- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Miris! Seorang TKW asal Indonesia di Arab Saudi bakal Dieksekusi Mati Awal September


TS
amekachi
Miris! Seorang TKW asal Indonesia di Arab Saudi bakal Dieksekusi Mati Awal September

Mahfudin menunjukkan foto anaknya Susanti Mahfud (22) pada media di tahun 2012 lalu/Sumber gambar: Antara
Seorang TKW asal Indonesia di Arab Saudi bakal Dieksekusi Mati Awal Bulan September Ini, Direktur Migrant Watch Miris dengan Kenyataan IKN yang Dibanggakan Itu!
Salah satu tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Arab Saudi, dikabarkan akan dieksekusi mati, memunculkan kekhawatiran dan keprihatinan. Susanti Mahfud, seorang TKW asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, harus menghadapi hukuman yang sangat berat, ia dinyatakan bersalah dan harus menerima konsekuensi hukum gara-gara terlibat pembunuhan atas pembunuhan anak majikannya sendiri. Kabar tersebut menjadi sorotan karena mencerminkan situasi yang serius dalam perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk melindungi TKI yang bekerja di luar negeri, termasuk melakukan tebusan besar untuk menyelamatkan mereka dari hukuman mati. Contohnya, Ety Bt Toyyib Anwar, TKI asal Majalengka, yang berhasil dibebaskan dari ancaman hukuman mati setelah intervensi dari KBRI dengan melakukan tebusan senilai Rp15,2 miliar.
Namun, tidak semua kasus berakhir dengan baik. Tuti Tursilawati, seorang TKW asal Majalengka, harus menerima eksekusi mati dari pemerintah Arab Saudi atas tuduhan pembunuhan. Langkah keras ini menimbulkan kecaman dan keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Indonesia.
Quote:
Spoiler for :
Padahal pada kenyataannya negara ini mendapatkan banyak sumber pendapatan negara dari salah satunya ya kontribusi dari para pekerja migran ini. Indonesia bukanlah negara yang mengunggulkan industri dalam negeri atau apapun yang hebat-hebat kayak negara luar, paling dari pekerja migran sama pungutan pajak. Menurut Aznil Tan kembali, dirinya menyatakan, seharusnya pemerintah bertanggung jawab, memberi dukungan nyata atau setidaknya memberikan itikad baik dalam kasus Susanti Mahfud tersebut.
Ia juga menyoroti anggaran pemerintah untuk pembangunan IKN yang mengelontorkan dana sebesar 42,5 triliun rupiah tersebut, seharusnya tidak kalah penting juga nasib warga negara Indonesia di luar negeri yang membutuhkan pertolongan. Akhir dari ungkapan Aznil, jika sampai pemerintah gagal menyelamatkan Susanti, maka pemerintah gagal dalam melindungi warganya. Dan menjadi aib, serta noda sejarah bangsa ini.
Permasalahan yang dihadapi oleh TKW Indonesia di Arab Saudi mengingatkan kita pentingnya perlindungan hak-hak pekerja migran. Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa masih diperlukan upaya lebih lanjut dalam memastikan keselamatan dan hak-hak TKI yang bekerja di luar negeri. Koordinasi yang lebih baik antara pemerintah Indonesia dengan negara tuan rumah di luar negeri perlu ditingkatkan untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Menjaga keselamatan dan kesejahteraan TKI harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak terkait.
Semoga bisa diselesaikan dengan baik oleh pemerintah Indonesia dan pihak-pihak terkait, baik nyawa Susanti agar bisa terselamatkan, maupun ibukota Nusantara jangan sampai mangkrak di tengah jalan. Itung-itung pendapatan negara dari pekerja migran Indonesia ini juga diungkapkan lho gansist. Pada tahun 2023 misalnya, PMI menyumbangkan devisa sebesar Rp 230,81 triliun. Dan menjadikannya sebagai sumber devisa terbesar kedua setelah migas.
Sumber Tulisan dan Gambar:
VIVA
Medcom



provocator.3301 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.8K
62


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan