- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pimpinan Ponses di Karawang, Diduga Cabuli 20 Santriwati, Modus Sanksi Buka Baju


TS
Cupeake
Pimpinan Ponses di Karawang, Diduga Cabuli 20 Santriwati, Modus Sanksi Buka Baju
Oknum Pimpinan Ponses di Karawang Bejat, Diduga Cabuli 20 Santriwati SMP, Modus Sanksi Buka Baju

Ilustrasi - Puluhan santriwati di Karawang menjadi korban pencabulan oknum pimpinan ponpes. Dengan modus memberi sanksi, oknum tersebut dengan mudah meraba tubuh santriwati tersebut.
WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Oknum pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, memiliki perialaku yang buruk dan tak patut ditiru.
Sebagai tokoh panutan, justru mencabuli puluhan santriwati dengan modus memberi sanksi.
Kini sejumlah korban telah melaporkan perbuatan pelaku ke Polres Karawang.
"Ya semalam sejumlah korban melaporkan ke Polres Karawang terkait pelecehan seksual oleh oknum pimpinan ponpes inisial K," kata Kuasa hukum korban, Saepul Rohman, kepada awak media, Kamis (8/8/2024).
Dia mengungkapkan, kejadian keji yang menimpa para santriwati itu terjadi pada empat bulan yang lalu.
Namun, kata dia, pada saat itu para korban belum berani untuk melaporkan kejadian tersebut kepada aparat penegak hukum (APH).
"Selama ini para korban belum berani laporan karena takut," ujarnya.
"Mereka masih berusia 13 sampai 15 tahun dan masih duduk di bangku SMP. Untuk jumlah korban mencapai 20 orang, kemungkinan bisa lebih," imbuh Saepul.
Dirinya menjelaskan, dugaan aksi bejat itu dilakukan dengan modus memberikan hukuman kepada para santriwati.
Hukuman diberikan itu mulai dikunci di ruangan hingga diminta membuka pakaiannya.
"Jadi dalihnya seolah-olah korban ini sedang menerima hukuman, disuruh buka bajunya satu-satu," ujarnya.

"Ada juga yang lagi mengaji, mereka diraba-raba bagian payudaranya dari belakang," tutur Saepul.
Saepul mengatakan, sejauh ini ada enam korban melaporkan ke Polres Karawang.
Namun, untuk jumlah korban diduga ada sebanyak 20, bahkan bisa lebih.
Saat ini para korban dalam kondisi mengalami traumatis. Ia berharap aparat penegak hukum (APH) dapat bertindak tegas dalam menangani kasus tersebut.
"Kami berharap pihak kepolisian secepatnya mengusut tuntas kasus ini agar ada keadilan bagi mereka,” tandas Saepul.
Sementara, Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karawang, Ipda Rita Zahara, membenarkan adanya laporan pelecehan seksual terhadap santriwati.
Pihaknya akan mendalami terlebih dahulu mengenai pelaporan pelecehan seksual tersebut.
“Iya benar, semalam korban baru datang. Sudah kita mintai keterangan, nanti hasilnya kami sampaikan," kata Rita.
Sumber






harsontol dan 3 lainnya memberi reputasi
4
351
31


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan