Bus Ngetem bikin Macet sampai Walkot Medan Merasa Omongannya seperti Sampah! Inilah 7 Momen Kemacetan Lalu Lintas akibat Angkutan Umum Ngetem atau Mangkal Sembarangan di Indonesia

Baru jadi wacana kemarin saat penelitian dari World Population Review atau WPR menobatkan bahwa Indonesia jadi negara dengan warga yang paling cepat bangun pagi sekawasan benua Asia, ada yang memang orangnya rajin-rajin, tapi ada pula yang karena keterpaksaan.

Apa boleh buatlah seperti itu gambarannya, terutama untuk pekerja, masalah di jalan raya akan kemacetannya menghantui. Itu sudah sejak dahulu dan sepertinya belum selesai hingga sekarang, karena kabar terbaru dari salah satu penyebab macet pun terungkap baru-baru ini dikala walikota Medan, Bobby Nasution marah-marah dan mengancam akan mencopot Kepala Dishub, Iswar Lubis.







Memang ada alasan tersendiri kenapa angkutan umum biasanya ngetem di pinggir jalan nunggu penumpang, terutama di lokasi-lokasi strategis dekat pabrik. Ini dirasakan sendiri oleh saya saat masih kerja di pabrik tahun 2010an lalu, di kawasan Cikupa. Lewat pasar Cikupa sudah macet, setelahnya menuju perempatan pabrik Cingluh macet parah, nanti pun di pertigaan lampu merah Tigaraksa dapat macet lagi, kalau berangkat kerja jam 06.00 ya kemungkinan besar terlambat.

Seharusnya masalah ini bisa diselesaikan dengan baik oleh pemerintah. Berikut beberapa momen kemacetan di jalan raya akibat angkutan umum ngetem di jalan raya:






Angkutan umum yang ngetem dan mencari penumpang di pinggir jalan seringkali menjadi penyebab kemacetan di beberapa kota, termasuk Kota Medan. Keadaan ini disebabkan oleh minimnya jumlah penumpang yang menggunakan angkutan umum akibat dari berbagai faktor, termasuk preferensi masyarakat yang lebih memilih kendaraan pribadi atau jasa angkutan daring.

Dampak dari angkutan umum yang terjebak macet tanpa penumpang sangat dirasakan oleh para sopir. Mereka terpaksa harus berputar-putar mencari penumpang dengan harapan bisa mendapatkan penghasilan yang cukup. Beberapa sopir angkot bahkan mengalami penurunan drastis dalam jumlah penumpang sehingga pendapatan harian mereka di bawah Rp 100.000.

Situasi ini juga mengakibatkan persaingan yang semakin ketat antara angkutan umum dengan jasa angkutan daring. Kemudahan dalam menggunakan jasa ojek daring dan kondisi mobil yang lebih baik membuat banyak orang beralih dari angkutan umum ke transportasi pribadi yang lebih nyaman dan efisien.

Pemerintah perlu fokus untuk memperbaiki pelayanan angkutan umum guna meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum. Hal ini penting agar tidak semakin banyak orang yang beralih menggunakan kendaraan pribadi yang dapat memperparah kemacetan di kota-kota besar seperti Medan, Bandung, Tangerang dan kota-kota besar atau industri lainnya. Keberlangsungan angkutan umum yang efisien dan dapat diandalkan menjadi kunci utama dalam menanggulangi masalah kemacetan di perkotaan.

Ketegasan dari dinas terkait juga sangat penting, mereka para supir angkutan dengan melihat kondisi dirinya dan ekonomi saat ini ya akan seperti itu terus, apalagi ditambah pemerintah kurang responsif dengan keluhan warga pengguna jalan raya.

Sumber Tulisan:

Kompas