- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Wakil Dari 18 Provinsi Paskibraka Nasional ‘Dipaksa’ Lepas Jilbab?


TS
Novena.Lizi
Wakil Dari 18 Provinsi Paskibraka Nasional ‘Dipaksa’ Lepas Jilbab?
Wakil Dari 18 Provinsi Paskibraka Nasional ‘Dipaksa’ Lepas Jilbab?
Presiden Joko Widodo saat berfoto bersama para anggota Paskibraka 2024 usai pengukuhan di Istana Negara, IKN, Kalimantan Timur pada Rabu (13/8/202).(Dok. Sekretariat Presiden )
HARIANREPORTASE.com — Pengukuhan anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Selasa (13/8/2024) menimbulkan tanda tanya, pasalnya dari 76 Anggota Paskibraka yang dikukuhkan, tidak ada satupun anggota putri yang menggunakan jilbab.
Hal itu disampaikan oleh Pembina paskibraka Nasional, tahun 2016 – 2021, Irwan Indra melalui akun facebooknya, yang dikutip Harianreportase.com, pada Rabu (14/8/2024).
Irwan mengatakan, banyak masyarakat yang bertanya pada dirinya soal informasi tentang lepasnya jilbab pada anggota Paskibraka putri, benar atau hoax, apakah mereka dipaksa.
“Apakah info tentang lepas nya jilbab/hijab adik2 putri Paskibraka Nasional/Pusat itu benar? Bukan hoax? Benarkan mereka “Dipaksa”?” tulis Irwan
Irwan menjelaskan, bahwa dirinya sudah bertahun tahun menjadi pembina paskibraka Nasional, sejak tahun 2016 hingga 2021, ketika pengelolaan Paskibraka ada di Kemenpora, sebelum akhirnya pada tahun 2022 dialihkan ke BPIP.
“Jadi saya tau betul bagaimana biasanya proses pembinaan dan pelatihan Paskibraka dan segala aspek yang berkaitan dengan karantina adik adik,” terang Irwan
Irwan menerangkan, Hal yang aneh dan mengagetkan terjadi kemarin, ketika adik adik Capaska dikukuhkan oleh Presiden RI Di Istana Negara IKN. Tidak ada satupun Capaska Putri yg dikukuhkan mengenakan Hijab/Jilbab. Semuanya Seragam Lepas Hijab.
“Karena itulah saya mencari informasi ke kakak kakak PPI di Seluruh Indonesia, apakah utusuan utusan dari tiap provinsi sejak awal tidak memakai Jilbab? Ternyata ada 18 Provinsi capaska putri yg memakai hijab, bahkan ada yang sejak SD/SMP sudah terbiasa memakai Jilbab, Lalu kenapa pada saat pengukuhan mereka kok jadi lepas Jilbab semua? Padahal pada saat latihan sampai dengan Gladi kotor, adik adik masih diperkenankan memakai Jilbab.. Sampai dengan saat ini belum ada yang bisa menjawab dan menjelaskan, baik dari kakak kakak Pembina/Pamong maupun penanggung jawab kepaskibrakaan BPIP.” kata Irwan
Menurut Irwan, Sepertinya mereka sedang menyiapkan jawaban dan alasan alasan terbaiknya untuk membenarkan kebijakannya.
“Masak iya adik adik yang sudah terbiasa sejak kecil pakai jilbab dengan sukarela melepasnya? Pasti ada sesuatu, Pengalaman saya ketika jadi pembina paskibraka, apapun yang diperintahkan kepada adik adik, tidak akan ada yang berani menolaknya,” lanjutnya
Irwan meyakini, hal ini pasti bukan kesukarelaan, pasti ada perintah atau ajakan atau ancaman yang membuat adik adik “Terpaksa” melepas Jilbabnya.
“Misalnya: Yang pakai jilbab nanti terpaksa harus jadi cadangan, Yang pakai Jilbab tidak diberi kesempatan dipasukan inti/utama/baki, Yang pakai Jilbab nanti dipulangkan.. Apakah ini bukan “Paksaan” namanya?” ujar Irwan
“Oleh karena itu, hari ini saya dan rekan rekan Pengurus Pusat PPI dan seluruh PPI se Indonesia akan bertindak.. bahkan PPI Aceh hari ini meminta Kesbangpol agar adik adik utusan Aceh untuk di kembalikan ke Aceh dari IKN,” imbuhnya
“BPIP harus meminta maaf, kalau perlu bubarkan saja BPIP.. karena sebagai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila justru tidak bisa mengamalkan nilai nilai pancasila yang sesungguhnya, Adik adik Paskibraka Putri yang terbiasa memakai hijab, pada saat pelaksanaan pengibaran bendera di IKN nanti harus tetap memakai hijabnya,” tegasnya
“Saya yakin Presiden RI bapak Joko Widodo dan presiden terpilih nantinya Bapak Prabowo Subianto sepakat dengan ini,” ungkap irwan mengakhiri tulisannya
Sebelumnya, pada Selasa (13/8/2024) Irwan memposting foto Paskibraka asal Aceh Dzawata Maghfura Zukhri dalam kondisi lepas jilbab, Dzawata terlihat sedang dalam barisan paskibraka yang akan dikukuhkan Presiden.
“Dari dulu, ketika paskibraka ada dibawah binaan kami.. tidak ada pemaksaan soal keyakinan adik2 dengan latar belakang agama apapun.. tapi kini dengan alasan keseragaman adik2 “dipaksa” untuk melepas jilbabnya.. ini tidak bisa dibiarkan,” tulis irwan
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan 76 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Seluruh anggota Paskibraka itu nantinya akan menjalankan tugas di IKN pada 17 Agustus mendatang.
Acara pengukuhan Paskibraka Nasional 2024 itu digelar di Istana Negara, IKN, Selasa (13/8/2024). Turut hadir Menpora Dito Ariotedjo, Menko PMK Muhadjir Effendy, Mensesneg Pratikno, hingga Seskab Pramono Anung.
Adapun yang memimpin upacara pada pengukuhan ini adalah anggota Paskibraka, Violetha Agryka Sianturi, perwakilan Sumatera Utara. Ada 76 anggota Paskibraka yang dikukuhkan. Mereka berasal dai 38 provinsi di Indonesia.
Sosok Dzawata Maghfura Zukhri
Dikutip dari laman resmi SMAN Modal Bangsa, Pembina Paskibra Mosa, Raisul Akbar SPd MPd membenarkan jika seorang siswa SMA Mosa wakili Aceh ke Paskibraka Nasional.
”Dzawata merupakan salah satu paskibra pilihan sekolah yang kemudian lolos dalam seleksi Paskibra Aceh Besar, kemudian lolos seleksi lagi ke Provinsi dan terakhir berhasil menembus seleksi nasional. Nah, pada 9 hingga 13 Juni 2024 di Jakarta,” ujar Raisul, guru Berdedikasi Nasional tahun 2018.
Sementara Dzawata yang terpilih sebagai salah satu Paskibraka Nasional dari Aceh mengungkapkan rasa syukur dan menceritakan perjuangannya tahap demi tahap.
“Alhamdulillah saya terus diberikan kesehatan selama mengikuti rangkaian tes pada tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Nasional.Seleksi pertama yang saya ikuti itu di sekolah, sehingga menjadi perwakilan sekolah ke Kabupaten,” ujar putri dari pasangan Zukhri SE dan Sadrina SPd ini yang kini sebagai Kepala SD di Kecamatan Simpang Tiga, Pidie.
“Saat di kabupaten kami mengikuti tes wawasan kebangsaan, dan tes intelegensi umum, dan kesehatan.Alhamdulillah saya lolos dan mengikuti tes selanjutnya yaitu parade, PBB, Smapta, dan wawancara.Alhamdulillah saya juga lulus dan kembali mengikuti rangkaian tes serupa di tingkat Provinsi pada bulan Mei 2024,” sambung Dzawata.
Hasil seleksi Provinsi Aceh mengerucut pada 4 nama yang kemudian mengikuti seleksi Paskibraka nasional di Jakarta, 9 hingga 13 Juni 2024 dan diumumkan BPIP pada 21 Juni 2024.
Sementara itu, dalam pengumuman tersebut Dzawata Maghfura Zukhri dan Muhammad Yusran Ar-Razzaq, perwakilan Aceh terpilih sebagai calon Paskibraka tingkat Pusat bersama-sama dengan 2 siswa lainnya sebagai cadangan calon Paskibraka tingkat Pusat.
“Terimakasih kepada kedua orang tua, keluarga, pembina, pelatih, guru-guru dan teman-teman semua, mohon doa untuk kami agar senantiasa sehat dan dapat melaksanakan tugas dengan maksimal pada Agustus nanti,” sambung Dzawata yang bercita-cita menjadi taruna Akpol.
Kepala SMAN Mosa, Misra SPd MPd turut bangga dan mengapresiasi langkah dan usaha maksimal Dzawata.
“Prestasi ini luar biasa bagi kami mengingat Mosa terakhir meluluskan wakilnya ke Paskibraka nasional pada tahun 1997 (Andy Arfan) dan 1998 (Dewa Andrian), saat itu di bawah pembinaan ibu Zalicha MM,” ungkap Misra.
“Dzawata dan kawan-kawan pada 17 Agustus nanti akan mengibarkan bendera di IKN, selamat dan sukses kepada Dzawata Maghfura Zukhri, mari kita doakan agar dapat memberikan kontribusi terbaik bagi Aceh,” ujar Kepala SMAN Mosa, Misra didampingi Waka Kesiswaan SMA Negeri Modal Bangsa Aceh, Mawardi SAg MSi.
https://harianreportase.com/wakil-da...oogle_vignette
Indo mau niru Tajikistan kah
Mungkin pengaruh dr pernyataan AWK

HARIANREPORTASE.com — Pengukuhan anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Selasa (13/8/2024) menimbulkan tanda tanya, pasalnya dari 76 Anggota Paskibraka yang dikukuhkan, tidak ada satupun anggota putri yang menggunakan jilbab.
Hal itu disampaikan oleh Pembina paskibraka Nasional, tahun 2016 – 2021, Irwan Indra melalui akun facebooknya, yang dikutip Harianreportase.com, pada Rabu (14/8/2024).
Irwan mengatakan, banyak masyarakat yang bertanya pada dirinya soal informasi tentang lepasnya jilbab pada anggota Paskibraka putri, benar atau hoax, apakah mereka dipaksa.
“Apakah info tentang lepas nya jilbab/hijab adik2 putri Paskibraka Nasional/Pusat itu benar? Bukan hoax? Benarkan mereka “Dipaksa”?” tulis Irwan
Irwan menjelaskan, bahwa dirinya sudah bertahun tahun menjadi pembina paskibraka Nasional, sejak tahun 2016 hingga 2021, ketika pengelolaan Paskibraka ada di Kemenpora, sebelum akhirnya pada tahun 2022 dialihkan ke BPIP.
“Jadi saya tau betul bagaimana biasanya proses pembinaan dan pelatihan Paskibraka dan segala aspek yang berkaitan dengan karantina adik adik,” terang Irwan
Irwan menerangkan, Hal yang aneh dan mengagetkan terjadi kemarin, ketika adik adik Capaska dikukuhkan oleh Presiden RI Di Istana Negara IKN. Tidak ada satupun Capaska Putri yg dikukuhkan mengenakan Hijab/Jilbab. Semuanya Seragam Lepas Hijab.
“Karena itulah saya mencari informasi ke kakak kakak PPI di Seluruh Indonesia, apakah utusuan utusan dari tiap provinsi sejak awal tidak memakai Jilbab? Ternyata ada 18 Provinsi capaska putri yg memakai hijab, bahkan ada yang sejak SD/SMP sudah terbiasa memakai Jilbab, Lalu kenapa pada saat pengukuhan mereka kok jadi lepas Jilbab semua? Padahal pada saat latihan sampai dengan Gladi kotor, adik adik masih diperkenankan memakai Jilbab.. Sampai dengan saat ini belum ada yang bisa menjawab dan menjelaskan, baik dari kakak kakak Pembina/Pamong maupun penanggung jawab kepaskibrakaan BPIP.” kata Irwan
Menurut Irwan, Sepertinya mereka sedang menyiapkan jawaban dan alasan alasan terbaiknya untuk membenarkan kebijakannya.
“Masak iya adik adik yang sudah terbiasa sejak kecil pakai jilbab dengan sukarela melepasnya? Pasti ada sesuatu, Pengalaman saya ketika jadi pembina paskibraka, apapun yang diperintahkan kepada adik adik, tidak akan ada yang berani menolaknya,” lanjutnya
Irwan meyakini, hal ini pasti bukan kesukarelaan, pasti ada perintah atau ajakan atau ancaman yang membuat adik adik “Terpaksa” melepas Jilbabnya.
“Misalnya: Yang pakai jilbab nanti terpaksa harus jadi cadangan, Yang pakai Jilbab tidak diberi kesempatan dipasukan inti/utama/baki, Yang pakai Jilbab nanti dipulangkan.. Apakah ini bukan “Paksaan” namanya?” ujar Irwan
“Oleh karena itu, hari ini saya dan rekan rekan Pengurus Pusat PPI dan seluruh PPI se Indonesia akan bertindak.. bahkan PPI Aceh hari ini meminta Kesbangpol agar adik adik utusan Aceh untuk di kembalikan ke Aceh dari IKN,” imbuhnya
“BPIP harus meminta maaf, kalau perlu bubarkan saja BPIP.. karena sebagai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila justru tidak bisa mengamalkan nilai nilai pancasila yang sesungguhnya, Adik adik Paskibraka Putri yang terbiasa memakai hijab, pada saat pelaksanaan pengibaran bendera di IKN nanti harus tetap memakai hijabnya,” tegasnya
“Saya yakin Presiden RI bapak Joko Widodo dan presiden terpilih nantinya Bapak Prabowo Subianto sepakat dengan ini,” ungkap irwan mengakhiri tulisannya
Sebelumnya, pada Selasa (13/8/2024) Irwan memposting foto Paskibraka asal Aceh Dzawata Maghfura Zukhri dalam kondisi lepas jilbab, Dzawata terlihat sedang dalam barisan paskibraka yang akan dikukuhkan Presiden.
“Dari dulu, ketika paskibraka ada dibawah binaan kami.. tidak ada pemaksaan soal keyakinan adik2 dengan latar belakang agama apapun.. tapi kini dengan alasan keseragaman adik2 “dipaksa” untuk melepas jilbabnya.. ini tidak bisa dibiarkan,” tulis irwan
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengukuhkan 76 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Seluruh anggota Paskibraka itu nantinya akan menjalankan tugas di IKN pada 17 Agustus mendatang.
Acara pengukuhan Paskibraka Nasional 2024 itu digelar di Istana Negara, IKN, Selasa (13/8/2024). Turut hadir Menpora Dito Ariotedjo, Menko PMK Muhadjir Effendy, Mensesneg Pratikno, hingga Seskab Pramono Anung.
Adapun yang memimpin upacara pada pengukuhan ini adalah anggota Paskibraka, Violetha Agryka Sianturi, perwakilan Sumatera Utara. Ada 76 anggota Paskibraka yang dikukuhkan. Mereka berasal dai 38 provinsi di Indonesia.
Sosok Dzawata Maghfura Zukhri
Dikutip dari laman resmi SMAN Modal Bangsa, Pembina Paskibra Mosa, Raisul Akbar SPd MPd membenarkan jika seorang siswa SMA Mosa wakili Aceh ke Paskibraka Nasional.
”Dzawata merupakan salah satu paskibra pilihan sekolah yang kemudian lolos dalam seleksi Paskibra Aceh Besar, kemudian lolos seleksi lagi ke Provinsi dan terakhir berhasil menembus seleksi nasional. Nah, pada 9 hingga 13 Juni 2024 di Jakarta,” ujar Raisul, guru Berdedikasi Nasional tahun 2018.
Sementara Dzawata yang terpilih sebagai salah satu Paskibraka Nasional dari Aceh mengungkapkan rasa syukur dan menceritakan perjuangannya tahap demi tahap.
“Alhamdulillah saya terus diberikan kesehatan selama mengikuti rangkaian tes pada tingkat Kabupaten, Provinsi hingga Nasional.Seleksi pertama yang saya ikuti itu di sekolah, sehingga menjadi perwakilan sekolah ke Kabupaten,” ujar putri dari pasangan Zukhri SE dan Sadrina SPd ini yang kini sebagai Kepala SD di Kecamatan Simpang Tiga, Pidie.
“Saat di kabupaten kami mengikuti tes wawasan kebangsaan, dan tes intelegensi umum, dan kesehatan.Alhamdulillah saya lolos dan mengikuti tes selanjutnya yaitu parade, PBB, Smapta, dan wawancara.Alhamdulillah saya juga lulus dan kembali mengikuti rangkaian tes serupa di tingkat Provinsi pada bulan Mei 2024,” sambung Dzawata.
Hasil seleksi Provinsi Aceh mengerucut pada 4 nama yang kemudian mengikuti seleksi Paskibraka nasional di Jakarta, 9 hingga 13 Juni 2024 dan diumumkan BPIP pada 21 Juni 2024.
Sementara itu, dalam pengumuman tersebut Dzawata Maghfura Zukhri dan Muhammad Yusran Ar-Razzaq, perwakilan Aceh terpilih sebagai calon Paskibraka tingkat Pusat bersama-sama dengan 2 siswa lainnya sebagai cadangan calon Paskibraka tingkat Pusat.
“Terimakasih kepada kedua orang tua, keluarga, pembina, pelatih, guru-guru dan teman-teman semua, mohon doa untuk kami agar senantiasa sehat dan dapat melaksanakan tugas dengan maksimal pada Agustus nanti,” sambung Dzawata yang bercita-cita menjadi taruna Akpol.
Kepala SMAN Mosa, Misra SPd MPd turut bangga dan mengapresiasi langkah dan usaha maksimal Dzawata.
“Prestasi ini luar biasa bagi kami mengingat Mosa terakhir meluluskan wakilnya ke Paskibraka nasional pada tahun 1997 (Andy Arfan) dan 1998 (Dewa Andrian), saat itu di bawah pembinaan ibu Zalicha MM,” ungkap Misra.
“Dzawata dan kawan-kawan pada 17 Agustus nanti akan mengibarkan bendera di IKN, selamat dan sukses kepada Dzawata Maghfura Zukhri, mari kita doakan agar dapat memberikan kontribusi terbaik bagi Aceh,” ujar Kepala SMAN Mosa, Misra didampingi Waka Kesiswaan SMA Negeri Modal Bangsa Aceh, Mawardi SAg MSi.
https://harianreportase.com/wakil-da...oogle_vignette
Indo mau niru Tajikistan kah

Mungkin pengaruh dr pernyataan AWK

Diubah oleh Novena.Lizi 14-08-2024 11:30
0
1.1K
80


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan