- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Duel PDIP dan KIM Plus di Pilkada Jakarta, Habib Rizieq Shihab Dinilai Punya Peran


TS
Novena.Lizi
Duel PDIP dan KIM Plus di Pilkada Jakarta, Habib Rizieq Shihab Dinilai Punya Peran
Duel PDIP dan KIM Plus di Pilkada Jakarta, Habib Rizieq Shihab Dinilai Punya Peran Tentukan Siapa Pemenang
Minggu, 1 September 2024 19:50 PM
Komentar
BAGIKAN

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 diikuti tiga calon. Namun di antara tiga itu, disebut akan menjdi duel antara pasangan yang diusung PDIP dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
PDIP diketahui mengusung Pramono Anung-Rano Karno. Kemudian KIM Plus mengusung Ridwan Kamil-Suswono.
Di antara dua calon itu, mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab jadi salah satu penentu. Itu diungkapkan Kritikus Faizal Assegaf.
“Peta kemenangan Pilgub Jakarta tergantung HRS dan jejaring elemen 212. Prabowo dan KIM terlanjur mengusung RK - Suswono, bukan Anies. Tapi, membiarkan PDIP, Ahok, Jokowi dan Mega menangkan Pramono, tentu fatal,” kata Faizal dikutip dari unggahannya di X, Minggu (1/9/2024).
Baca juga:
Chico Hakim: PDIP Tidak Pernah Meninggalkan Anies
“Umat menanti keputusan HRS…!” tambahnya.
Baca juga:
Chico Hakim: PDIP Tidak Pernah Meninggalkan Anies
Itu ia dasarkan karena Ahok dinilai agresif melicinkan agenda licik Mulyono, Mega dan PDIP di Pilgub Jakarta. Sementra Habib Rizieq (HRS) dan Prabowo aktif mengamati.
“Kelompok FPI, 212 dan HRS punya garis tegas. Merasakan pahitnya menjadi korban paling tragis atas konspirasi rezim Jokowi dan PDIP. Sudah tentu tidak akan memberi ruang kompromi untuk bersekutu,” jelasnya.
Terlebih, kata dia, ketika Ahok dan pendukungnya sangat berperan besar di lingkar Megawati, makin meyakinkan HRS dan FPI bersikap waspada. Ahok dinilai menjadi bagian operator misi politik Megawati dan Jokowi di Pilgub Jakarta.
Baca juga:
Pendaftaran Pasangan Masinton Pasaribu-Mahmud Efendi Ditolak, KPU Tapanuli Tengah Beri Alasan Begini
“Tak heran, Ahok tampil mengirim pesan ke ruang publik mengantarkan Pramono Anung saat mendaftar ke KPUD. Momen itu dipamerkan oleh PDIP untuk menegaskan Ahok, Megawati dan Jokowi sangat solid,” jelasnya..
Ia menilai kekalagan di Pilgub 2017, menyimpan dendam politik yang sangat membara bagi Ahok, Mega, PDIP, Jokowi dan loyalisnya.
“HRS dan elemen 212 tanpa henti difitnah sebagai kelompok intoleran dan radikal. Bahkan Prabowo, Gerindra dan PKS yang saat itu mengusung Anies, menjadi sasaran amuk kebencian Ahoker dan Jokower. Rupa macam cara dilakukan untuk memisahkan PKS, Prabowo dan Anies. Demi tujuan memuluskan siasat jahat,” terangnya.
Kini, ia melihatnya semakin terang. Jokowi berperan menyandera elite partai agar mengunci peluang Anies maju di Pilgub DKI. Sementara Ahok, Mega dan PDIP menyiapkan Pramono Anung sebagai 'gerobak politik' barunya. Tidak lain untuk merebut kembali kekalahan mereka di tahun 2017.
“HRS, elemen 212 dan warga DKI Jakarta yang loyal kepada Anies dan terzalimi, tentu tidak diam. Sangat dilematis: Membiarkan Ridwan Kamil kalah, atau bersama Prabowo dan KIM untuk mencegah permainan kotor Jokowi dan Megawati?” pungkasnya.
https://fajar.co.id/2024/09/01/duel-...nang/?page=all




wismangan dan mnotorious19150 memberi reputasi
2
378
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan