- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jokowi Didemo di Kampung Sendiri, di Solo Buat Pocong Gambar Jokowi Lalu Dibakar


TS
kecimprink
Jokowi Didemo di Kampung Sendiri, di Solo Buat Pocong Gambar Jokowi Lalu Dibakar

TRIBUN-VIDEO.COM - Boneka pocong bergambar wajah Presiden Joko Widodo dibakar massa aksi di depan Balai Kota Solo pada Kamis (22/8/2024).
Boneka tersebut merupakan simbol dari matinya demokrasi di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Sebagaimana diketahui, MK telah membacakan putusan untuk menghitung syarat kandidat Pilkada.
Namun putusan dari MK dijegal oleh Badan Legislasi DPR, yang dinilai bisa memuluskan jalan Kaesang Pangarep untuk maju dalam pilkada.
Massa aksi yang menolak pengesahan revisi UU Pilkada di Solo menuntut Presiden Jokowi segera mundur dan pulang ke Solo.
Massa menganggap Presiden Jokowi mengintervensi lembaga negara untuk melanggengkan dinastinya.
Mereka menuntut DPR membatalkan RUU Pilkada yang disepakati di Badan Legislasi DPR.
Massa juga ingin agar putusan MK dijalankan secara penuh.(Tribun-Video.Com)
Demo di Balai Kota Solo, Massa Bakar Boneka 'Pocong Jokowi' Simbol Matinya Demokrasi
"Untuk itu kami berharap bisa segera memaksa Joko Widodo pulang dari jabatannya hari ini menjadi warga negara dan tidak merusak kembali negara Indonesia,” imbuhnya.
Seperti telah diketahui, Mahkamah Konstitusi telah membacakan putusan untuk menghitung syarat kandidat pilkada diusung oleh partai dengan perhitungan suara sah 6,5-10 persen bukan dari perhitungan kursi 20 persen.
Selain itu, MK juga menegaskan batas usia minimal calon kepala daerah dihitung dari penetapan calon setelah mendaftar bukan dari pelantikan. Namun putusan-putusan ini dijegal oleh Badan Legislasi DPR.
Presiden BEM UNS, Agung Lucky Pradita mengungkapkan mereka menyatakan sikap menolak dengan tegas dan keras, atas revisi undang-undang yang telah disahkan secara mendadak dan telah mencederai konstitusi.
Mereka juga menuntut DPR membatalkan RUU Pilkada yang disepakati di Badan Legislasi DPR.
Mereka ingin agar putusan MK dijalankan secara penuh.
“Menuntut DPR RI untuk membatalkan rancangan undang-undang yang sudah disepakati oleh badan legislasi DPR RI. Mendorong KPU untuk tetap menjaga muruah dan berprinsip sebagai penyelenggara pilkada yang bermartabat, dengan berpegang teguh pada aturan hukum yang sudah ditetapkan pada putusan mahkamah konstitusi Nomor 60/PUU-XXI/2024 dan Putusan MK Nomor 70/PUU-XXII/2024 sebagai landasan hukum dan atas kembalinya marwah konstitusi yang sudah dikhianati,” ungkapnya.
Aksi ini diikuti dari berbagai elemen mulai dari PMII, KAMMI, IMM, HMI, Aliansi Bem se-Soloraya, Front Mahasiswa Nasional, BEM UNS, dan masih banyak lagi.
Aksi jalan mundur
Aksi jalan mundur dilakukan ratusan massa aksi yang berkumpul di perempatan Gladak berjalan mundur menuju depan Balai Kota Solo, Kamis (22/8/2024).
Itu sebagai bentuk simbol kemunduran setelah Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menjegal Putusan MK dengan merevisi UU Pilkada, .
Aksi ini diikuti berbagai elemen diantara PMII, KAMMI, IMM, HMI, Aliansi Bem se-Soloraya, Front Mahasiswa Nasional, dan BEM UNS.
Salah satu orator dari Universitas Duta Bangsa Muhammad, Naufal Bagaskara mengungkapkan kekecewaannya dengan memplesetkan Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadi Koalisi Indonesia Mundur.
“Kita dipertontonkan oleh Koalisi Indonesia Mundur. KIM plus plus diperintahkan oleh Si Pinokio Jawa cawe-cawe pemerintahan dan demokrasi kita," ungkap dia.
"Apakah kita hanya diam? Kita harus apa kawan-kawan?” tambahnya.
Seperti telah diketahui, Mahkamah Konstitusi telah membacakan putusan untuk menghitung syarat kandidat pilkada diusung oleh partai dengan perhitungan suara sah 7,5-10 persen bukan dari perhitungan kursi 20 persen.
Selain itu, MK juga menegaskan batas usia minimal calon kepala daerah dihitung dari penetapan calon setelah mendaftar bukan dari pelantikan.
Namun putusan-putusan ini dijegal oleh Badan Legislasi DPR.
“Hari ini MK sudah mengembalikan marwahnya. Tapi Badan Legislasi DPR menolak putusan tersebut dan merujuk ke putusan yang dibawa ke MA. Yaitu revisi UU Pilkada,” terangnya.
Ia pun meneriakkan kepada para massa aksi untuk melawan upaya Badan Legislasi DPR ini.
“Apakah kita masih diam kawan-kawan? Kita harus apa? Hidup mahasiswa Indonesia,” ungkapnya
https://video.tribunnews.com/amp/vie...i-lalu-dibakar






aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
664
46


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan