- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Movies
Inilah Alasan Kenapa Film Biopic Jarang Dibuat (Untung Besar Atau Rugi Besar?)


TS
iskrim
Inilah Alasan Kenapa Film Biopic Jarang Dibuat (Untung Besar Atau Rugi Besar?)

Dalam pengertian saya film Biopic (Biographical Picture) itu mirip dengan buku biografi yang di film kan karena kisahnya sama-sama dibuat berdasarkan tokoh inti atau sejarah dalam cerita utamanya..
3 film biopic yang mendulang sukses baik dari segi penilaian positif para kritisi dan secara komersial yaitu:
Bohemian Rhapsody (2018)
Film ini menceritakan kehidupan Freddie Mercury, vokalis utama band Queen. Rami Malek yang memerankan Freddie Mercury memenangkan Academy Award untuk Aktor Terbaik, dan film ini juga meraih kesuksesan box office besar, dengan pendapatan lebih dari $900 juta di seluruh dunia.
The Social Network (2010)
Menceritakan sejarah berdirinya Facebook oleh Mark Zuckerberg dan rekan-rekannya. Film ini mendapatkan pujian kritis dan memenangkan tiga Academy Awards. Sutradara David Fincher dan penulis Aaron Sorkin berhasil menghidupkan cerita tentang teknologi dan persahabatan dengan cara yang menarik.
A Beautiful Mind (2001)

Film ini berdasarkan kehidupan matematikawan John Nash, yang memenangkan Hadiah Nobel. Diperankan oleh Russell Crowe dan disutradarai oleh Ron Howard, film ini memenangkan empat Academy Awards, termasuk Best Picture dan Best Director, serta sukses secara komersial.
Dari ketiga film diatas saja kita bisa menilai bahwa membuat film biopic itu butuh persiapan dan kesiapan yang benar-benar matang bahkan kalau perlu dengan biaya unlimited supaya film yang dibuat benar-benar mewakili keadaan sesungguhnya. Sekalinya meleset sedikit saja dalam cerita, maka penggemar dan fans setia tokoh dimaksud akan kecewa dan fatal, cerita pun jadi tidak orisinil.. pada akhirnya film bisa gagal total padahal sudah menghabiskan biaya yang besar, waktu dan kerja keras team. Hm.
Lebih jauh kenapa film biopik jarang dibuat karena berbiaya dan berisiko tinggi, film harus memiliki ketepatan dan akurasi, harus bisa menjaga ketepatan sejarah dan menggambarkan tokoh dengan akurat, film tidak menjanjikan kesuksesan secara komersial, perlu perizinan dan hak cipta yang berat, rawan dengan kontroversi.

Oh, ya untuk film lokal sendiri yang menurut saya terbilang sukses seperti: Habibie & Ainun (2012), Kartini (2017) dan Soekarno: Indonesia Merdeka (2013) cukup melengkapi thread saya kali ini.


Original Thread © 2016 - 2024 iskrim™
Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Opini | img : Gugel
Diubah oleh iskrim 19-07-2024 13:39






aurora.. dan 15 lainnya memberi reputasi
16
1.8K
70


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan