- Beranda
- Komunitas
- News
- Perencanaan Keuangan
Demi Genjot Pendapatan Negara! Ini 10 Barang Terbaru yang Terancam kena Cukai


TS
amekachi
Demi Genjot Pendapatan Negara! Ini 10 Barang Terbaru yang Terancam kena Cukai

Petugas Bea Cukai mengawasi barang masuk dari luar ke dalam negeri/Sumber gambar: IDX Channel
Demi Genjot Pendapatan Negara! Ini 10 Barang Terbaru yang Terancam kena Cukai
Indonesia sebagai sebuah negara yang besar dan sangat kompleks permasalahannya, beban pemenuhan kebutuhan dari segala macam urusan dan keperluan, demi menunjang berjalannya bangsa ini tentu membutuhkan biaya yang sangat banyak ya gansist. Itu hanya sekedar untuk bisa terus hidup saja, istilahnya. Dari soal pendidikan hingga pertahanan dan keamanan butuh pemasukan untuk menutupnya yang tidak sedikit, belum lagi untuk agar negara ini bisa menjadi negara maju yang disegani.
Untuk itu perlu dilakukan berbagai cara mendapatkan pemasukan negara dari berbagai hal yang belum diterapkan, sekarang lebih baik untuk diterapkan. Seperti halnya masalah cukai, dijadikan wacana beberapa hari lalu, Indonesia bahkan untuk kawasan Asia Tenggara saja disebut sebagai negara yang paling sedikit menerapkan penarikan cukai, hanya ada 3 dan sedangkan Brunei Darussalam saja sudah 22 jenis produk.
Quote:

Wacana tentang pengenaan cukai terhadap produk MBDK dan plastik sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2019 lalu, saat ini pun kembali dibahas di DPR. Dan ada beberapa produk yang rencananya akan terkena cukai, yaitu:
1). Minuman Berpemanis Dalam Kemasan atau MBDK
2). Plastik
3). Makanan olahan
4). Makanan siap saji
5). Tiket konser
6). Deterjen
7). Monosodium glutamate atau MSG
8). Batubara
9). Tisu
10). Telepon pintar atau smartphone
Itulah 10 produk yang direncanakan diberikan cukai gansist! Diharapkan, dengan kebijakan cukai ini, pemerintah dapat mencapai target penerimaan negara yang lebih baik. Tidak hanya sebagai alat kontrol konsumsi, namun juga sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pendapatan negara dalam membangun berbagai sektor pembangunan di Tanah Air. Semua ini dilakukan dengan harapan agar pertumbuhan ekonomi dapat berjalan berkelanjutan, seiring dengan pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Walaupun belum jelas implementasinya, menurut Askolani pada (31/7). Beliau menanggapi rencana tersebut untuk dilihat saja saat pembahasan di RAPBN 2025, ada kemungkinan untuk jadi ataupun tidak jadi.
Sumber Tulisan dan Gambar:
CNN Indonesia






fathroni dan 12 lainnya memberi reputasi
13
2.1K
86


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan