Image: Rumahmigran

Arti warna aplikasi PeduliLindungi berkaitan dengan informasi level kewaspadaan atau kondisi terkini tempat yang akan dituju. Contoh tempat yang menyediakan barcode adalah terminal bus, stasiun kereta api, pusat perbelanjaan, fasilitas olahraga, dan perkantoran. Warna oranye, hijau, dan merah sudah pasti akrab bagi yang terbiasa menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Tahukah Anda arti warna aplikasi PeduliLindungi yang sebenarnya sangat penting? 

Pemerintah memilih warna tersebut untuk memudahkan warga memahami kondisi terkini terkait COVID-19 di area yang dituju. Warna hijau, oranye, atau merah akan muncul setelah setiap pemakai aplikasi ini memindai barcode yang telah disediakan pengelola area yang dituju. Arti warna aplikasi PeduliLindungi hijau menandakan pengunjung boleh beraktivitas di dalam ruangan tersebut. Atau bisa dikatakan ruangan tersebut relatif aman dari paparan virus COVID-19. Kebijakan tertentu dibutuhkan jika aplikasi PeduliLindungi menunjukkan warna oranye ketika akan memasuki ruangan tertentu.

“Warna oranye berarti kita diizinkan masuk dengan menyesuaikan kebijakan pengelola tempat,” kata keterangan resmi Satgas COVID-19 seperti dikutip dari website covid.go.id.

“Warna merah menunjukkan kita tidak dapat memasuki area publik dan sangat diimbau untuk segera vaksinasi COVID-19,” lanjut keterangan tersebut.

"Warna hijau pada barcode PeduliLindungi merupakan status aman bagi pemiliknya. Warna hijau artinya pengunjung sudah melakukan vaksinasi dosis lengkap dan diperbolehkan masuk tempat umum."

Aplikasi PeduliLindungi sendiri sudah menjadi persyaratan di banyak tempat umum. Dengan aplikasi ini, pemerintah dapat mengecek status vaksinasi pemakai, hasil tes COVID-19 hingga riwayat kontak erat dengan orang lain.

“Aplikasi ini bertujuan dalam menerapkan tracking, tracing, fencing. Jadi, kami berinovasi menyediakan dan mengintegrasikan teknologi digital untuk memerangi COVID-19 secara nasional,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam keterangan tertulis pada 30 Agustus 2021.

Dengan aplikasi ini diharapkan pemerintah dapat mengetahui kemungkinan penularan virus COVID-19 sehingga dapat mengambil tindakan pencegahan sedini mungkin agar tidak menyebar.
 
Sumbernya