Penjelasan atau Cerita Singkat dari Istana Bogor dan Jakarta yang Disebut Jokowi Berbau Kolonial!

Sekitar tiga abad lalu, Belanda menjajah Indonesia dan membangun banyak bangunan ikonik yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Salah satu peninggalan kolonial Belanda yang paling terkenal adalah Istana Bogor dan Istana Jakarta.

Istana Bogor, dulunya dikenal sebagai Istana Buitenzorg, merupakan kediaman resmi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Bangunan yang megah ini berdiri di tengah-tengah taman yang luas dengan pohon-pohon rindang dan danau buatan yang memikat. Istana Bogor memancarkan pesona kemegahan arsitektur kolonial Belanda yang tetap memukau para pengunjung hingga saat ini.

Sementara itu, Istana Jakarta atau yang dulu disebut Istana Koningsplein, adalah salah satu peninggalan bersejarah yang tak kalah menarik. Dibangun pada abad ke-19, istana ini merupakan tempat tinggal bagi Gubernur Jenderal Hindia Belanda sebelum dipindahkan ke Istana Merdeka. Istana Jakarta menggambarkan kejayaan Belanda dalam merancang bangunan bergaya Eropa yang elegan.







Sedangkan nantinya, jika Ibu Kota Nusantara atau IKN sudah jadi, tentu istananya lain dari kedua bangunan peninggalan kolonialisme tersebut. Mari gansist, kita nantikan istana baru Indonesia yang sangat jauh berbeda dari sebelumnya.

Kenapa sangat jauh berbeda? Ini mengikuti apa yang diungkapkan oleh baru-baru ini, tepatnya saat beliau bertemu kepala daerah seluruh Indonesia di IKN pada (13/8). Mengambil dari media Liputan6, berikut apa yang disampaikan oleh Jokowi:

"Istana Bogor dan Jakarta adalah istana yang dulu dihuni gubernur jenderal Hindia Belanda"

"Saya hanya ingin menyampaikannya sekali lagi, Belanda. Dan bangunan itu sudah kita tempati selama 79 tahun. Bau kolonial masih saya rasakan setiap hari, membayang-bayangi!"

Itulah dua ungkapan dari pak Jokowi tentang dua istana kebanggaan republik Indonesia tersebut gansist, yang pastinya selain melakukan kolonialisme selama berabad-abad di wilayah yang dulunya bernama Nusantara ini, Belanda pun meninggalkan banyak warisan yang masih bisa kita pakai sampai sekarang.

Adapun dikarenakan Indonesia sudah hebat, tentunya kita akan lebih bangga jika membuat sebuah istana sendiri, yang secara keseluruhan tidak ada andil peninggalan dari bangsa yang dulu menjajah kita.

Kesimpulannya, memang seharusnya dalam rangka negara ini menuju Indonesia Emas 2045, sangat perlu kita memperlihatkan siapa Indonesia tanpa embel-embel campur tangan negara lain didalamnya. Namun jika istana di IKN sudah jadi, tidak perlu juga untuk menghilangkan aroma kolonialisme dengan menghilangkan dua istana tersebut. Karena peninggalan Belanda yang masih ada di Indonesia ya banyak sekali, pabrik dan sepur tebu di kecamatan Pangkah, kabupaten Tegal adalah salah satunya.


Sumber Tulisan dan Gambar:

Liputan6

detikNews