- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kurang Dari 10 Tahun, Sederet Daerah Ini Kehabisan Mesin Tempur


TS
jeruknikmat
Kurang Dari 10 Tahun, Sederet Daerah Ini Kehabisan Mesin Tempur

Foto: Pembangunan jalan akses sepanjang 41,08 Km ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wisata Mandeh yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. (Biro Pers Kementerian PUPR)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tren bonus demografi atau meledaknya masyarakat usia produktif di Indonesia ternyata tidak akan berlangsung lama. Sejumlah daerah bahkan akan kehilangan tenaga kerja usia produktif alias mesin tempur kurang dari 10 tahun ke depan.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, secara umum ada tiga skenario dalam memetakan bonus demografi yang didata BPS, yakni skenario tren, skenario kebijakan optimis, dan skenario kebijakan moderat.
Skenario optimis menghasilkan bonus demografi yang lebih pendek dari pada skenario tren, sebab umur harapan hidup saat lahir atau UHH pada skenario optimis lebih panjang daripada skenario tren, sehingga jumlah penduduk lansia lebih banyak.
Adapun skenario tahun terakhirnya bonus demografi untuk skenario tren menurut BPS ialah berakhir pada 2041, sedangkan skenario kebijakan optimis berakhir pada 2039, dan untuk skenario kebijakan moderat berakhir pada 2040.
"Ini masih lama, tapi kalau kita bedah berdasarkan provinsi ada beberapa yang perlu kita waspadai. Ada sejumlah provinsi yang akan mengakhiri periode bonus demografi kurang dari 10 tahun ke depan," kata Amalia di Komisi XI DPR, Jakarta, dikutip Kamis (29/8/2024).
Wanita yang akrab disapa Winny itu menjelaskan, berdasarkan daerah per provinsi, bonus demografi yang paling cepat berakhir akan terjadi di Sumatera Barat, yakni pada 2030. Sedangkan terlama Kalimantan Timur, karena berpotensi masih berlangsung hingga 2050.
"Bahkan Sumatera Barat akan mengakhiri bonus demografi pada 2030, tapi masih ada yang lama seperti Maluku 2049, ada di daerah yogyakarta maupun Jawa Tengah akan mengakhiri bonus demografi 2033 dan 2034," ucap Amalia.
"Bahkan ada satu provinsi yang tidak akan mengalami masa bonus demografi sampai 2050 yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT. Artinya perbedaan karakteristik ini yang perlu jadi catatan kita bersama," tutur wanita yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas itu.
Secara rinci, berikut ini detail daftar provinsi yang akan mencapai tahun berakhirnya bonus demografi:
1. Aceh pada 2044
2. Sumatera Utara pada 2037
3. Sumatera Barat pada 2030
4. Riau pada 2044
5. Jambi pada 2041
6. Sumatera Selatan pada 2042
7. Bengkulu pada 2040
8. Lampung pada 2039
9. Kepulauan Bangka Belitung pada 2042
10. Kepulauan Riau pada 2043
11. DKI Jakarta pada 2039
12. Jawa Barat pada 2043
13. Jawa Tengah pada 2034
14. DI Yogyakarta pada 2033
15. Jawa Timur pada 2034
16. Banten pada 2046
17. Bali pada 2033
18. NTB pada 2043
19. NTT sampai dengan 2050 proporsi penduduk usia non produktif terhadap usia produktif lebih besar dari 50% sehingga tak akan mengalami masa bonus demografi
20. Kalimantan Barat pada 2045
21. Kalimantan Tengah pada 2044
22. Kalimantan Selatan pada 2039
23. Kalimantan Timur masih berlangsung hingga 2050
24. Kalimantan Utara pada 2046
25. Sulawesi Utara pada 2035
26. Sulawesi Tengah pada 2045
27. Sulawesi Selata pada 2039
28. Sulawesi Tenggara pada 2045
29. Gorontalo pada 2044
30. Sulawesi Barat pada 2033
31. Maluku pada 2049
32. Maluku Utara pada 2048
33. Papua Barat pada 2048
34. Papua pada 2042.
https://www.google.com/amp/s/www.cnb...sin-tempur/amp
Sungguh statistik yang sangat wow


parlabreyval238 memberi reputasi
1
338
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan