Fix, Hampir 100% Persiapan Sempurna! Hari ini Gelar Laga Sumpah Pocong yang Mempertemukan antara Saka Tatal Vs Iptu Rudiana

Sumpah Pocong, sebuah praktik ritual yang masih terus dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, kembali menjadi sorotan dan menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Ritual yang melibatkan pembungkusan tubuh dengan kain kafan putih, pengucapan sumpah di atas tubuh yang terbungkus, serta minum air dari gayung, diyakini oleh sebagian orang sebagai cara terakhir dalam menyelesaikan beberapa masalah seperti tuduhan ilmu santet, bahkan yang berhubungan dengan hukum.

Namun, praktik Sumpah Pocong ini juga menuai pro dan kontra di masyarakat. Di satu sisi, sebagian kalangan meyakini bahwa ritual ini bisa menjadi jalan terakhir untuk mencari kebenaran dan menjaga ketertiban sosial dalam masyarakat. Namun, di sisi lain, ada yang menyatakan bahwa praktik ini memiliki potensi untuk disalahgunakan, menimbulkan trauma psikologis, serta menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

Beberapa tokoh agama dan ulama ada yang memberikan toleransi terhadap praktik ini dengan alasan bahwa tujuannya adalah untuk mencari kebenaran, adapula yang menganggapnya sebagai perbuatan sesat dan musyrik. Namun, pemerhati masyarakat dan hak asasi manusia mengingatkan bahwa Sumpah Pocong juga dapat menimbulkan ketakutan, intimidasi, dan pemecahan konflik yang tidak manusiawi.


[quote]
Di kasus terbarunya, terkonfirmasi oleh beberapa media menyebutkan jika kuasa hukum Saka Tatal, mantan terpidana kasus pembunuhan Vina dan Eki, sekarang mereka menantang Iptu Rudiana untuk melakukan gelar sumpah pocong sebagai pembuktian adalah benar jika salah satu korban tersebut merupakan anak petinggi polisi tersebut.

Tantangan dari Titin Prialianti ini ternyata langsung ditanggapi oleh pak polisi tersebut, Rudiana gelar konferensi pers didampingi kuasa hukum Hotman Paris Hutapea pada (30/7), mengaku setuju untuk praktek pembuktian ini. Dari yang diungkap oleh media tvOnenews, sumpah pocong tersebut bakal digelar hari ini, Jum'at 9 Agustus 2024.

Berbagai tanggapan mengenai praktek pembuktian ini memang telah banyak dikritik oleh berbagai pihak, salah satunya dari Ketua MUI KH Cholil Nafis, dirinya menganggap jika itu merupakan salah satu bentuk budaya masyarakat Indonesia dan bukan ajaran Islam. Serta terindikasi bahwa ritual tersebut sangat jauh menyimpangkannya dari keyakinan umat.




Namun untuk gelaran laga sumpah pocong kali ini, kesaksian Raden Gilap Sugiono menunjukkan hampir 100% siap digelar di sebuah padepokan nyaris sempurna untuk dimulai. Acara yang kemungkinannya ada live streaming dan digelar untuk umum tersebut, rencananya bisa disaksikan setelah shalat Jum'at.

Sebagai masyarakat yang majemuk dan beradab, penting bagi kita untuk terus melakukan diskusi dan dialog terbuka terkait tradisi dan praktik yang masih dijalankan. Perlunya pendekatan yang bijak dan penuh empati dalam menilai sebuah praktik, agar keberagaman budaya tetap bisa dijaga tanpa melukai satu sama lain. Terlebih, dalam era digital seperti sekarang, informasi dan pemahaman yang akurat akan sangat berpengaruh dalam membentuk sikap dan pandangan terhadap sesuatu.


Sumber Tulisan dan Gambar:

tvOnenews

Tribunnews