Tidak Mau Ambil Risiko, TNI Kerahkan Pasukan Khusus hingga Sniper Amankan Paus Fransiskus!

Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) siap mengamankan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dengan mengerahkan pasukan khusus termasuk penembak jitu atau sniper. Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya TNI Agus Hariadi, memastikan bahwa pengerahan pasukan khusus ini merupakan bagian dari prosedur wajib dalam pengamanan tamu kenegaraan. Protap VVIP sudah disiapkan dengan matang untuk menjamin keamanan kunjungan Paus Fransiskus.

"Pengerahan pasukan khusus dan sniper itu sudah protapnya sendiri, kita tidak mau ambil risiko!" ungkap Agus di Cilangkap, hari Senin (2/9).







Dalam pengamanan kunjungan Paus Fransiskus, TNI dan Polri akan menyediakan pasukan penembak runduk dan satuan antiteror. Penembak jitu disiapkan sesuai dengan standar prosedur operasional yang berlaku. Pengamanan area Ring-1 Paus Fransiskus akan menjadi tanggung jawab Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), sedangkan untuk Ring-2 dan Ring-3 akan ditangani oleh TNI-Polri.

Totalnya, akan ada 4.300 personel TNI beserta sejumlah alutsista yang akan dikerahkan untuk pengamanan kunjungan Paus Fransiskus. Selain itu, pasukan dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri juga akan ikut serta dalam mengawal kunjungan Paus Fransiskus. TNI dan Polri juga telah menyiapkan satuan siber untuk mencegah dan menangani ancaman siber selama kunjungan tersebut.

Dengan pengerahan pasukan khusus, penembak jitu, dan satuan antiteror, diharapkan kunjungan Paus Fransiskus dapat berjalan dengan aman, lancar, dan sukses. Pengamanan ini dianggap sebagai pertaruhan bangsa Indonesia dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama kunjungan tamu kenegaraan tersebut.


Sumber Tulisan dan Gambar:

detikNews

CNN Indonesia

Tribunnews