Selebgram dan mantan atlet anggar, Cut Intan Nabila, baru-baru ini mengungkap pengalaman pahitnya sebagai korban KDRT selama lima tahun terakhir. Ia menggambarkan hidupnya bagaikan berada di neraka, namun kini ia telah menemukan kekuatan untuk melawan dan tidak akan mundur dalam memperjuangkan keadilan.
Pengalaman Traumatis Selama Lima Tahun
Dalam konferensi pers, Intan Nabila menceritakan bagaimana ia harus memendam penderitaan akibat KDRT yang dilakukan suaminya, Armor Toreador. Selama lima tahun, ia mengalami kekerasan fisik, verbal, dan psikologis yang membuatnya merasa terjebak dalam lingkaran kekerasan tanpa akhir.
"Saya hidup seperti di neraka selama lima tahun ini," ungkapnya dengan suara bergetar. "Saya mengalami kekerasan fisik, dihina, direndahkan, dan diancam. Saya merasa tidak berdaya dan tidak tahu harus berbuat apa."
Intan Nabila juga mengungkapkan bahwa ia sempat mencoba untuk meninggalkan suaminya, namun selalu dihalangi dan diancam. Ia merasa terisolasi dan tidak memiliki tempat untuk meminta bantuan.
Keputusan Berani Melawan
Setelah sekian lama memendam penderitaan, Intan Nabila akhirnya memutuskan untuk melawan. Ia melaporkan suaminya ke polisi dan mengungkap kasus KDRT yang dialaminya kepada publik.
"Saya tidak akan mundur," tegasnya. "Saya ingin keadilan ditegakkan dan pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya. Saya juga ingin memberikan semangat kepada para korban KDRT lainnya untuk berani melawan dan tidak takut untuk berbicara."
Dukungan dari Publik
Keputusan Intan Nabila untuk melawan mendapat dukungan luas dari publik. Banyak netizen yang memberikan semangat dan dukungan moral kepadanya melalui media sosial.
"Saya salut dengan keberanian Mbak Intan," tulis seorang netizen. "Semoga Mbak Intan mendapatkan keadilan dan bisa kembali hidup bahagia."
Proses Hukum Berjalan
Saat ini, kasus KDRT yang dialami Intan Nabila sedang ditangani oleh pihak kepolisian. Suaminya, Armor Toreador, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Intan Nabila berharap kasusnya dapat segera diselesaikan dan pelaku dihukum seberat-beratnya. Ia juga berharap pengalamannya dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap isu KDRT.
Pesan untuk Para Korban KDRT
Intan Nabila berpesan kepada para korban KDRT lainnya untuk tidak takut untuk berbicara dan mencari bantuan.
"Jangan pernah merasa sendiri," katanya. "Ada banyak orang yang siap membantu Anda. Jangan biarkan pelaku terus menghancurkan hidup Anda. Anda berhak untuk hidup bahagia dan bebas dari kekerasan."

Kisah Cut Intan Nabila adalah pengingat bahwa KDRT adalah masalah serius yang harus ditangani dengan tegas. Kita semua memiliki peran untuk mencegah dan menghentikan KDRT. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua orang, terutama perempuan dan anak-anak.