Sumber Gambar

Selamat Datang di Thread TS!



Ridwan Kamil, calon Gubernur Jakarta 2024 yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang beranggotakan 12 partai politik, baru-baru ini menjadi sorotan netizen akibat tweet-tweet lamanya yang dianggap berbau vulgar dan seksual. Tweet-tweet tersebut, yang menyertakan kalimat seperti, dan telah memicu kontroversi dan kritik dari berbagai kalangan. Opini ini akan mengulas dampak dari tweet-tweet tersebut terhadap citra Ridwan Kamil dan bagaimana hal ini berpengaruh pada dinamika politik menjelang Pilgub Jakarta 2024.

1. "Dada Paha Rata #DPR"

Pertama-tama, tweet yang menyatakan "Dada Paha Rata #DPR" menimbulkan kekhawatiran tentang cara Ridwan Kamil menggunakan humor untuk membahas institusi politik penting seperti Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Referensi yang bersifat vulgar dan seksual dalam konteks politik tidak hanya merendahkan posisi publik, tetapi juga dapat merusak kredibilitas kandidat. Bagi calon gubernur yang ingin memimpin Jakarta, kota dengan populasi yang beragam dan berpendidikan, hal ini menimbulkan pertanyaan apakah ia memahami tanggung jawab moral dan etika yang melekat pada posisinya sebagai tokoh publik.

2. "Tips bank: Sebelum buka rekening lihat ukuran lingkar dada customer service Anda. Jika terlalu besar, curigai. Segera pindah ke Bank lain.”

Kedua, tweet tentang "ukuran lingkar dada customer service" memperkuat stereotip yang merendahkan perempuan, khususnya dalam lingkungan kerja. Komentar tersebut, yang menggambarkan bahwa ukuran tubuh dapat menjadi alasan untuk mencurigai seseorang dalam pelayanan perbankan, memperlihatkan bias gender yang bermasalah. Dalam era di mana kesetaraan gender dan hak perempuan menjadi isu yang semakin penting, pandangan seperti ini dapat merusak hubungan Ridwan Kamil dengan pemilih perempuan dan kelompok yang memperjuangkan kesetaraan hak. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang komitmennya terhadap kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan.


Sumber Gambar

3. "Di Amerika ada Lady Gaga... Di Indonesia ada Lady Dada, nama asli: Julia Perez"

Selain itu, referensi terhadap Julia Perez dengan sebutan "Lady Dada" dalam tweet yang membandingkan dengan Lady Gaga menunjukkan selera humor yang kontroversial. Meskipun Julia Perez dikenal sebagai selebriti yang kerap menimbulkan perdebatan, menggunakan namanya dalam konteks seksual seperti ini dapat dianggap tidak menghargai martabat individu tersebut. Humor semacam ini berisiko memperkuat citra negatif Ridwan Kamil sebagai seorang politisi yang tidak sensitif terhadap isu-isu yang melibatkan penghormatan terhadap individu, terutama perempuan. Padahal, seorang pemimpin perlu menunjukkan kedewasaan dan keseriusan dalam berkomunikasi, terutama di platform publik.

4. "Tonight Let's talk about sex, 1. Kurang ajar: Breng-SEX. 2. Tempat polisi nongkrong: Pol-SEX. 3. Mancung Kedalem: Pe-SEX"

Tweet dari Ridwan Kamil yang memplesetkan akhiran sek menjadi sex menimbulkan kontroversi yang cukup signifikan, terutama dalam konteks dirinya sebagai calon Gubernur Jakarta 2024. Meskipun tweet ini mungkin dimaksudkan sebagai lelucon ringan, banyak yang menganggapnya tidak pantas, terutama bagi seorang figur publik yang sedang mencalonkan diri untuk memimpin ibu kota. Penggunaan kata-kata yang mengandung konotasi seksual dengan nada bercanda dapat merusak citra Ridwan Kamil sebagai pemimpin yang seharusnya menunjukkan kedewasaan, kebijaksanaan, dan rasa hormat terhadap masyarakat yang memiliki beragam nilai dan budaya.

5. “Hasil survey hr ini: Bodi Jupe. Wajah Luna. Otak Sri Mulyani. Suara Agnes Monica. Goyangan Dewi Perssik. Duit Mbak Tutut. #gadisidamanpria”

Tweet Ridwan Kamil yang ini juga menimbulkan kontroversi karena dianggap merendahkan dan objektifikasi perempuan, terutama di tengah suasana politik menjelang Pilgub Jakarta 2024. Meskipun mungkin dimaksudkan sebagai lelucon ringan, tweet ini dapat dilihat sebagai ketidakpekaan terhadap isu kesetaraan gender dan martabat perempuan. Memadukan karakteristik fisik dan kualitas perempuan dalam satu rangkaian yang bernada tidak serius, terutama dengan menyebutkan tokoh-tokoh publik yang memiliki reputasi profesional tinggi, dapat merusak citra Ridwan Kamil sebagai calon gubernur yang diharapkan mampu menunjukkan rasa hormat dan sensitivitas terhadap isu-isu sosial yang lebih luas. Sebagai seorang calon pemimpin di ibu kota, tweet semacam ini memperlihatkan risiko bagi kredibilitasnya di mata pemilih yang semakin peka terhadap pesan-pesan seksis atau merendahkan, serta dapat menjadi titik perdebatan dalam kontestasi politik yang semakin intens.


Sumber Gambar

Dalam konteks politik Jakarta yang sangat kompetitif, kontroversi yang dihasilkan dari tweet-tweet tersebut berpotensi merusak momentum politik Ridwan Kamil. Koalisi Indonesia Maju, yang mendukung Ridwan Kamil, berisiko harus mengalokasikan energi politiknya untuk meredam dampak dari tweet-tweet tersebut, alih-alih fokus pada kampanye yang positif dan konstruktif. Selain itu, tweet-tweet ini dapat digunakan oleh lawan politik sebagai senjata untuk melemahkan Ridwan Kamil dalam debat publik dan kampanye, mengingat sensitivitas isu-isu terkait etika dan moral dalam politik Indonesia.

Meskipun beberapa pendukung Ridwan Kamil mungkin berpendapat bahwa tweet-tweet tersebut merupakan bagian dari gaya humor yang lebih santai, dalam arena politik, setiap pernyataan yang pernah diunggah ke media sosial dapat membawa konsekuensi yang serius. Seorang calon pemimpin harus menunjukkan integritas, empati, dan profesionalisme dalam setiap aspeknya. Tweet-tweet lama yang berbau vulgar dan seksual seperti ini dapat menciptakan kesan bahwa Ridwan Kamil kurang bijaksana dalam berkomunikasi, terutama di hadapan masyarakat yang memiliki standar tinggi terhadap perilaku politisi.

Pada akhirnya, kontroversi ini menekankan pentingnya kesadaran digital dan tanggung jawab dalam berkomunikasi di media sosial bagi para politisi. Sebagai calon Gubernur Jakarta 2024, Ridwan Kamil perlu segera mengklarifikasi maksud di balik tweet-tweet tersebut dan menunjukkan bahwa ia telah belajar dari kesalahan. Publik mengharapkan pemimpin yang dapat berkomunikasi dengan penuh rasa hormat dan yang memahami dampak dari setiap kata yang ia ucapkan di ranah publik.

Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!