- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tarif PPN Naik Jadi 11%, Penyebab Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun


TS
deniswise
Tarif PPN Naik Jadi 11%, Penyebab Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pengenaan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 11% disebut-sebut menjadi salah satu penyebab daya beli masyarakat kelas menengah menurun.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, saat ini terdapat fenomena masyarakat menengah ke bawah mengurangi tabungannya dan memilih mengambil uang tabungan untuk kebutuhan pokok, seperti untuk belanja pangan dan transportasi.
Menurutnya, kebijakan kenaikan tarif PPN 11% cukup mempengaruhi daya beli kelompok menengah. Di samping itu, kenaikan harga beras, cabai, dan gula juga turut mempengaruhi jumlah tabungan yang pertumbuhannya rendah. Sementara itu dari sisi pendapatan masyarakat juga terhambat oleh sulitnya mencari pekerjaan yang layak.
“Jadi kenaikan kebutuhan pokok dengan kenaikan pendapatan bulanan kelas menengah tidak berbanding lurus,” tutur Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (26/12).
Bhima menilai, untuk menjaga daya beli masyarakat kelas menengah, pemerintah perlu membatalkan rencana kebijakan tarif PPN sebesar 12% yang disebut-sebut akan berlaku paling lambat pada 1 Januari 2025.
Selain itu, pemerintah juga disarankan untuk menurunkan tarif PPN 11% agar daya beli masyarakat kelas menengah tetap terjaga.
Selain itu, kebijakan insentif pajak juga perlu difokuskan pada industri padat karya, dan tidak hanya menyasar pada industri padat modal saja.
Kemudian, formulasi Upah Minimum Provinsi (UMP) perlu dirombak ulang. Sebab, kata Bhima, pertumbuhan UMP saat ini tidak mampu memperbaiki pendapatan masyarakat. "Jadi belum terlambat untuk mencegah pelemahan konsumsi rumah tangga," tambahnya.
Lebih lanjut, Bhima memproyeksikan, pada 2024 mendatang, dana simpanan masyarakat akan tumbuh lebih lambat dari tahun ini.
Meski begitu, pada awal tahun 2024 masyarakat kelas menengah mungkin akan sedikit terbantu dengan adanya uang politik menjelang pemilu namun sifatnya masih temporer.
Untuk diketahui, Mandiri Spending Index menunjukkan, indeks tabungan masyarakat kelompok bawah pada akhir November 2023 sebesar 47,4.
Indeks tabungan tersebut menurun bila dibandingkan dengan 54,8 pada sekitar bulan Oktober 2023. Sedangkan indeks belanja masyarakat kelas bawah tercatat 269,2, atau meningkat dari posisi sekitar Oktober 2023 yang sebesar 253,3.
https://nasional.kontan.co.id/news/t...menengah-turun
Tadi ane ke bengkel service rutin & ganti oli juga kena ppn 11% pantes makin mahal,, gimana kalau naik lagi jadi 12%.. Mudah2an presiden yg baru membatalkan kebijakan ini






sujime dan 5 lainnya memberi reputasi
6
777
65


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan