- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Masih Ingat Anita Rachman Presenter TVRI? Nasibnya Kini Memprihatinkan!


TS
harrywjyy
Masih Ingat Anita Rachman Presenter TVRI? Nasibnya Kini Memprihatinkan!

Sumber Gambar
Selamat Datang di Thread TS!

Kisah tragis yang menimpa Anita Rachman, seorang presenter TV ternama era 80-an, membuka kembali perbincangan tentang bagaimana bangsa ini memperlakukan para tokoh yang berjasa di masa lalu. Kondisi memprihatinkan yang dialami Anita di masa tuanya, hidup sebatang kara tanpa dukungan, menjadi cermin betapa kurangnya perhatian yang diberikan kepada mereka yang pernah berkontribusi besar bagi perkembangan dunia hiburan dan informasi di Indonesia. Keadaan ini tidak hanya menyedihkan, tetapi juga memicu pertanyaan mendalam mengenai tanggung jawab sosial kita terhadap para senior yang telah berjasa di masa lalu.
Unggahan Peter Gontha, mantan Duta Besar untuk Polandia, yang memuat potret lawas Anita Rachman ketika masih berjaya, menggugah simpati publik. Rasa prihatin yang disuarakan Peter menjadi suara hati banyak orang yang merasa bahwa Anita, dan mungkin banyak figur publik lainnya yang telah mengukir prestasi, seharusnya tidak diabaikan begitu saja ketika mereka memasuki usia senja. Ketika seseorang yang dulunya menjadi simbol kesuksesan dan pengaruh kini terabaikan, ini menunjukkan kegagalan kita sebagai masyarakat dalam menghargai dan menjaga warisan yang telah mereka bangun.

Sumber Gambar
Peter juga dengan tegas menyoroti kurangnya perhatian dari institusi terkait, termasuk TVRI, tempat Anita dulu bekerja, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Kritik ini penting karena mengingatkan kita bahwa institusi yang telah dibangun dan diperkuat oleh figur-figur seperti Anita seharusnya memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kesejahteraan mereka. Sayangnya, kasus ini memperlihatkan bahwa masih banyak kekurangan dalam sistem jaminan sosial dan perhatian terhadap mereka yang telah berjasa, sehingga Anita dan mereka yang serupa terjebak dalam keadaan yang memprihatinkan di masa tua.
Masalah ini juga menyingkap kelemahan besar dalam sistem jaminan sosial di Indonesia, khususnya bagi para mantan pekerja di bidang seni dan hiburan. Tidak adanya tunjangan pemerintah atau pensiun bagi Anita menunjukkan betapa lemahnya perlindungan sosial bagi mereka yang pernah bekerja di sektor ini. Situasi ini mengingatkan kita akan perlunya reformasi dalam kebijakan sosial, termasuk memastikan bahwa semua pekerja, tanpa memandang sektor, mendapatkan perlindungan yang memadai di hari tua mereka.

Sumber Gambar
Selain mengkritik institusi, situasi Anita Rachman juga menjadi panggilan bagi kita sebagai masyarakat untuk lebih peduli dan bertanggung jawab. Peter Gontha mengajak publik untuk membantu Anita, menunjukkan bahwa di luar institusi resmi, masyarakat masih memiliki peran penting dalam menjaga martabat dan kesejahteraan para senior. Solidaritas sosial dan budaya gotong royong yang seharusnya menjadi ciri khas bangsa ini perlu dihidupkan kembali, terutama dalam menghadapi situasi seperti yang dialami Anita.
Pada akhirnya, kisah Anita Rachman adalah pengingat menyakitkan tentang pentingnya penghargaan dan perlindungan bagi mereka yang telah berkontribusi besar di masa lalu. Kita tidak boleh membiarkan mereka yang telah membangun fondasi dunia hiburan dan informasi di Indonesia hidup dalam kesendirian dan kekurangan. Kisah ini harus menjadi momentum bagi kita semua, baik pemerintah, institusi, maupun masyarakat luas, untuk lebih memperhatikan dan melindungi para senior yang berjasa, serta memperkuat sistem jaminan sosial yang adil dan merata bagi semua.
Sumber Valid (baca baik-baik):
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3
Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!









..Minyak.BABI.. dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.9K
24


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan