Bela Erina Gudono Berujung Blunder, Jelita Jeje Sebut Keluarganya Keluar Negeri Dibiayai Pengusaha - Medan Cyber
Admin2
~3 minutes

Medancyber.com – Sosok Jelita Jeje kini tengah jadi perbincangan hangat usai dirinya mengeluarkan pernyataan yang mencengangkan setelah membela Erina Gudono.

Seperti yang diketahui, Erina Gudono baru-baru ini bikin heboh setelah pamer menggunakan pesawat jet pribadi saat berangkat ke Amerika. Kemudian, Jelita Jeje menjelaskan bahwa pesawat jet pribadi yang digunakan Erina bukan milik negara.

Tidak hanya itu, Istri dari Kepala BP Bintan Farid Irfan Siddik ini juga mengungkapkan pengalamannya selama berada di lingkup pejabat tinggi. Katanya, banyak orang yang berebut untuk memberikan fasilitas kepada para pejabat.

Tentu ucapan Jelita Jeje ini menarik perhatian netizen dan membuat mereka penasaran dengan sosoknya karena ia keceplosan menerima dugaan gratifikasi serta diduga mewajarkan gratifikasi.

Diketahui, mertua Jelita Jeje adalah Asri Agung Putra. Lahir di Lampung pada 24 September 1964, ia mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Lampung (FH Unila) dan melanjutkan pendidikan tingkat doktoral di FH Universitas Airlangga.

Asri Agung sudah menempati banyak jabatan selama di Kejaksaan, di antaranya adalah Kajati Kepulauan Riau hingga Kajati DKI Jakarta.

Soal kehidupan pribadinya, Asri Agung memiliki istri bernama Yusnelly. Salah satu anaknya, Irfan Farid Siddik, merupakan suami Jelita Jeje dan kini menjabat sebagai Kepala BP Bintan.

Ucapan Jelita Jeje beberapa waktu lalu terkait jet pribadi dan mengakui soal penggunaannya, membuat Asri Agung bakal diperiksa oleh KPK.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar menilai dugaan gratifikasi oleh Asri yang terendus dari unggahan menantunya, Jelita Jeje merupakan ranah pribadi dan tidak terkait institusi.

Harli mengaku masih perlu mendalami maksud dan tujuan dari Jelita Jeje saat menyampaikan dugaan gratifikasi tersebut. Oleh karenanya ia tidak mau menyimpulkan lebih jauh apakah dugaan gratifikasi itu benar adanya atau tidak.

“Peristiwa ini ada di ranah pribadi atau keluarga. Kita tidak tahu apa motivasi yang bersangkutan menyampaikan hal itu,” jelasnya lewat pesan singkat, Senin (26/8).

“Itu harus ditelusuri dulu apakah misalnya karena terbawa emosi atau ada persoalan keluarga, jadi tidak langsung menyimpulkan seperti itu,” imbuhnya.

Kendati demikian, Harli tidak menjawab lebih lanjut apakah nantinya Asri bakal diperiksa secara internal terkait dugaan gratifikasi itu atau tidak.

“Ini tidak berkaitan dengan institusi. Apakah akan melakukan klarifikasi nanti kita lihat ya,” kata dia.(cnni/ilc/klt)

https://medancyber.com/2024/08/28/be...yai-pengusaha/


jadi ingat kenalan gua dulu yg anaknya kerja sama pemerintah konoha, si bapak bilang kalau gratifikasi itu bukan korupsi, orang bantu orang lain wajar katanya dapat imbalan