Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Raja Brunei Sultan Haji Hassanal Bolkiah pada Kamis, 5 September 2024 untuk mempererat hubungan bilateral dan kerja sama pertahanan antara kedua negara.

Selepas dari Brunei Darussalam, Prabowo melanjutkan kunjungan ke negara ASEAN lainnya yakni Laos.

Prabowo bertemu dengan Presiden Repbulik Demokratik Rakyat Laos Thongloun Sisoulith dan Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone di Laos, pada Jumat, 6 September 2024.

Kedatangan Prabowo disambut langsung oleh Sisoulith, keduanya kemudian berbincang hangat membicarakan berbagai isu-isu strategis guna perkuat hubungan kerjasama antara Indonesia dan Laos, di antaranya perihal kerja sama pertahanan, pendidikan, dan lainnya yang akan menguntungkan kedua belah pihak.

“Kami memahami bahwa Indonesia dan Republik Demokratik Rakyat Laos tidak hanya memiliki hubungan bilateral tetapi juga komitmen terhadap stabilitas dan keamanan regional dalam komunitas ASEAN,” ungkap Prabowo.

Selain kolaborasi pertahanan, Prabowo menyatakan pula soal kesiapan Indonesia menyumbangkan keahlian dan sumber daya. Yaitu, dalam upaya penanggulangan dan bantuan bencana.

Usai serangkaian pertemuan, Prabowo beserta rombongan bertolak ke Phnom Penh di hari yang sama untuk melanjutkan kunjungan resmi ke Kamboja.

Sumber :
https://www.liputan6.com/news/read/5...lateral?page=2
https://indonesiadefense.com/kunjung...anan-regional/

Di Kamboja, Prabowo bertemu dengan Presiden Senat Kamboja Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen dan Perdana Menteri Kamboja Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet.

Dalam pertemuan dengan Presiden Senat Kamboja, Prabowo menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Kamboja atas komitmen yang berkelanjutan untuk memperkuat kerja sama pertahanan dengan Indonesia.

Prabowo juga mengatakan, penting bagi Indonesia mencari peluang baru kerja sama dengan Kamboja.

“Ke depan sangat penting bagi kedua negara untuk secara aktif mencari dan mengeksplorasi peluang baru untuk berkolaborasi. Memastikan bahwa kemitraan kita tetap kuat dan responsif terhadap tantangan dan peluang yang muncul,” kata Prabowo

Sebelum bertemu Presiden Senat, dalam pertemuan dengan PM Hun Manet, Prabowo mengungkapkan keyakinannya bahwa Indonesia dan Kamboja dapat bekerja sama erat untuk berupaya memajukan kemakmuran dan kemajuan kawasan kedua negara.

Sebagai informasi, Indonesia melalui Kemhan RI baru-baru ini menghibahkan senjata dan amunisi untuk Komando Pasukan Khusus Tentara Royal Kamboja, Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF).

Hibah ini juga meliputi 150 senapan SS2-V5 A1, 20 pistol G2 Elite, 500.000 butir amunisi 5,56x45mm, dan 500.000 butir amunisi 9x19mm.

Sumber :
https://www.liputan6.com/news/read/5...n-asean?page=2
https://rri.co.id/internasional/9591...dengan-kamboja

Selepas dari Kamboja, Prabowo melanjutkan perjalanannya ke Thailand dan bertemu dengan mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra serta putrinya Paetongtarn Shinawatra yang merupakan PM Thailand yang baru.

Pertemua Prabowo dengan Paetongtarn sekaligus jamuan makan malam bersama diunggah di akun media sosial Instagram Prabowo, pada Sabtu 7 September 2024.

"Selamat kepada Perdana Menteri Thailand yang baru, Yang Mulia @ingshin21," tulis Prabowo.

Prabowo juga mengutarakan harapannya dalam bekerja sama dengan PM Thailand dan kabinetnya untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi antara kedua negara Asia Tenggara di masa mendatang.

Sumber :
https://news.detik.com/berita/d-7528...ucapan-selamat

Kunjungan selanjutnya Prabowo adalah ke Malaysia bertemu dengan Raja Malaysia, Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang Di-Pertuan Agong, Sultan Ibrahim.

Pertemuan itu juga bertujuan untuk membahas seputar penguatan kerja sama pertahanan dan berbagai isu strategis lainnya yang akan terus berkesinambungan antara Indoensia dan Malaysia.

“Saya menghargai hubungan kuat antara kedua negara kita dan akan terus berusaha meningkatkan kerja sama, terutama dalam bidang pertahanan. Saya menghargai harapan baik Anda dan berharap kemitraan kita terus berkembang untuk kepentingan bersama,” ujar Prabowo, Sabtu, 7 September 2024.

Setelah bertemu dengan Sultan Ibrahim, Prabwoo menemui PM Malaysia Anwar Ibrahim. Dalam kesempatan itu, Prabowo dan Anwar juga berbincang tentang komitmen kerja sama bilateral antara Indoensia dan Malaysia yang akan terus berjalan dengan baik secara berkesinambungan.

"Terima kasih atas diskusi yang konstruktif hari ini. Saya menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk bersama-sama menciptakan hubungan bilateral pertahanan yang harmonis dan saling menguntungkan bagi kedua negara," ujar Prabowo.

Bahkan pada kesempatan itu, Prabowo juga mengundang Anwar Ibrahim yang merupakan sahabat lamanya secara langsung untuk hadir pada pelantikannya sebagai Presiden Indonesia Oktober mendatang.

Di sisi lain, Anwar mengungkapkan kebahagiaannya dapat bertemu dengan sahabat lamanya itu sekaligus mengungkapkan kebahagiaan atas terpilihnya Prabowo sebagai presiden RI.

Adapun, perihal hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, ia pun berkomitmen akan semakin memperkuat dalam kerja sama kedua negara.

Sumber :
https://nasional.sindonews.com/read/...nan-1725714578
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...enguatan-asean

Sehingga dapat kita katakan bahwa rangkaian kunjungan Menhan Prabowo ke 5 negara ASEAN (Brunei, Laos, Kamboja, Malaysia, Thailand), ditujukan untuk memperkuat kerjasama pembangunan dan pertahanan ASEAN.

Sebelumnya, Menteri Investasi / Kepala BKPM Rosan Roeslani telah melakukan kunjungan ke negara ASEAN lainnya, yakni Singapura. Dari Singapura, Rosan memboyong komitmen investasi Singapura ke RI yang ditargetikan mencapai Rp 1.000 triliun.

Setelah itu, Rosan juga mulai menyiapkan sejumlah kebijakan strategis yang dapat meningkatkan laju investasi RI - Afrika di masa mendatang, dimana upaya ini juga didorong agar menjadi agenda bersama negara-negara ASEAN.

Kala itu, Menteri Investasi mengatakan peran ASEAN secara bersama-sama meningkatkan relasi ekonomi dan investasi dengan negara-negara Afrika, sejalan dengan tujuan awal dibentuknya ASEAN pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, yang gagasannya dicanangkan sejak terwujudnya Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 1955.

Sumber :



Sehinga kita dapat ambil kesimpulan bahwa pergerakan sinergi Menhan merangkap Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Menteri Investasi merangkap Mantan Ketua TKN dan Ketua GSN Rosan Roeslani, dalam meningkatkan kerjasama Ekonomi - Hankam ASEAN ini, tidak lain ditujukan untuk memperkuat visi misi Prabowo - Gibran perkuat Aliansi Geopolitik Selatan - Selatan yang berkarakteristik Non Blok.

Seperti yang telah Thread Starter (TS/penulis) paparkan di thread thread sebelumnya.

Sumber :