- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Umat Misa Akbar Paus Fransiskus Diminta Cek Status Kelayakan Operasi Bus


TS
hendy.qiranada
Umat Misa Akbar Paus Fransiskus Diminta Cek Status Kelayakan Operasi Bus
HENDY QIRANADA posting di Kaskus.id
Oleh: YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA.
31 Agustus 2024 06:59 WIB.

Tampilan luar "sleeper bus" dari Perusahaan Otobus (PO) Rosalia Indah saat menurunkan penumpang di Jombor, Yogyakarta, Senin (1/4/2024). Beragam PO bus berkompetisi memanjakan penumpang dengan fasilitas-fasilitas baru.
Kompas/Yosepha Debrina R Pusparisa 1/4/2024
JAKARTA, KOMPAS — Mayoritas umat dari seluruh Indonesia akan memanfaatkan bus pariwisata untuk mengikuti misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno atau GBK, Jakarta. Guna memastikan kelaikan kendaraan, pemerintah mengimbau masyarakat mengecek aspek keselamatan melalui aplikasi Mitra Darat.
Menurut Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati, mobilitas masyarakat akan tinggi, khususnya penggunaan bus umum dan bus pariwisata antarkota akan meningkat. Hal ini harus diimbangi dengan jaminan keselamatan serta kenyamanan para operator bus.
Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di daerah telah mengintensifkan pemeriksan guna memastikan bus-bus layak operasi. Pengemudi perlu dipastikan dalam kondisi prima.
”Beberapa kali inspeksi, kami menemukan adanya armada-armada yang tak memenuhi kelaikan operasi sehingga langsung dilarang beroperasi dengan pengawasan dinas perhubungan (Dishub) dan kepolisian setempat,” tutur Adita saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Ia mengimbau masyarakat agar proaktif mengecek status bus-bus yang digunakan melalui aplikasi Mitra Darat. Aplikasi multilayanan itu menyediakan beragam informasi mengenai pengawasan, perizinan, serta pengoperasian transportasi darat. Apabila tak terdeteksi atau tak memenuhi kelaikan operasi, masyarakat dapat melapor pada BPTD terdekat atau tak memilih bus tersebut sebagai sarana transportasinya.
Setelahnya, Adita menambahkan, dishub serta kepolisian perlu berkolaborasi dengan Kemenhub menindaklanjuti isu tersebut. ”Karena penindakan atas pelanggaran ketentuan lalu lintas, seperti tak ada Surat Tanda Nomor Kendaraan, dan lain-lain, itu sudah ranah kepolisian,” ujarnya.
Umat dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang akan menghadiri misa akbar bersama Paus Fransiskus perlu memanfaatkan transportasi umum, antara lain bus Transjakarta, kereta rel listrik (KRL), serta moda raya terpadu (MRT). Upaya ini dapat meminimalkan kepadatan yang terjadi pada Kamis (5/9/2024) yang bertepatan pula dengan helatan International Sustainability Forum (ISF) 2024 di area GBK.
”Misalnya, warga Jabodetabek naik angkutan umum, maka akan mengurangi beban jalan di sekitar Senayan,” ujar Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi Deddy Herlambang.
Pengelola transportasi umum perlu memitigasi penumpukan penumpang, setidaknya di Stasiun Palmerah untuk KRL serta Stasiun Senayan bagi MRT. Jumlah waktu tunggu kereta (headway) dapat dipersingkat.
”Jadi, (hal itu dapat) mengurangi beban MRT dan juga kepadatan penumpang cepat terurai. Hal serupa perlu dilakukan di Stasiun Senayan MRT untuk mengurangi bebannya,” kata Deddy.
Masyarakat diimbau tak membawa kendaraan pribadi karena berisiko menimbulkan penumpukan kendaraan di area Senayan dan Semanggi. Dia menambahkan, panitia kunjungan Paus Fransiskus dan pemerintah perlu memikirkan isu ini.
Mendukung mobilitas umat
Guna mendukung mobilitas warga saat misa akbar, PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta akan menambah rute dan armada. Saat ini, koordinasi antarinstansi terus dilakukan.
”Mulai dari area parkir, fasilitas angkutan di dalam GBK, hingga penambahan armada Transjakarta. Saat ini, masih dalam koordinasi untuk menyesuaikan kebutuhan,” ujar Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza.
Berdasarkan hasil koordinasi sementara, setidaknya 387 bus Transjakarta akan melayani 17 rute di kawasan GBK. Sekitar GBK juga akan tersedia 5 halte serta 19 titik pemberhentian bus.
Pihak kepolisian turut mempersiapkan kedatangan Paus Fransiskus. Pengamanan tiap rangkaian kegiatan selama di Indonesia terus intensif dibahas.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Trunoyudo Wisnu Andiko mengemukakan, pihaknya mulai melakukan operasi khusus pada 2-7 September 2024. Upaya itu berkaitan pula dengan pengamanan ISF.
Polri mengerahkan 4.520 personel untuk mengamankan lawatan Paus Fransiskus. Secara detail, angka itu terbagi atas 1.088 orang dari Mabes Polri dan 3.443 orang dari Polda Metro Jaya (Kompas.id, 30/8/2024).
Editor: MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI.
Sumber berita: Kompas.id
https://www.kompas.id/baca/humaniora...us-fransiskus?

Lokasi sembilan kantong parkir tersebut berada di
Smesco Indonesia (Jakarta Selatan),
parkiran Wisma Aldiron (Jakarta Selatan),
Taman Mini Purna Bakti (Jakarta Timur),
Kemayoran C3 (Jakarta Pusat),
Kemayoran C4 (Jakarta Pusat),
Kemayoran C10 (Jakarta Pusat),
Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Jalan Kramat Raya (Jakarta Pusat),
Pool Transjakarta Cawang (Jakarta Timur),
serta Pool Transjakarta Kampung Rambutan (Jakarta Timur).



Ada harga sewa, semestinya ada pelayanan prima dari operator bus sih seharusnya.
Quote:
Mayoritas umat Katolik memanfaatkan bus ketika misa akbar bersama Paus Fransiskus. Kepadatan kendaraan perlu dicegah.
Oleh: YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA.
31 Agustus 2024 06:59 WIB.

Tampilan luar "sleeper bus" dari Perusahaan Otobus (PO) Rosalia Indah saat menurunkan penumpang di Jombor, Yogyakarta, Senin (1/4/2024). Beragam PO bus berkompetisi memanjakan penumpang dengan fasilitas-fasilitas baru.
Kompas/Yosepha Debrina R Pusparisa 1/4/2024
JAKARTA, KOMPAS — Mayoritas umat dari seluruh Indonesia akan memanfaatkan bus pariwisata untuk mengikuti misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno atau GBK, Jakarta. Guna memastikan kelaikan kendaraan, pemerintah mengimbau masyarakat mengecek aspek keselamatan melalui aplikasi Mitra Darat.
Menurut Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati, mobilitas masyarakat akan tinggi, khususnya penggunaan bus umum dan bus pariwisata antarkota akan meningkat. Hal ini harus diimbangi dengan jaminan keselamatan serta kenyamanan para operator bus.
Beberapa kali inspeksi, kami menemukan adanya armada-armada yang tak memenuhi kelaikan operasi sehingga langsung dilarang beroperasi.
Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di daerah telah mengintensifkan pemeriksan guna memastikan bus-bus layak operasi. Pengemudi perlu dipastikan dalam kondisi prima.
”Beberapa kali inspeksi, kami menemukan adanya armada-armada yang tak memenuhi kelaikan operasi sehingga langsung dilarang beroperasi dengan pengawasan dinas perhubungan (Dishub) dan kepolisian setempat,” tutur Adita saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Ia mengimbau masyarakat agar proaktif mengecek status bus-bus yang digunakan melalui aplikasi Mitra Darat. Aplikasi multilayanan itu menyediakan beragam informasi mengenai pengawasan, perizinan, serta pengoperasian transportasi darat. Apabila tak terdeteksi atau tak memenuhi kelaikan operasi, masyarakat dapat melapor pada BPTD terdekat atau tak memilih bus tersebut sebagai sarana transportasinya.
Ia mengimbau masyarakat agar proaktif mengecek status bus-bus yang digunakan melalui aplikasi Mitra Darat.
Setelahnya, Adita menambahkan, dishub serta kepolisian perlu berkolaborasi dengan Kemenhub menindaklanjuti isu tersebut. ”Karena penindakan atas pelanggaran ketentuan lalu lintas, seperti tak ada Surat Tanda Nomor Kendaraan, dan lain-lain, itu sudah ranah kepolisian,” ujarnya.
Umat dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang akan menghadiri misa akbar bersama Paus Fransiskus perlu memanfaatkan transportasi umum, antara lain bus Transjakarta, kereta rel listrik (KRL), serta moda raya terpadu (MRT). Upaya ini dapat meminimalkan kepadatan yang terjadi pada Kamis (5/9/2024) yang bertepatan pula dengan helatan International Sustainability Forum (ISF) 2024 di area GBK.
”Misalnya, warga Jabodetabek naik angkutan umum, maka akan mengurangi beban jalan di sekitar Senayan,” ujar Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi Deddy Herlambang.
Misalnya, warga Jabodetabek naik angkutan umum, maka akan mengurangi beban jalan di sekitar Senayan.
Pengelola transportasi umum perlu memitigasi penumpukan penumpang, setidaknya di Stasiun Palmerah untuk KRL serta Stasiun Senayan bagi MRT. Jumlah waktu tunggu kereta (headway) dapat dipersingkat.
”Jadi, (hal itu dapat) mengurangi beban MRT dan juga kepadatan penumpang cepat terurai. Hal serupa perlu dilakukan di Stasiun Senayan MRT untuk mengurangi bebannya,” kata Deddy.
Masyarakat diimbau tak membawa kendaraan pribadi karena berisiko menimbulkan penumpukan kendaraan di area Senayan dan Semanggi. Dia menambahkan, panitia kunjungan Paus Fransiskus dan pemerintah perlu memikirkan isu ini.
Mendukung mobilitas umat
Guna mendukung mobilitas warga saat misa akbar, PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta akan menambah rute dan armada. Saat ini, koordinasi antarinstansi terus dilakukan.
”Mulai dari area parkir, fasilitas angkutan di dalam GBK, hingga penambahan armada Transjakarta. Saat ini, masih dalam koordinasi untuk menyesuaikan kebutuhan,” ujar Direktur Utama Transjakarta Welfizon Yuza.
Berdasarkan hasil koordinasi sementara, setidaknya 387 bus Transjakarta akan melayani 17 rute di kawasan GBK. Sekitar GBK juga akan tersedia 5 halte serta 19 titik pemberhentian bus.
Pihak kepolisian turut mempersiapkan kedatangan Paus Fransiskus. Pengamanan tiap rangkaian kegiatan selama di Indonesia terus intensif dibahas.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Trunoyudo Wisnu Andiko mengemukakan, pihaknya mulai melakukan operasi khusus pada 2-7 September 2024. Upaya itu berkaitan pula dengan pengamanan ISF.
Polri mengerahkan 4.520 personel untuk mengamankan lawatan Paus Fransiskus. Secara detail, angka itu terbagi atas 1.088 orang dari Mabes Polri dan 3.443 orang dari Polda Metro Jaya (Kompas.id, 30/8/2024).
Editor: MARIA PASCHALIA JUDITH JUSTIARI.
Sumber berita: Kompas.id
https://www.kompas.id/baca/humaniora...us-fransiskus?

Lokasi sembilan kantong parkir tersebut berada di
Smesco Indonesia (Jakarta Selatan),
parkiran Wisma Aldiron (Jakarta Selatan),
Taman Mini Purna Bakti (Jakarta Timur),
Kemayoran C3 (Jakarta Pusat),
Kemayoran C4 (Jakarta Pusat),
Kemayoran C10 (Jakarta Pusat),
Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Jalan Kramat Raya (Jakarta Pusat),
Pool Transjakarta Cawang (Jakarta Timur),
serta Pool Transjakarta Kampung Rambutan (Jakarta Timur).



Ada harga sewa, semestinya ada pelayanan prima dari operator bus sih seharusnya.
Quote:
Menurut laporan Polda Metro Jaya per Sabtu, sedikitnya ada 1.390 unit bus yang digunakan umat untuk mengikuti misa akbar di GBK. Mereka akan tersebar di sembilan kantong parkir yang dapat menampung hingga 1.500 bus.
Sumber: Kompas.id
Sumber: Kompas.id
0
335
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan