Kaskus

News

CupeakeAvatar border
TS
Cupeake
Jika Gabung PDIP Peluang Anies di 2029 Besar, Ketimbang Jadi Pengangguran Politik

Jika Gabung PDIP Peluang Anies di 2029 Besar, Ketimbang Jadi Pengangguran PolitikPengamat sebut Anies Baswedan seharusnya jadi kader PDIP untuk maju di Pilpres 2029 


Jika Gabung PDIP Peluang Anies di Pilpres 2029 Lebih Besar Dibandingakan Jadi Pengangguran Politik

WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA  — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meminta Anies Baswedan untuk menjadi kader partai tersebut jika ingin diusung sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta.
Demikian Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun merespons peluang Anies Baswedan untuk maju Pilkada Jakarta setelah putusan Mahkamah Konstitusi 60/PUU-XXII/2024 yang melonggarkan ambang batas pencalonan kepala daerah.

Menurut Pengamat politik Citra Institute Efriza mengatakan rekam jejak PDIP jika mengusung sosok non-partai maka harus menjadi kadernya preseden ini terjadi di Pilkada 2017.
Kemudian, terhadap Ahok dan sekarang Ahok sudah menjadi kader PDIP.
“Hanya saja tawaran PDIP itu harus direspons Anies, sebab PDIP sudah membuka diri.
Semestinya Anies demi harga diri, setelah AMAN gagal, PKS juga menghina berkali-kali atas Anies, juga pernyataan Anies akan mempertimbangkan menjadi kader partai politik maka Anies sebaiknya bergabung dengan PDIP,” ucap Efriza saat dihubungi Wartakotalive.com, Rabu (21/8/2024).
Efriza menilai, sebab Anies dan PDIP akan menjadi kekuatan besar sebagai oposisi. 

“Sejatinya Anies juga ideologinya nasionalisme bukan Islam, ketimbang Anies dinarasikan Islam Kanan, Islam garis kanan, direpresentasikan seolah kader PKS tapi dilecehkan mending bersama PDIP,” ungkapnya.
Efriza menjelaskan, peluang Anies untuk maju di Pilpres 2029 lebih besar, ketimbang Anies memilih menjadi "pengangguran politik."
“Ini kesempatan besar Anies membawa perubahan, menjadi tokoh penyelamat demokrasi, sedangkan PDIP memang acap dipresentasikan sebagai partai politik penyelamat demokrasi dan konstitusi kelindan ini sudah benar,” ungkapnya.
Menurutnya, bergabungnya Anies ke PDIP merupakan kesempatan besar membangun personal brandingnya  menjadi lebih luas dengan cita rasa nasionalis dan tokoh demokrasi bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Berangkat dari pengalaman masa lalu, Efriza mengatakan PDIP tidak akan trauma, sebab pengalaman Ahok tidak buruk. 
“Lagipula, partai politik, datang dan pergi kader, kader berkhianat, hal biasa dialami PDIP pengalaman lalu banyak seperti Roy BB Janis, Laksamana Sukardi, dan sebagainya. Bahkan, tokoh yang mengkhianati PDIP tidak akan besar, kalau Jokowi kebetulan saja pengkhianatannya menjelang akhir periode kepemimpinannya,” jelas dia.

Efriza mengatakan, Anies juga tidak sebesar Jokowi dari segi ketokohannya dan kinerjanya. 

Anies juga belum menjadi figur politik yang dicintai seluruh rakyat, ia masih menjadi figur pro dan kontra, bahkan dia tak mungkin hebat seperti Jokowi buktinya Anies gagal di capres padahal dari latar gubernur mirip seperti Jokowi.

“Jadi Anies malah tokoh yang "terbuang" bisa dibesarkan oleh PDIP ini kesempatannya, nasib Anies tak lebih baik dari Ahok di Pilkada 2017 jika bukan isu identitas dan Ahok "keseleo lidah", diyakini Anies juga belum tentu menang di Pilkada, hasil karyanya juga tak memukau di DKI Jakarta malah pro dan kontra,” jelas dia.
Dia mengatakan, hal tersebut dinilai bagus jika PDIP mendidik Anies.
 Anies dikaderkan, PDIP "mensekolahkan" agar menjadi politisi lebih baik.
Anies tak lebih mentereng dari Ahok, dan karakternya bisa dibina karena dia bertipikal akademisi bukan mental pengusaha berbicara untung-rugi.
“Terpilih saja di DKI Jakarta Anies sudah untung bukti lainnya di konvensi Demokrat pada 2014 lalu ia dikalahkan di konvensi partai Demokrat oleh Dahlan Iskan, di Pilpres 2024 lalu,” jelas dia.
Dia menuturkan, jadi figur Anies sepertinya tidak akan angkuh, karena kesuksesan Anies acap keberuntungan saja.

Ia buktinya menurut saja disetir oleh Nasdem dengan dipasangkan oleh Muhaimin Iskandar tanpa bisa mengambil keputusan berani berpasangan dengan AHY.
“Di DKI Jakarta saja Anies tak berani menghadapi PDIP yang oposisi, selalu saat itu yang hadapi DPRD adalah Ariza wakil gubernurnya.
 Jadi melihat rekam jejak Anies yang lemah, butuh dukungan partai politik, ini kesempatan PDIP mengajak Anies, sekaligus menjelaskan bahwa Anies tanpa PDIP bukan apa-apa di Pilkada sejak saat ini,” ungkapnya.
“Ini untuk membuka kesadaran Anies agar tidak jumawa. Sebab keputusan MK menguntungkan PDIP bukan AniesAnies tanpa PDIP bukan siapa-siapa, ini kesempatan PDIP mengajukan calon pasangan sendiri gubernur dan wakil gubernur jika Anies "dijaketkan" PDIP maka wakilnya bisa Edy Prasetio, Eriko Sotarduga, atau Masinton Pasaribu,” ungkapnya.
Efriza menyebut, bahwa hal tersebut merupakan kesempatan emas bagi Anies, sebenarnya bukan PDIP, jika Anies mau ambil momentum menjadi tokoh demokrasi, dan menjadi tokoh demokrasi pilihan Anies hanya di PDIP.(m27)





Sumber
mnotorious19150Avatar border
mnotorious19150 memberi reputasi
1
403
26
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan