamanan di pos pemeriksaan darat, udara, dan lautnya sepanjang pekan ini.
Di sebuah sekolah misionaris, anak-anak berusia empat tahun telah membuat karya seni yang terinspirasi tema kunjungan Paus Fransiskus sejak Agustus lalu. Sebuah kompetisi karya seni juga digelar untuk semua sekolah dasar.
Kompetisi itu menerima lebih dari 250 karya seni anak-anak berusia 7-12 tahun, termasuk dari anak-anak yang tidak beragama Katolik. Sebanyak 20 karya terbaik dipilih untuk dibingkai di penginapan Paus di Singapura.
Kepala Sekolah Canossa Catholic Primary School (CCPS) Eugenie Tan mengatakan, karya-karya anak-anak tersebut sangat menyentuh hati. Salah satu yang membuatnya sangat terkesan adalah karya seorang siswi yang justru tidak beragama Katolik.
Persiapan kedatangan Paus di Singapura melibatkan warga beragama di luar agama Katolik.
”Saya khususnya tersentuh, karya itu memiliki kedalaman pemikiran dan cinta kepada Tuhan dalam seni mereka. Sungguh, ini adalah Persatuan dan Harapan yang menjadi nyata, terlepas dari keragaman ras atau keyakinan kita,” katanya seperti dikutip di laman yang khusus memberitakan kedatangan Paus Fransiskus di Singapura, Popefrancis2024.sg.
Selain itu, salah satu pembuat kursi Paus adalah desainer beragama Hindu, Govindharaj Muthiah (44). Pria yang akrab disapa Raj itu mendapat tugas membuat kursi tersebut sejak dua bulan lalu. Kursi karya Raj itu akan digunakan Paus Fransiskus saat menghadiri dialog pemuda antar-agama pada 13 September 2024.

Pemberitahuan penyesuaian atau perubahan layanan sehubungan dengan kunjungan Paus Fransiskus terlihat di luar Stadion Nasional menjelang kunjungan Paus Fransiskus ke Singapura, Minggu (8/9/2024).
AP PHOTO
Meskipun beragama Hindu, Raj sudah akrab dengan agama Katolik karena ia bersekolah di salah satu sekolah Katolik di Singapura. Singapura mempersiapkan tiga kursi kepausan. ”Penciptaan kursi kepausan adalah bentuk doa saya lewat tangan,” katanya.
Menurut Raj, kendati berbeda keyakinan, ia merasa mempunyai nilai yang sama yang juga diperjuangkan Paus, yaitu panggilannya untuk merawat Bumi dan merawat sesama satu sama lain melalui persaudaraan dan solidaritas persaudaraan dalamLaudato si’ dan Fratelli tutti.
”Ini menunjukkan kepada saya bagaimana kita semua memiliki nilai-nilai bersama yang kita perjuangkan dan junjung tinggi. Dengan memberikan kontribusi kecil ini pada Kunjungan Paus ke Singapura, saya berharap dapat memberikan kontribusi kecil pada misi Paus kepada dunia,” tutur Raj.
Paduan suara massal
Singapura juga mempersiapkan paduan suara massal yang terdiri dari 1.600 orang. Mereka akan tampil di misa kepausan pada 12 September 2024 di Stadium Nasional Singapura. Sejak Juli, para peserta paduan suara itu telah berlatih menyanyikan hampir 30 lagu.
Dikutip dari koran Singapura, The Straits Times, daftar lagu itu juga mencerminkan keberagaman, yaitu mencakup himne berbahasa latin tradisional dan himne berbahasa Inggris populer yang diubah dengan menyertakan lirik Tamil, bahasa Melayu, dan Mandarin.
Keberagaman itu juga tecermin pada pendaftaran tiket misa Paus Fransiskus yang terbuka untuk semua warga, tak terbatas pada umat Katolik. Warga Singapura dari semua agama yang tertarik ikut misa akbar bersama Paus Fransiskus dapat mendaftarkan diri.
Setelah seleksi, tiket itu dibagikan secara gratis dan tak bisa diperjualbelikan. Pendaftaran untuk memperoleh tiket itu ditutup pada 19 Agustus 2024. Misa kepausan di Singapura menurut rencana akan diikuti 50.000 orang dari Singapura dan negara sekitar, terutama Brunei Darussalam dan Malaysia.
Tempat khusus bagi pekerja migran
Singapura juga akan memberi tempat khusus bagi pekerja migran. Sebanyak 310 pekerja migran beragama Katolik diundang untuk menghadiri misa kepausan di tribune khusus. Sebagian besar dari mereka berasal dari Myanmar, Filipina, Indonesia, dan Vietnam.
Bagi banyak migran, peluang untuk menghadiri misa kepausan lebih sulit dari warga umumnya. Hal ini karena jadwal kerja yang padat hingga adanya kendala keuangan. Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja Singapura, pada Desember 2023 terdapat sekitar 1,5 juta pekerja asing di Singapura.
”Komunitas migran yang merupakan komunitas yang cukup besar di Singapura dan perlu diintegrasikan ke dalam komunitas yang lebih besar. Kita juga perlu menghormati budaya mereka,” kata Kardinal Singapura William Goh dalam wawancara khusus dengan televisi Katolik, EWTN, yang ditayangkan 14 Mei 2024.
Pendaftaran tiket misa Paus Fransiskus di Singapura terbuka untuk semua warga, tak terbatas pada umat Katolik. Warga semua agama yang tertarik ikut misa akbar itu dapat mendaftarkan diri.
Menurut Kardinal Goh, saat ini Singapura memiliki sekitar 395.000 umat Katolik dengan 29 gereja paroki, 3 gereja devosional, 53 sekolah, 47 organisasi kemanusiaan, dan 2 lembaga perawatan kesehatan.
Goh mengatakan, sebagai perhentian terakhir dalam perjalanan apostolik Paus ini, Singapura ingin berdiri sebagai bukti koeksistensi damai dalam masyarakat modern, multikultural, dan multiagama. ”Ini mencerminkan semangat persatuan dan keberagaman yang ditekankan Paus Fransiskus sepanjang kepausannya,” katanya.
Goh adalah kardinal pertama Singapura yang dilantik oleh Paus Fransiskus pada tahun 2022. Ia adalah adalah anggota dari dua Dewan Presiden Singapura yang kerap dimintai pendapat terkait kerukunan ras dan agama serta hak-hak minoritas di negara itu.

Pemandangan Stadion Nasional, yang berkapasitas 55.000-kursi, lokasi misa suci yang akan dipimpin Paus Fransiskus di Singapura, seperti terlihat dalam foto tanggal 8 September 2024.
AP
Berdasarkan sensus penduduk Singapura tahun 2020, mayoritas penduduk Singapura beragama Buddha, yaitu sekitar 31 persen, 20 persen dari populasi tidak menyatakan kepercayaan agama, penganut agama Kristen dan Katolik hampir 19 persen, dan penganut agama Islam sekitar 15 persen.
Singapura memiliki empat bahasa resmi, yaitu Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil. Hal ini mencerminkan keberagaman identitas dan warisan multikulturalnya. ”Singapura dan Takhta Suci memiliki minat yang sama dalam mempromosikan dialog dan pemahaman antaragama. Kunjungan kenegaraan Paus Fransiskus juga merupakan kunjungan kepausan pertama ke Singapura dalam hampir 40 tahun,” kata Kementerian Luar Negeri Singapura dalam pernyataan resminya.
Kunjungan kenegaraan Paus Fransiskus juga merupakan kunjungan kepausan pertama ke Singapura dalam hampir 40 tahun.
Kardinal Goh mengatakan bahwa tema-tema utama yang sering ditekankan oleh Fransiskus, seperti martabat manusia, inklusivitas, dialog antaragama, kecerdasan buatan, dan kepedulian terhadap lingkungan merupakan hal yang sangat relevan bagi Singapura. Karena itu, katanya, kunjungan Paus Fransiskus sangat dinantikan tidak hanya oleh umat Katolik, tetapi juga oleh masyarakat luas.
Setelah terbang dari Dili, Timor Leste, pada Rabu Paus Fransiskus akan mengadakan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesus (Jesuit) di Singapura. Pada Kamis, ia akan menerima sambutan resmi di Gedung Parlemen Singapura. Ia akan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan Presiden Tharman Shanmugaratnam.
Puncak acara
Puncak acara kunjungan Paus Fransiskus di Singapura adalah misa umum di Stadion Nasional berkapasitas 55.000 tempat duduk. Mereka yang hadir termasuk umat Katolik dari negara tetangga, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Paus Fransiskus akan berkeliling di lapangan stadion untuk menyapa umat beriman dengan mobil kepausannya sebelum menyampaikan homilinya.
Pada hari terakhir, Paus Fransiskus akan mengunjungi warga lanjut usia di Panti Jompo St Theresa. Ia juga dijadwalkan akan bertemu dengan pejabat pemerintah, masyarakat sipil, dan korps diplomatik di Universitas Nasional Singapura serta berbicara dalam dialog pemuda antaragama yang dihadiri 600 orang dari beragam latar belakang.
Dialog pemuda antaragama ini digelar oleh Kementerian Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda Singapura, bermitra dengan Keuskupan Agung Katolik Roma Singapura. Dialog ini diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong kaum muda Singapura untuk bersatu dan memainkan peran mereka untuk membangun Singapura. Mereka juga diharapkan dapat mempromosikan perdamaian di antara berbagai komunitas yang beragam.
”Hal ini khususnya penting karena Singapura memandang keberagaman penduduk multietnis dan multiagama kami sebagai kekuatan abadi yang harus kita rawat dan lestarikan dengan hati-hati,” kata Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda Singapura Edwin Tong dalam unggahannya di Facebook.
Kunjungan Paus Fransiskus di Singapura awalnya dijadwalkan pada 2020, tetapi rencana tersebut dibatalkan karena pandemi Covid-19. Ia akan menjadi Paus kedua yang menjejakkan kaki di Singapura setelah Paus Yohanes Paulus II yang transit lima jam di sana pada 1989. (AP/AFP/REUTERS)
Sumber berita: Kompas.id
https://www.kompas.id/baca/internasi...us-fransiskus?
Semoga lawatan apostolik Bapak Suci Paus Fransiskus ke Singapura nanti dapat berjalan dengan aman, lancar dan membawa kebahagian dan berkat.
God bless Pope Francis. Amen.

Quote:

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Indonesia, Selasa (3/9/2024). Indonesia Papal Visit Committee.

Sekitar 17.000 siswa sekolah CHIJ (Convent of the Holy Infant Jesus ) dari 11 sekolah memadati setengah Stadion Nasional untuk menandai Hari Pendiri mereka dengan peluncuran album musik dan perayaan Ekaristi. 2024. CatholicNews.sg
Diubah oleh hendy.qiranada 11-09-2024 14:25


combustor memberi reputasi
1
106
Kutip
5
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan