- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penelitian, Edukasi Dampak Iklim di Great Barrier Reef Dorong Aksi Positif!


TS
stemsight.id
Penelitian, Edukasi Dampak Iklim di Great Barrier Reef Dorong Aksi Positif!
Kabar baik nih, teman-teman! Penelitian dari University of Queensland menunjukkan kalau ngasih info soal dampak iklim ke para wisatawan yang mengunjungi Great Barrier Reef ternyata nggak bikin pengalaman mereka jadi kurang seru. Malah, bisa bantu banget buat mendorong aksi nyata untuk perubahan iklim!
Tim peneliti mensurvei 656 pengunjung terumbu karang yang ikut trip perahu, dan Dr. Yolanda Waters dari School of The Environment di UQ bilang kalau info soal perubahan iklim diterima dengan positif. Jadi, nggak perlu khawatir! Kita tetap bisa menikmati keindahan alam sambil belajar dan peduli sama lingkungan. Ayo, sama-sama kita jaga alam kita ya!

"Menyampaikan informasi kepada pengunjung tentang dampak perubahan iklim pada lingkungan laut tidak mengurangi kesenangan mereka di Great Barrier Reef, bahkan sebaliknya." ujar Dr. Waters.
"80 persen dari peserta justru ingin tahu lebih banyak tentang perubahan iklim, terutama langkah-langkah yang bisa mereka ambil untuk membantu."
Dr. Waters menambahkan bahwa hasil ini adalah kabar baik bagi iklim dan industri pariwisata.
"Di dunia pariwisata, masih ada anggapan bahwa berbicara tentang perubahan iklim bisa terasa kontroversial atau 'merusak' suasana. Namun, penelitian kami menunjukkan bahwa memberikan informasi ini justru bisa memperkaya pengalaman pengunjung, terutama di tempat-tempat yang rentan terhadap kerusakan," jelasnya dengan penuh semangat.

"Penelitian kami menunjukkan ada kesempatan besar bagi operator pariwisata untuk tidak hanya meningkatkan pengalaman pengunjung, tetapi juga ikut serta dalam aksi nyata untuk perubahan iklim," kata Dr. Waters.
Dalam studi ini, lima operator kapal dari Cairns dan Townsville ikut serta dengan menyediakan informasi seputar perubahan iklim kepada para wisatawan. Mereka menyampaikan lewat presentasi biologi kelautan, poster di atas kapal, video singkat yang edukatif, dan penyebutan dampak serta aksi perubahan iklim selama perjalanan.
Di akhir perjalanan, para penumpang dewasa diundang untuk mengisi survei singkat selama lima menit. Dr. Waters percaya, penelitian ini membuka peluang lebih besar untuk memperkuat komunikasi mengenai perubahan iklim dan mendorong turis untuk terlibat lebih aktif dalam menjaga lingkungan.

"Pariwisata sebenarnya bisa menjadi kekuatan besar dalam mendukung aksi iklim," ujarnya.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan ingin mendapatkan lebih banyak informasi, terutama tentang cara mereka bisa berkontribusi secara nyata."
Dengan ancaman yang terus meningkat terhadap Great Barrier Reef akibat perubahan iklim, seperti yang ditekankan dalam Reef Outlook Report terbaru dari Pemerintah Queensland, tindakan proaktif menjadi semakin mendesak.
"Ekosistem terumbu karang yang rapuh ini sedang mengalami tekanan besar, dan bagaimana industri pariwisata meresponsnya akan sangat berpengaruh pada masa depan lingkungan dan keberlanjutan sektor ini."
source: People and Nature, 2024; DOI: 10.1002/pan3.10711
pic: unsplash.com/NEOM
Tim peneliti mensurvei 656 pengunjung terumbu karang yang ikut trip perahu, dan Dr. Yolanda Waters dari School of The Environment di UQ bilang kalau info soal perubahan iklim diterima dengan positif. Jadi, nggak perlu khawatir! Kita tetap bisa menikmati keindahan alam sambil belajar dan peduli sama lingkungan. Ayo, sama-sama kita jaga alam kita ya!

"Menyampaikan informasi kepada pengunjung tentang dampak perubahan iklim pada lingkungan laut tidak mengurangi kesenangan mereka di Great Barrier Reef, bahkan sebaliknya." ujar Dr. Waters.
"80 persen dari peserta justru ingin tahu lebih banyak tentang perubahan iklim, terutama langkah-langkah yang bisa mereka ambil untuk membantu."
Dr. Waters menambahkan bahwa hasil ini adalah kabar baik bagi iklim dan industri pariwisata.
"Di dunia pariwisata, masih ada anggapan bahwa berbicara tentang perubahan iklim bisa terasa kontroversial atau 'merusak' suasana. Namun, penelitian kami menunjukkan bahwa memberikan informasi ini justru bisa memperkaya pengalaman pengunjung, terutama di tempat-tempat yang rentan terhadap kerusakan," jelasnya dengan penuh semangat.

"Penelitian kami menunjukkan ada kesempatan besar bagi operator pariwisata untuk tidak hanya meningkatkan pengalaman pengunjung, tetapi juga ikut serta dalam aksi nyata untuk perubahan iklim," kata Dr. Waters.
Dalam studi ini, lima operator kapal dari Cairns dan Townsville ikut serta dengan menyediakan informasi seputar perubahan iklim kepada para wisatawan. Mereka menyampaikan lewat presentasi biologi kelautan, poster di atas kapal, video singkat yang edukatif, dan penyebutan dampak serta aksi perubahan iklim selama perjalanan.
Di akhir perjalanan, para penumpang dewasa diundang untuk mengisi survei singkat selama lima menit. Dr. Waters percaya, penelitian ini membuka peluang lebih besar untuk memperkuat komunikasi mengenai perubahan iklim dan mendorong turis untuk terlibat lebih aktif dalam menjaga lingkungan.

"Pariwisata sebenarnya bisa menjadi kekuatan besar dalam mendukung aksi iklim," ujarnya.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan ingin mendapatkan lebih banyak informasi, terutama tentang cara mereka bisa berkontribusi secara nyata."
Dengan ancaman yang terus meningkat terhadap Great Barrier Reef akibat perubahan iklim, seperti yang ditekankan dalam Reef Outlook Report terbaru dari Pemerintah Queensland, tindakan proaktif menjadi semakin mendesak.
"Ekosistem terumbu karang yang rapuh ini sedang mengalami tekanan besar, dan bagaimana industri pariwisata meresponsnya akan sangat berpengaruh pada masa depan lingkungan dan keberlanjutan sektor ini."
source: People and Nature, 2024; DOI: 10.1002/pan3.10711
pic: unsplash.com/NEOM
Diubah oleh stemsight.id 06-09-2024 19:39


tiokyapcing memberi reputasi
1
71
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan