Kaskus

Hobby

mutiara045Avatar border
TS
mutiara045
Memetik hikmah dari sultan alfatih
Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Sebuah kalimat yang sesungguhnya merupakan perhatian besar yang harus kita miliki karena pemuda adalah generasi selanjutnya yang akan membawa bangsa besar ini menuju cita-cita bersama. Pertanyaannya, apakah pemuda hari ini akan menjadi pemimpin yang diharapkan atau hanya jadi pecundang yang meresahkan.

Bangkitlah para pemuda. Gantungkan impian dan cita-citamu di atas langit. kuatkan tekad untuk meraihnya.

Kita tentu ingat sejarah yang mempesona lahir dari seorang pemimpin muda penakluk konstantinopel. Siapa lagi kalau bukan sultan alfatih. Beliau awalnya adalah anak kecil yang dibimbing oleh gurunya untuk membentuk mindset positif yang kokoh di dalam dirinya. Guru yang memotivasi sang sultan untuk menanamkan pemikiran bahwa Ia adalah sang penakluk konstantinopel yang telah menjadi cita-cita para pendahulunya yang belum terlaksana. Kota konstantinopel adalah kota terindah pada saat itu. Bentengnya kokoh dan tebal berada disepanjang tanah kekuasaan sehingga sulit bagi lawan untuk masuk dan menyerang. Perlengkapan dan penjagaan ketat untuk kota juga sangat menakjubkan. Wajar jika ratusan tahun kota itu tidak dapat ditaklukkan oleh siapapun.

Sang sultan kecil sering diajak ke atas bukit menatap jauh ke kota yang menjadi impian untuk ditaklukkan. Mindset sang sultan tertanam kuat dalam pemikirannya, ia akan menjadi pemimpin di kota itu. Itulah kalimat yang menjadi pegangan olehnya.

Semakin lama, ia semakin beranjak dewasa. Tampuk kepemimpinan diserahkan padanya. Segala upaya dilakukan. Pasukan disiapkan dengan sangat matang dengan latihan dan motivasi secara berkesinambungan. Peralatan perang disediakan tanpa main-main. Taktik perang dipelajari karena juga merupakan hal yang sangat penting.

Hingga penyerangan itu tiba, pasukan yang dipimpin sultan alfatih berangkat dengan penuh semangat. Di hadapan kota konstantinopel yang diliputi oleh laut dan dibatasi oleh benteng kokoh yang ratusan tahun tak dapat dikalahkan akhirnya diserang oleh sang sultan.

Apakah sultan alfatih berhasil? Diawal penyerangan sultan alfatih kewalahan, pasukan banyak yang mati, amunisi semakin sedikit, semangat pasukan mulai menyurut, para penasehat memberi saran agar sang sultan mundur untuk pulang.

Tidak! Sultan Alfatih tetap bergerak dan menyuruh pasukan memutar arah. Arah berlawanan tidak bisa di lewati karena laut sudah diberi pagar besi oleh pasukan konstantinopel. Pagar besi itu sudah ada sekian lama. Alfatih tidak kehabisan akal. Ada satu yang dapat dilakukan oleh pasukan mereka, yaitu dengan menyebrangi bukit tinggi dan membawa kapal-kapal mereka yang berat sebanyak 70 buah. Tapi itu kedengarannya sangat mustahil membawa pasukan dan kapal yang berat melewati bukit yang tinggi. Namun semua diluar dugaan, Alfatih berhasil memberi lantai pada bukit dengan batang-batang pohon yang dilumuri minyak yang licin dan menarik kapal-kapal 70 buah dengan lebih mudah, walaupun itu pekerjaan berat, dan hanya akan dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemauan.

Setelah melewati bukit, itu artinya mereka melewati laut yang dipagari oleh musuh. mereka kemudian menyebrangi laut menuju konstantinopel dari arah yang berlawanan dari sebelumnya. Tentu lawan tidak mengetahui strategi Sultan. Bahkan tidak mengetahui bahwa sultan telah berada dekat kepemukiman musuh. Sultan dan pasukan datang ke hadapan benteng konstantinopel secara tiba-tiba sedangkan musuh tidak memiliki persiapan.

Akhirnya, impian para pendahulu sultan Alfatih yg juga merupakan impiannnya sejak kecil terwujud. Ia adalah penakluk konstantinopel di usia 21 tahun. Pemuda yang luar biasa bukan?

Dari kisah hidup sultan alfatih, para pemuda bisa mengambil pelajaran berharga yaitu :

1. Tanamkan mindset positif sejak sekarang. Jangan biarkan pemikiran negatif menghalangi langkahmu sebelum kamu mencoba, ia akan menjadi kesia-siaan

2. Persiapkan dengan matang. Banyak impian yang ingin kita wujudkan. Tanpa persiapan ia hanya sekedar menjadi mimpi tanpa kenyataan.

3. Konsisten. Butuh keyakinan dan kekuatan untuk tetap melangkah pada tujuan awal.

4. Jangan menyerah. Kegagalan adalah pembelajaran. Belajar dari kegagalan adalah cara mendekatkan jarak menuju kesuksesan.

5. Teruslah bergerak, berkarya, dan lakukan yang terbaik, untuk diri, keluarga, lingkungan dan negara

6. Lakukan lebih dari apa yang biasa kamu lakukan, seperti Sultan Alfatih memilih membawa ikut 70 buah kapal melewati bukit. Bukan hal yang biasa. Kita akan mendapat hal biasa saat melakukan hal yang biasa juga, dan akan mendapatkan sesuatu yang lebih saat kita melakukan lebih dari yang biasa kita lakukan.

Jika sejak sekarang pola pikir diatas telah tertanam kuat pada diri seorang pemuda, maka perubahan suatu peradaban bangsa besar ini tidak perlu di khawatirkan.

Mindset akan menjadi sebuah kata-kata. Kata-kata akan berubah menjadi tindakan, tindakan yang dilakukan secara terus menerus akan membentuk karakter. Karakter baik ditentukan dan diawali oleh mindset yang baik, jika buruk akan menjadi karakter yang buruk pula.

Menanamkan mindset atau pola pikir yang baik bukan datang secara tiba-tiba. Tergantung cara kita memperolehnya dari apa yang kita lihat, dengar dan lakukan.
tata604Avatar border
embunsuciAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.2K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan