Kaskus

News

CupeakeAvatar border
TS
Cupeake
Sosok dan Nama Wanita Viral Berpakaian Seksi di Masjid, Ternyata Berdarah Campuran

Sosok dan Nama Wanita Viral Berpakaian Seksi di Masjid, Ternyata Berdarah Campuran Jerman-Indonesia?

Sosok dan Nama Wanita Viral Berpakaian Seksi di Masjid, Ternyata Berdarah Campuran
Inilah sosok dan nama wanita viral berpakaian seksi dan ngaku ditolak di masjid


TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah sosok dan nama wanita viral berpakaian seksi dan ngaku ditolak di masjid.

Seperti diketahui, viral di media sosial video sosok seorang wanita berpakaian seksi dengan pusar terbuka sedang berada di masjid.
Video tersebut viral di platform X (twitter) dan dibagikan oleh akun @SammiSoh dengan nama profil Pemerhati Hukum Emperan yang terkenal dengan kesan Islamofobia.

Unggahannya diberi caption juga seakan menafikan ajaran Islam untuk berjilbab.
Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita masuk ke sebuah masjid dan menerima catcalling.
Alih-alih marah, wanita tersebut malah terlihat senang dan mengaku dirinya ditolak di masjid sebelumnya.
Sosok wanita tersebut lantas viral dan menjadi sorotan warganet.
Banya warganet yang penasaran dengan sosok wanita tersebut.

Berdasarkan penelusuran TribunBengkulu.com, wanita tersebut diduga bernama Chantal Gehl.
Nama tersebut dapat dilihat di akun paypal yang sepertinya untuk kepentingan donasi dan disematkan di akun TikTok dan Instagramnya.
Sementara di akun TikToknya, ia menggunakan nama profil @chantalajah.
Sementara di Instagram, wanita ini menggunakan nama profil @chantalajah.
Pada bagian bio, ia menampilkan naa Chanty, usia 19 tahun dan saat ini tinggal di Cikampek, Karawang.
Kemudian jika melihat keterangan lain di bio, tertulis singkatan ID/DE.

Singkatan tersebut sepertinya merujuk pada Indonesia dan Deutschland (Jerman).

Disinyalir Chanty memiliki darah campuran Jerman dan Indonesia.
Pada sejumlah unggahannya di TikTok dan Instagramnya, Chanty memang terlihat sering mengunggah video seksi.
Namun sayangnya, video-video seksi tersebut sesekali diselipkan dengan narasi-narasi negatif tentang Islam.

Sosok dan Nama Wanita Viral Berpakaian Seksi di Masjid, Ternyata Berdarah CampuranViral di media sosial video seorang wanita mengaku ditolak di masjid karena berpakaian seksi, tapi malah alami catcalling. (TribunBengkulu.com/X)


Viral di Media Sosial
Sebelumnya, viral di media sosial video seorang wanita mengaku ditolak di masjid karena berpakaian seksi, tapi malah terima saat mengalami catcalling.
Video tersebut viral di platform X (twitter) dan dibagikan oleh akun @SammiSoh dengan nama profil Pemerhati Hukum Emperan yang terkenal dengan kesan Islamofobia.
Unggahannya diberi caption juga seakan menafikan ajaran Islam untuk berjilbab.
"Wanita muslim ini ditolak di mesjid2 lainnya karena mau sholat dgn pakaian tank topnya (padahal ia akan ganti bajunya)," tulis akun @SammiSoh.

"Ia akhirnya menemukan mesjid dgn pengurus mesjid yg terbuka wawasannya & berhasil melakukan ibadahnya."
"Hargailah keputusan semua wanita utk berjilbab atau tidak."
Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita dengan pakaian seksi yang sedang berjalan ke arah sebuah masjid.
"Sekarang saya pakai baju kayak gini, sekarang saya mau sholat," kata wanita tersebut.
Namun, saat akan memasuki masjid tersebut malah wanita ini mengalami catcalling, panggilan yang terkesan menggoda.
"Mau ke mana cantik?" seperti dikatakan sosok pria dalam video tersebut.

Sosok ini oleh akun @SammiSoh dikatakan sebagai pengurus dengan wawasan terbuka karena mau menerima wanita tersebut.
Padahal wanita tersebut mengalami catcalling di lingkungan masjid yang tidak semestinya terjadi.
Kepada sosok pria itulah lantas wanita tersebut mengaku dirinya sempat ditolak di masjid sebelumnya.
"Saya sekarang mau sholat, saya pakai baju begini, tapi saya ada baju buat sholat, boleh kan?" kata wanita tersebut.
Pria di masjid sempat terlihat memperhatikan lekuk tubuh wanita tersebut, namun kemudian menjawab "ya silahkan aja."

Wanita ini kemudian langsung mengatakan, dirinya tadi ditolak di masjid.
"Karena tadi saya di masjid pakai baju ini, saya gak boleh masuk ke masjid," kata wanita itu lagi.
Unggahan tersebut lantas mendapatkan lebih dari 2,3 juta tayangan dan dikomentari banyak warganet.
Namun, komentar-komentar yang diterima akun @SammiSoh adalah hujatan dan makian.
"Adabnya ga ada si kalo ini semua rumah ibadah itu punya rules yg di atur di kitab. Kalau pakaian terbuka tengtop clana pendek masuk masjid itu ga sesuai adab yg diatur di ajaran bukan karena open minded apa gimana. Lo mau masuk Pura juga ga boleh pake bikini kudu pake pakean sopan," tulis akun @Malibu Lyubov.

"Lu yang bodoh, Ada Adabnya. Kelihatan lu itu cuma Islamophobic doang. Kocak lu, Kan udah Ada aturannya," akun @JM_second menambahkan.
"Saya bukan orang islam, tapi cara pemikiranmu gak masuk akal. Setiap tempat ibadah dari berbagai agama, pasti punya aturan. Dan setiap aturan dari sebuah agama, itu sifatnya mengikat dan jelas apa yang dia lakukan salah. Hargai dulu aturan agama yang kau yakini baru beribadah!" akun @fvceverything ikut mengomentari.
Mendapatkan hujatan dan makian habis-habisan, akun @SammiSoh malah mati-matian membela diri dan menuding semuanya tidak berpikiran terbuka.

Apa itu Cat Calling?
Mengutip Talking Mental Health, cat calling adalah salah satu bentuk pelecehan di jalanan yang seringkali berupa komentar seksual yang tidak diinginkan, gerakan provokatif, dan klakson mobil.
Meskipun tindakan ini sering diabaikan, disepelekan, dan dinormalisasi, tindakan-tindakan tersebut menyebabkan rasa tidak nyaman atau penderitaan yang besar bagi para korban, yang sebagian besar adalah perempuan.
Umumnya, penampilan fisik wanita menjadi sasaran objek pelaku cat calling. Ketika cat calling terjadi, seringkali pelaku berkeinginan untuk menarik perempuan tersebut dan merendahkannya.
Memberi perhatian pada tubuh seolah-olah itu hanya sebuah objek estetika atau kualitas seksual, berarti merendahkan seseorang. Hal ini kemudian memosisikan harga diri pelaku seolah lebih tinggi.

Contoh Tindakan Catcalling
Catcalling merupakan sebuah bentuk pelecehan seksual yang seringkali korbannya adalah wanita atau remaja perempuan.

Beberapa contoh catcalling meliputi:
Orang asing yang memanggil orang lain di trotoar atau jalanan, atau mungkin mendekati seseorang untuk mengatakan harus lebih banyak tersenyum.
Orang asing yang berteriak dan menanyakan usia kamu dan mengantisipasi kamu berusia 18 tahun.
Menghalangi jalan kamu untuk menatap mata dan berkata, “Hai cewek, cantik banget kayak artis!”
Memperlambat mobil untuk membunyikan klakson, bersiul, dan menghina atau “memuji” kamu.
Pernyataan keinginan untuk mengantar kamu pulang dan “melakukan sesuatu” kepada atau bersama kamu.
Pelecehan jalanan, seperti bentuk-bentuk kekerasan berbasis gender lainnya, bertujuan untuk menegaskan kekuasaan dan kendali atas seseorang



Ada dua jenis catcalling, yaitu:

Catcalling verbal: Pelaku memberikan siulan atau komentar tentang penampilan korban.

Catcalling non-verbal: Pelaku menggunakan gestur fisik untuk memberikan penilaian terhadap penampilan korban. (**)



Catcalling
mnotorious19150Avatar border
MistaravimAvatar border
taperaAvatar border
tapera dan 2 lainnya memberi reputasi
1
886
42
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan