- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tokoh Adat Pulpis Tolak Pemimpin Bukan Dayak


TS
dragonroar
Tokoh Adat Pulpis Tolak Pemimpin Bukan Dayak
Tokoh Adat Pulpis Tolak Pemimpin Bukan Dayak
4 Agustus 2024
AKSI DAMAI-Pernyataan sikap tokoh masyarakat adat Dayak dan ormas Dayak, dalam mendukung putra-putri daerah sebagai Gubernur Kalteng dan Bupati Pulang Pisau pada Pemilu serentak tahun 2024TABENGAN/YAKIN
+Pemimpin Orang Dayak Terdahulu Terlihat Sekali Pembangunannya, dan Betul-betul Menyentuh
PULANG PISAU/TABENGAN.CO.ID – Tokoh masyarakat adat Dayak dan Ormas Dayak turut menyampaikan pernyataan sikap dalam mendukung putra-putri daerah sebagai Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Bupati Pulang Pisau (Pulpis) pada Pemilu serentak tahun 2024. Mereka menolak bakal calon atau calon kepala daerah yang bukan orang Dayak.
Pernyataan sikap ini dibubuhi tanda tangan dan cap tokoh adat Dayak dan Ormas. Dari tokoh adat Dayak, Dumok Djamhur, Simpei W Rumbang, Baterman, Maru D, dan Rahmat. Sedangkan dari Ormas atau lembaga adat Dayak, Benny dari Perperdayak, Tagap dari MABB, Yusbendy dari Batamad, dan Wawan T.D dari Danzonna Batamad.
Wawan mengatakan, pernyataan sikap ini menginginkan pemimpin ke depan adalah orang Dayak, khususnya di Kabupaten Pulang Pisau. Mengapa? Karena pihaknya merasakan pemimpin terdahulu orang Dayak terlihat sekali pembangunannya, dan betul-betul menyentuh.
Tidak hanya itu saja, prekonomian Pulang Pisau juga sangat stabil. Dan yang terpenting adalah tercipta keharmonisan, kesejahteraan dan kesehatan masyarakat terakomodir dengan baik.
“Saya ambil contoh, salah satu pembangunan, khususnya jalan raya di daerah kampung Pangkoh itu dibangun, setelah itu selama sepuluh tahun di Desa Maliku Lama, tempat orang Dayak jalan rusak, setelah orang Dayak memimpin dibuat jalan cor dan banyak lagi di daerah lain. Dari situlah kami melihat orang Dayak harus jadi pemimpin,” tegasnya.
Wawan menambahkan, pihaknya merasa selama ini sudah dinomorduakan, dan untuk pemimpin yang sekarang ini harus nomor satu. “Jangankan kami, menanam sare sebagai penonton di tanah kami, ini tanah Dayak, kami pribumi punya hak! Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung! Harkat dan martabat Dayak jangan diremehkan, kami siap menolak calon pemimpin yang bukan orang Dayak, kalau wakilnya ya silakan, boleh, boleh saja, terima kasih,” tegasnya.
Ketua Batamad Kabupaten Pulang Pisau Andrie, Minggu (4/8), membenarkan, pada Jumat, 2 Agustus 2024 telah ada pernyataan sikap para tokoh adat dan Ormas lembaga adat yang menyampaikan pernyataan sikap.
Pihaknya selaku lembaga adat atau Ormas Dayak adalah sebagai tempat menampung atau menyampaikan pendapat atau wadah keinginan orang Dayak atau tempat berlindung atau tempat menyelesaikan masalah sesama dayak atau orang lain, agar ditanggapi serta untuk merespons baik dalam pembangunan, adat, budaya serta manusianya.
“Lembaga adat atau Ormas Dayak tidak boleh mandul, jangan sebagai alat tujuan tertentu, tapi tidak bermanfaat bagi masyarakat Dayaknya,” tandasnya. c-mye
https://www.tabengan.co.id/bacaberit...n-bukan-dayak/
4 Agustus 2024

+Pemimpin Orang Dayak Terdahulu Terlihat Sekali Pembangunannya, dan Betul-betul Menyentuh
PULANG PISAU/TABENGAN.CO.ID – Tokoh masyarakat adat Dayak dan Ormas Dayak turut menyampaikan pernyataan sikap dalam mendukung putra-putri daerah sebagai Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Bupati Pulang Pisau (Pulpis) pada Pemilu serentak tahun 2024. Mereka menolak bakal calon atau calon kepala daerah yang bukan orang Dayak.
Pernyataan sikap ini dibubuhi tanda tangan dan cap tokoh adat Dayak dan Ormas. Dari tokoh adat Dayak, Dumok Djamhur, Simpei W Rumbang, Baterman, Maru D, dan Rahmat. Sedangkan dari Ormas atau lembaga adat Dayak, Benny dari Perperdayak, Tagap dari MABB, Yusbendy dari Batamad, dan Wawan T.D dari Danzonna Batamad.
Wawan mengatakan, pernyataan sikap ini menginginkan pemimpin ke depan adalah orang Dayak, khususnya di Kabupaten Pulang Pisau. Mengapa? Karena pihaknya merasakan pemimpin terdahulu orang Dayak terlihat sekali pembangunannya, dan betul-betul menyentuh.
Tidak hanya itu saja, prekonomian Pulang Pisau juga sangat stabil. Dan yang terpenting adalah tercipta keharmonisan, kesejahteraan dan kesehatan masyarakat terakomodir dengan baik.
“Saya ambil contoh, salah satu pembangunan, khususnya jalan raya di daerah kampung Pangkoh itu dibangun, setelah itu selama sepuluh tahun di Desa Maliku Lama, tempat orang Dayak jalan rusak, setelah orang Dayak memimpin dibuat jalan cor dan banyak lagi di daerah lain. Dari situlah kami melihat orang Dayak harus jadi pemimpin,” tegasnya.
Wawan menambahkan, pihaknya merasa selama ini sudah dinomorduakan, dan untuk pemimpin yang sekarang ini harus nomor satu. “Jangankan kami, menanam sare sebagai penonton di tanah kami, ini tanah Dayak, kami pribumi punya hak! Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung! Harkat dan martabat Dayak jangan diremehkan, kami siap menolak calon pemimpin yang bukan orang Dayak, kalau wakilnya ya silakan, boleh, boleh saja, terima kasih,” tegasnya.
Ketua Batamad Kabupaten Pulang Pisau Andrie, Minggu (4/8), membenarkan, pada Jumat, 2 Agustus 2024 telah ada pernyataan sikap para tokoh adat dan Ormas lembaga adat yang menyampaikan pernyataan sikap.
Pihaknya selaku lembaga adat atau Ormas Dayak adalah sebagai tempat menampung atau menyampaikan pendapat atau wadah keinginan orang Dayak atau tempat berlindung atau tempat menyelesaikan masalah sesama dayak atau orang lain, agar ditanggapi serta untuk merespons baik dalam pembangunan, adat, budaya serta manusianya.
“Lembaga adat atau Ormas Dayak tidak boleh mandul, jangan sebagai alat tujuan tertentu, tapi tidak bermanfaat bagi masyarakat Dayaknya,” tandasnya. c-mye
https://www.tabengan.co.id/bacaberit...n-bukan-dayak/


mbia memberi reputasi
1
196
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan