Amanita Muskaria Putri atau Amanita adalah seorang wanita berusia 26 tahun yang tinggal di kota Jakarta. Sehari-hari, Amanita bekerja sebagai seorang apoteker di sebuah apotek di kota Jakarta. Amanita tinggal serumah bersama dengan suaminya, Vincentius Eka Meilano atau Vincent.

Vincent adalah seorang dokter spesialis bedah otak yang berusia 35 tahun. Vincent bekerja di sebuah rumah sakit umum di kota Jakarta. Ayah Vincent, Pak Stefanus, adalah seorang dokter senior spesialis bedah plastik yang menjadi pemilik rumah sakit khusus estetika "Opalescent". Sedangkan ibu Vincent, Bu Fransiska, adalah seorang dokter spesialis anak yang bekerja di sebuah rumah sakit bersalin di kota Jakarta.

Kehidupan Amanita berubah setelah ia resmi menikah dengan Vincent. Nafkah 200 juta per bulan dari suaminya membuat Amanita menjadi orang yang selalu ingin mencari kesenangan sendiri. Amanita sering makan makanan yang mahal dan melakukan perawatan kulit di klinik kecantikan yang mahal. Bahkan, setiap sebulan sekali, Amanita selalu jalan-jalan dan berbelanja di Singapura.

Kebiasaan Amanita yang suka menghambur-hamburkan uang secara berlebihan untuk kesenangan diri sendiri tentunya membuat Vincent resah. Vincent bingung bagaimana caranya supaya istrinya bisa berubah dari kebiasaan buruknya tersebut.

Hingga pada suatu ketika, ada suatu hal yang mampu menggerakkan hati Amanita.

***

Jarum jam menunjukkan tepat pukul 20:00 WIB. Di saat yang bersamaan, Amanita tampak sedang membuka aplikasi IG di ponselnya.

Tiba-tiba, ketika Amanita sedang scrolling, Amanita melihat ada sebuah postingan di IG yang sangat menyentuh hatinya.

Rupanya, postingan di IG tersebut adalah postingan yang mengajak untuk berdonasi kepada anak-anak korban perang dengan cara membeli note block bermotif batik dengan harga 50 ribu rupiah.

Kedua bola mata Amanita seketika berkaca-kaca tatkala ia melihat postingan IG tersebut. Di postingan IG tersebut, terdapat foto mayat anak-anak korban perang yang sudah terbujur kaku dan anak-anak korban perang yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Beberapa di antaranya bahkan sampai ada yang harus mendapatkan transfusi darah.

Sejak melihat postingan di IG tersebut, Amanita kemudian berkomitmen untuk tidak lagi mencari kesenangan diri sendiri secara berlebihan, karena masih banyak orang kurang beruntung di luar sana yang membutuhkan pertolongan. Dengan penuh cinta dan kasih, Amanita kemudian menyisihkan sebagian kecil uang pemberian suaminya untuk membeli note block tersebut dalam rangka berdonasi kepada anak-anak korban perang.

Setelah membeli note block tersebut, Amanita langsung merasakan ada emosi positif di dalam hatinya yang jauh lebih intens daripada sekadar mencari kesenangan diri sendiri. Amanita langsung tersadar, bahwa letak kebahagiaan seseorang yang sesungguhnya adalah ketika memberi dengan penuh cinta kasih.