- Beranda
- Komunitas
- Automotive
- Otomotif
Terungkap Aslinya, Kenapa Orang Sulit Pindah Merk Motor Lain


TS
iskrim
Terungkap Aslinya, Kenapa Orang Sulit Pindah Merk Motor Lain

Agan en Sista, kalian pernah merasa sulit untuk berpindah dari merek motor yang sudah lama dipakai? Teman-teman saya sebut saja si A, B, C, dan D, juga mengalami hal yang sama. Saya pernah bertanya tentang pengalaman mereka bagaimana menggambarkan betapa kuatnya ikatan dengan merek motor yang sudah lama jadi andalan, hingga mereka enggan berpindah ke merek lain..
Dari cerita mereka, kita bisa memahami mengapa ada yang orang merasa sangat sulit untuk berpindah "ke lain hati" dari merek motor yang sudah familiar. Baik karena alasan kenyamanan, biaya, atau komunitas yang mereka ikuti, setiap alasan menunjukkan betapa mendalamnya hubungan antara pengguna dan merek motor mereka.
Nah, jawaban si A, B, C,dan D dengan merek motor yang berbeda saya sampaikan berikut ini:
Si A
Si A adalah penggemar berat motor sport. Dia sudah pakai motor merk Y sejak lama dan nggak pernah kepikiran buat pindah ke merek lain. “Gue udah ngerasa nyaman banget sama motor ini, krim. Handling-nya pas banget, dan performanya top,” kata A. Selain itu, dia memang sudah kenal banget sama servis dan bengkel Y di kotanya. “Kalau ada masalah, gue tinggal ke bengkel yang udah gue kenal. Servisnya oke, dan suku cadangnya gampang didapat,” tambahnya. A juga ngerasa brand loyalty-nya kuat karena Y udah jadi bagian dari hidupnya sejak lama.
Konten Sensitif

Si B
Berbeda dengan si A, si B lebih ke motor cruiser. Dia pakai H dan nggak mau pindah kemana-mana. “Gue udah terbiasa sama fitur-fitur di motor ini. Dari posisi duduknya yang nyaman sampai fitur-fitur teknologinya, iritnya, semuanya bikin gue betah, Krim,”ujarnya. Si B juga bilang kalau dia sudah ngerti cara merawat motor-nya dan ngerasa kalau berpindah ke merek lain bakal bikin dia repot. “Gue udah paham cara kerjanya, jadi kalau pindah ke merek lain, gue harus belajar lagi dari awal,” kata B.
Si C
Si C punya alasan yang lebih praktis. Dia pakai motor S dan ngaku kalau pindah merek itu nggak murah. “Gue udah ngerasa motor S gue ini sudah oke. Selain itu, kalau gue mau ganti merek, pasti ada biaya tambahan yang nggak sedikit. Belum lagi, harga jual motor lama gue juga belum tentu bagus,” jelas C. Si C juga ngerasa kalau banyak fitur di motor-nya yang masih oke dan nggak kalah dengan merek lain. “Selama motor gue masih bisa diandalkan, kenapa harus pindah?” tambahnya.

Si D
Si D ini tergabung dalam komunitas motor yang sangat loyal terhadap merek K. “Gue bukan cuma beli motor ini, tapi juga karena bergabung di komunitasnya. Kita sering ngumpul, sharing pengalaman, dan itu bikin gue makin betah sama merek ini,” katanya. Si D bilang kalau komunitas ini memberikan rasa kebersamaan dan dukungan yang nggak bisa didapatkan dari merek lain. “Pindah ke merek lain bakal bikin gue kehilangan circle dan 'vibes' dengan teman-teman di komunitas. Itu bikin gue mikir dua kali,” jelas D.
Jadi, ternyata alasan teman-teman saya nggak ada niat pindah ke merek motor lain itu punya alasan beragam dan logis. Mulai dari pengalaman positif, kenyamanan, biaya peralihan, hingga loyalitas komunitas, semuanya bikin mereka betah dengan merek motor yang udah ada. Kadang, kebiasaan dan rasa nyaman dengan apa yang sudah dikenal memang susah untuk diubah. Nah, kalau kalian sendiri seperti apan Gan en Sista?


Original Thread © 2016 - 2024 iskrim™
Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Opini | img : Gugel






doank_andre dan 4 lainnya memberi reputasi
5
518
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan