Kaskus

Entertainment

iqbalballeAvatar border
TS
iqbalballe
Misteri Si Pembohong Munafik Haus Kekuasaan
Misteri Si Pembohong Munafik Haus Kekuasaan
Sumber : Kompas


Perbedaan arah Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad sudah semakin terang benderang.

Lantaran tak hanya menjadi sekedar thread/tulisan penulis/TS (Thread Starter) kemarin, tetapi juga sudah terkonfirmasi melalui pernyataan Arteria Dahlan (Lingkar Teuku Umar), Hamid Awaluddin (Lingkar SBY, mantan menkumham), LBP (Lingkar Militer dan Golkar, sahabat Prabowo), Dahlan Iskan (Jurnalis Senior) , dan sebagainya.

Bahkan LBP mengatakan kepada Dahlan Iskan, bahwa Gibran Rakabuming Raka pun tak suka dengan cara-cara yang dipaksakan oleh Dasco menggunakan RUU Pilkada.

Sumber :


https://www.jpnn.com/news/luhut-mara...ar-gibran-idem

Semua nama besar itu sepakat dengan apa yang diulas TS, bahwa ada peran besar Prabowo dalam mengganjal rencana pengesahan RUU Pilkada yang diinisiasi Dasco, hingga menyebabkan 300 anggota DPR dari 389 Kursi parpol-parpol yang tergabung dalam KIM Plus, memutuskan tidak hadiri Sidang Paripurna DPR RI.

Alhasil, Dasco hanya berhasil mengumpulkan 89 Kursi KIM Plus. Sebagaimana di thread sebelumnya, kombinasi Real People Power dan sedikit bantuan tangan Khayangan (Prabowo), menjadi kunci kandasnya RUU Pilkada.

Kongres PAN pada Sabtu, 24 Agustus 2024, di Hotel Kempinski, Jakarta pun menjadi sinyal baru untuk semakin membuatnya terang benderang. Perhatikan beberapa peristiwa berikut ini.

Secara mengejutkan, Jokowi hadir di pembukaan Kongres PAN tanpa didampingi Prabowo seperti biasanya.

Bahkan ketika Jokowi berpidato meminta agar PAN diberi kursi lebih banyak di kabinet Prabowo - Gibran, terpaksa disampaikan kepada Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, karena tidak ada Prabowo di lokasi.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/2...ekjen-gerindra

Prabowo kemudian hadir usai Jokowi hengkang dari Kongres PAN, dan melancarkan pidato yang memancing terka-terki, asal muasal kata teka-teki.

Prabowo mengumpan dua posisi, yaitu, "ada orang haus kekuasaan, pembohong, dan munafik yang bisa membahayakan bangsa dan negara" dan "Jokowi tidak suka titip orang. Saya jamin Jokowi tidak titip orang di Pilkada".

Sumber :
https://www.tvonenews.com/berita/nas...res-pan?page=1
https://kumparan.com/kumparannews/pr...OHizcE0uo/full

Lantas dimana Dasco? Pentolan DPR ini tidak turut menghadiri Kongres PAN, meski semua jajaran petinggi Gerindra hadir.

Sangat menarik melihat apa yang dilancarkan Prabowo di Kongres PAN, lantaran menyulut terka-terki berskala nasional, melalui dua jenis aliran berikut ini.

Tafsiran pertama, rerata media massa, tokoh publik, politikus, hingga pemengaruh dunia maya, menafsirkan pernyataan Prabowo soal "ada orang haus kekuasaan, pembohong, dan munafik yang bisa membahayakan bangsa dan negara" sebagai cara Prabowo menyindir Jokowi dan Dinasti Politiknya yang hendak dipaksakan.

Sumber :
https://rmol.id/politik/read/2024/08...haus-kekuasaan
https://www.pojoksatu.id/nasional/10...nasti-keluarga
https://rmol.id/politik/read/2024/08...k-untuk-jokowi

Mereka yang menyepakati ini, kemudian menyimpulkan pernyataan kedua Prabowo soal "Jokowi tidak suka titip orang. saya jamin Jokowi tidak titip orang di Pilkada" adalah cara Prabowo untuk tetap menjaga marwah Gibran Rakabuming Raka sebagai sosok yang akan mendampinginya di kursi Wakil Presiden, sekaligus untuk menunjukkan bahwa Prabowo orang yang memenuhi janjinya.

Dalam hal ini, Prabowo memang menjadi 1 dari 4 orang di Indonesia yang berkomitmen menjaga Jokowi dan keluarga setelah lengser, yang disepakati sejak 'Perjanjian Nasi Goreng', sehingga Prabowo tetap pasang badan untuk Jokowi, usai mengandaskan RUU Pilkada-nya Dasco.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/201...indra?page=all

Tafsiran pertama paling banyak dipercaya, karena logika umum mengatakan bahwa satu kali adalah peristiwa acak, dua kali adalah kebetulan, sedangkan tiga kali adalah pola.

Bagi mereka yang meyakini tafsiran ini, melihat rangkaian peristiwa Gibran, Bahlil, dan Kaesang, sudah memenuhi unsur bahwa ini sebuah Pola Tersistematis.

Tafsiran Kedua, Jokowi sebetulnya memang bukan tipe yang haus kekuasaan seperti yang orang kira.

Bahwa jelang akhir kekuasannya kemudian terlihat seolah memaksakan Gibran dan memaksakan Kaesang, bukanlah kehendak murni Jokowi, namun dampak banyaknya penjilat yang mengelilingi keluarga Jokowi.

Sehingga modus ABS (Asal Bapak Senang) yang dilancarkan para penjilat tingkat tinggi, kemudian mengendalikan arah politik nasional, dengan kemasan “semua ini atas kemauan dan perintah Jokowi”.

Menurut mereka yang meyakini tafsiran kedua ini, para penjilat tingkat tinggi di sekeliling Jokowi, kerap mencatut nama Jokowi, mengklaim atas perintah Jokowi, padahal untuk kepentingan pribadi masing-masingnya saja.

Tafsiran kedua ini hanya diyakini oleh segelintir figur tingkat tinggi saja, tidak banyak khalayak luas yang meyakini ini, karena memang sukar meyakinkan khalayak luas, apalagi jika tafsiran pertama sudah memenuhi unsur tiga kali kejadian politik (Gibran, Bahlil, Kaesang) sebagai pola.

Merujuk pada uraian di atas, TS justru lebih tertarik pada Tafsiran Kedua.

Sebab, biar bagaimana pun alasan berpijaknya logis, bahwa dalam sistem kekuasaan, sangat mungkin terjadi hal-hal seperti itu, dimana para penjilat tingkat tinggi mencatut dan mengklaim atas perintah Big Boss atau dalam terminologi 10 tahun terakhir, atas perintah Pakde. 

TS tidak sedang berupaya meyakinkan mereka yang sudah memiliki keyakinan pada tafsiran pertama maupun kedua. Justru karena tafsiran pertama sudah menjadi keyakinan banyak orang, membuat TS tertarik pada tafsiran kedua. Ada beberapa sebab.

1. Pernyataan Prabowo memainkan dua narasi bahwa “ada orang haus kekuasaan, pembohong, dan munafik yang bisa membahayakan bangsa dan negara" dan "Jokowi tidak suka titip orang. Saya jamin Jokowi tidak titip orang di Pilkada", secara umum berpijak pada landasan yang sama dengan tafsiran kedua.

Atau dapat dimaknai begini. Menurut Prabowo memang calon-calon kepala daerah di Pilkada yang hendak dipaksakan KIM Plus, bukanlah permintaan Jokowi, namun permintaan para penjilat tingkat tinggi di sekitar Jokowi yang mengemas permintaannya dengan kalimat pamungkas, kemauan Pakde.

2. Jika benar apa yang dikatakan Prabowo, maka semakin membuat permainan semakin menarik.

Sebab secara terbuka namun tersirat, Prabowo sedang mengatakan kepada khalayak luas, bahwa gerakan jiwa korsa kader daerah (Pribumi), menolak perintah dalam mengusung kader orang lain (Alien) yang di-fait accompli Komando Pusat KIM Plus.

Namun itu bukanlah kemauan Jokowi, tetapi CATUT DAN KLAIM yang dilancarkan Dasco (Adidas) dan Kapolri (Dwi Fungsi Trunojoyo).

Sebab, semua orang juga tahu kalau KIM Plus bergerak menurut kemauan Dasco dan Kapolri.

Contoh saja, semua orang juga tahu ada motif Dasco menggunakan tangan KIM Plus ingin mengandaskan Airin, rupanya karena Pileg 2024 lalu, Dasco hampir tidak lolos PIleg karena dikerjai keluarga penguasa Banten.

Sumber : https://news.detik.com/pemilu/d-7248...pil-banten-iii

Makanya seluruh Banten sekarang malah bersatu, baik PDIP maupun Golkar Banten, kompak mengusung Airin untuk melawan CAGUB PILIHAN KIM, dimana Golkar Pusat termasuk di dalamnya.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasiona...uasi-tak-mudah

Gelora jiwa korsa daerah yang digilas pusat komando demi invasi Tuhan dan alien, berbuah pemberontakan kader dan parpol daerah bekerja sama dengan Banteng (musuhe Raja Jawa yang telah manunggaling Kawulo Gusti dengan Tuhan - konsep kuna Dewaraja) untuk melawan musuh utama Komando Pusat, termasuk partainya sendiri.

3. Langkah Prabowo ini TS nilai tidak remeh. Bukan sekedar bertujuan pasang badan untuk Jokowi, tetapi Prabowo sedang mengajak masyarakat luas berpikir untuk menjawab terka-terki yang ia lancarkan.

Pertanyaannya simpel, jika bukan Jokowi yang perintahkan fait accompli KIM Plus memaksakan kader-kader Alien sembari mengklaim ini perintah Tuhan, lantas siapa?

Jawabannya as simple as : figur yang disebut pembohong munafik haus kekuasaan oleh Prabowo jelas merujuk kepada Dasco dan Kapolri sebagai dua pengendali KIM Plus.

Poin nomor 3 sangat cocok dengan apa yang diungkap TS dan kemudian dikonfirmasi oleh Arteria Dahlan (lingkar Teuku Umar), Hamid Awaluddin (lingkar SBY, mantan Menkumham), LBP (lingkar militer dan Golkar, sahabat Prabowo), Dahlan Iskan (Jurnalis Senior), dan sebagainya soal peran Prabowo menggagalkan Sidang Paripurna DPR RI 22 Agustus 2024 (300 Kursi KIM Plus melawan Dasco di kandang Dasco).

Sumber : https://indonesiainside.id/news/nasi...an-ruu-pilkada

Apalagi kemudian Dasco memanfaatkan relasinya dengan Kapolri untuk cari selamat dari kegagalan RUU Pilkada, dengan cara melobi Kapolri agar membebaskan 300 pendemo yang ditangkap, biar jadi pahlawan.

Tak tahunya, dirujak ribuan netizen bercentang biru, karena buruh, mahasiswa, aktivis, selebriti menilai ratusan pendemo yang melawan RUU Pilkada mainannya Dasco, ditangkapi polisi secara brutal, lalu Dasco berharap jadi pahlawan dengan membebaskan Pendemo.

Malah jadi Pahlawan Kesiangan. Mirip sama Polisi (di film) India.

Sumber :
https://www.viva.co.id/berita/nasion...isi-dibebaskan



Mungkin ini alasan Dasco tak hadiri Kongres PAN. Maksud hati nempelin Jokowi untuk cari selamat, malah blunder, dan sudah berbeda posisi dengan Prabowo, ditambah Prabowo pasang badan untuk Jokowi.

Tak ada tempat berlabuh buat Dasco.

Wajar Prabowo marah kepada Dasco, terlebih jika benar pernyataan Prabowo soal pembohong munafik haus kekuasaan ditujukan kepada Dasco dan Kapolri.

Memang kenyataannya duet maut kekacauan RUU Pilkada dan kebrutalan polisi terhadap pendemo bermuara kepada dua nama ini.

Bagaimana tidak marah? dua bulan lagi pelantikan dan seharusnya transisi pemerintahan berjalan mulus.

Tahu-tahu ada manuver sinting Dasco dan Kapolri yang menyebabkan huru-hara nasional.

Menariknya lagi, pihak yang justru menjadi inisiator huru-hara RUU Pilkada adalah Ketua TIm Transisi Prabowo - Gibran itu sendiri, yang seharusnya memuluskan proses transisi, tetapi malah menciptakan perangkap berbahaya untuk Prabowo - Gibran.

Bagaimana tidak? Ratusan pendemo ditangkap oleh anak buah Kapolri demi menjaga RUU Pilkada-nya Dasco, jelas bertujuan menciptakan label PRABOWO PENCULIK seperti di masa lalu. Di tengah transisi pemerintahan, dua biji mede ini berbuat ulah, ya jelas Prabowo marah besar.
outlinerAvatar border
ayosholatAvatar border
DeviMpAvatar border
DeviMp dan 19 lainnya memberi reputasi
20
31.4K
50
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan