Bareskrim Polri menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus prostitusi remaja melalui media sosial X dan aplikasi chat Telegram.

Wakil Direktur Cybercrime Bareskrim Polri Kombes Dani Kustoni mengatakan, pelaku melakukan bisnis ilegal tersebut sejak Juli 2023 dan terungkap pada Juli 2024.

Menurut Dani, jumlahnya sebanyak 1.962 orang talenta atau pekerja seks komersial (PSK), 19 orang di antaranya masih di bawah umur.

“Pada 16 Juli 2024, Dittipidsiber menangkap tiga orang yang ditahan sejak 17 Juli,” kata Dani dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Jakarta Selatan, Selasa (23 Juli 2024).

Orang pertama berinisial YM dan berusia 26 tahun, kata Dani. Kemudian, MRP berusia 39 tahun, CA berusia 19 tahun, dan tersangka berinisial MI berusia 26 tahun dan dipenjara di Rutan Narkoba.

“Tadi sudah saya jelaskan perannya, tapi adik MI adalah pemeran utama yang membuat akun di media sosial.

Tersangka YM kemudian bertindak sebagai administrator Telegram dan bertugas mempublikasikan katalog talenta dan memperbarui profil talenta.

“Dan pada saat yang sama, kami menyediakan layanan pelanggan. Dan kami juga menyediakan akun untuk membayar talenta,” ujarnya.

Sedangkan tersangka MRP tidak hanya berperan mencari dan menyediakan talent, namun juga berperan memberikan gaji kepada talent yang melakukan pelanggaran.

“Peran CA kemudian adalah membantu MRP menemukan dan menyalurkan talenta serta membiayai talenta itu sendiri,” katanya.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 45 Ayat 1 juncto Pasal 52 Ayat 1 dan Pasal 27 Ayat 1 UU. Ini menyangkut perubahan kedua undang-undang tersebut pada 1 Januari 2024. 11 November 2008 tentang Informasi dan Perdagangan Elektronik.

“Dia mengancam akan menghukum saya 15 tahun penjara,” katanya.


Sumber : https://nasional.okezone.com/read/20...rang-tersangka