1. Jumlah sel darah merah

Menurut hasil penelitian, jumlah sel darah merah, persen hematokrit dan kadar hemoglobin remaja putri cenderung lebih rendah apabila dibandingkan dengan remaja putra. Hal ini disebabkan karena remaja putri mengalami kehilangan darah setiap bulannya akibat perdarahan haid. Selain itu, hal ini juga disebabkan karena tubuh remaja putra menghasilkan hormon testosteron yang bersifat meningkatkan produksi sel darah merah dan hemoglobin.

Untuk mengatasi rendahnya jumlah sel darah merah dan hemoglobin pada remaja putri, remaja putri diharuskan untuk memperbanyak makan makanan yang kaya akan zat besi, asam folat, vitamin B12, tembaga dan vitamin C.

(SUMBER 1)

2. Jumlah dan distribusi lemak tubuh

Faktanya, remaja putri cenderung memiliki lebih banyak lemak tubuh, yang terkonsentrasi di beberapa bagian tubuh seperti bokong dan paha. Sebaliknya, remaja putra cenderung memiliki massa otot yang jauh lebih besar daripada massa lemak dan memiliki distribusi lemak tubuh yang jauh lebih merata daripada remaja putri. Hal ini disebabkan karena tubuh remaja putri menghasilkan hormon estrogen yang menyebabkan terjadinya penimbunan lemak di area bokong dan paha.

(SUMBER 2)

3. Risiko gangguan mental

Remaja putra jauh lebih berisiko mengidap conduct disorder(semacam gangguan antisosial pada anak-anak dan remaja) daripada remaja putri. Hal ini biasanya disebabkan karena faktor stereotip gender, di mana remaja putra biasanya dituntut untuk bersikap agresif dan dominan.

Sebaliknya, remaja putri jauh lebih berisiko mengidap gangguan kecemasan daripada remaja putra. Hal ini pada umumnya juga disebabkan karena faktor stereotip gender, di mana remaja perempuan biasanya dituntut untuk bersikap penurut dan elegan.

(SUMBER 3)