Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Aksi Brutal Kerusuhan di Puncak Jaya, Warga Pendatang Mengungsi di Markas TNI Polres
Aksi Brutal saat Kerusuhan di Puncak Jaya, Warga Pendatang Mengungsi di Markas TNI dan Polres
Aksi Brutal Kerusuhan di Puncak Jaya, Warga Pendatang Mengungsi di Markas TNI Polres
kondisi mobil milik TNI dan Polri yang dibakar ribuan warga di Puncak Jaya, Papua Tengah. foto: source Humas Polda Papua.
FAJAR.CO.ID, PUNCAK JAYA -- Aksi brutal yang dilakukan ratusan warga di Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (17/7) kemarin, membuat warga ketakutan.

Ratusan warga yang merasa ketakutan terutama masyarakat pendatang, terpaksa memilih mengungsi usai peristiwa kerusuhan yang terjadi di Mulia, Puncak Jaya.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignasius Benny Ady Prabowo membenarkan adanya ratusan warga yang mengungsi. Benny mengatakan masyarakat terutama wanita dan anak kini berlindung di Mako Kodim dan Polres pasca-insiden aksi brutal ribuan warga Puncak Jaya.

"Masyarakat masih merasa takut, mengingat aksi brutal sudah menyasar pada masyarakat non-Papua," jelasnya dilansir jpnn.

Menurutnya, dalam insiden kemarin seorang wanita tewas. "Ada tiga korban, satu meninggal sementara duanya luka-luka," ujarnya.

Saat ini, Benny menegaskan situasi Mulia, Puncak Jaya relatif kondusif. "Namun, kami tetap siaga, untuk mengantisipasi aksi-aksi susulan," tegasnya.

Mobil dinas milik TNI dan Polri dibakar sekelompok warga di Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (17/7) pagi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, aksi brutal ratusan warga itu dipicu dari tewasnya tiga terduga OPM. (fajar)

https://fajar.co.id/2024/07/18/aksi-...oogle_vignette
\


Sebby Sambom: TPNPB Tidak Terlibat dalam Pembunuhan Warga Imigran di Puncak Jaya
Aksi Brutal Kerusuhan di Puncak Jaya, Warga Pendatang Mengungsi di Markas TNI Polres
Juru Bicara TPNPB, Sebby Sambom (Doc. Prib)
The Papua Journal-Manajemen Markas Pusat KOMNAS Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyatakan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam pembunuhan warga imigran Indonesia di Puncak Jaya. Pembunuhan tersebut dilaporkan sebagai aksi balasan dari warga Papua setelah tiga warga sipil Papua ditembak mati oleh Militer Indonesia pada 16 Juli 2024.

Menurut laporan resmi yang diterima dari pasukan TPNPB Kodap Sinak Puncak Jaya melalui Jubir TPNPB, Sebby Sambom mengatakan pembunuhan warga imigran Indonesia dilakukan oleh warga sipil Papua yang marah atas pembunuhan tiga orang asli Papua oleh Militer Indonesia.

"Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB OPM tidak bertanggung jawab atas pembunuhan warga imigran ini," jelas Juru Bicara KOMNAS TPNPB Sebby Sambom melalaui laporan yang diterima melalui sambungan telepon pada Kamis pagi, 18 Juli 2024, pukul 07:30 WIT.

Sebby menambahkan, "Aksi tembak mati dan kericuhan tersebut dimulai oleh Militer Indonesia yang dikirim oleh Presiden Indonesia untuk menjalankan tugas pengamanan di tanah Papua. Maka, Presiden Jokowi Dodo beserta panglima TNI dan Polri harus bertanggung jawab atas kericuhan yang terjadi di Puncak Jaya."

TPNPB menegaskan bahwa pembunuhan warga imigran adalah aksi spontanitas dari warga Papua sebagai respons terhadap tindakan militer Indonesia yang menewaskan tiga warga sipil asli Papua dalam sebuah penyerangan terhadap pasukan TPNPB di Mulia, Puncak Jaya.

Pernyataan resmi dari Pemimpin TPNPB tertanda Jenderal Goliath Naaman Tabuni, Panglima Tinggi TPNPB-OPM; Wakil Panglima TPNPB-OPM, Letnan Jenderal Melkisedek Awom; Kepala Staf Umum TPNPB-OPM, Mayor Jenderal Terianus Satto; Komandan Operasi Umum TPNPB-OPM Mayor Jenderal Lekagak Telenggen.

"Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB OPM menegaskan kembali bahwa mereka tidak terlibat dalam pembunuhan warga imigran dan menekankan bahwa insiden tersebut adalah akibat langsung dari tindakan militer Indonesia," pungkasnya.
https://www.thepapuajournal.com/taha...di-puncak-jaya


Jenazah korban kerusuhan di Mulia dievakuasi ke Jayapura
Aksi Brutal Kerusuhan di Puncak Jaya, Warga Pendatang Mengungsi di Markas TNI Polres
Warga sipil yang menjadi korban kerusuhan di Mulia , dievakuasi ke Jayapura untuk mendapat penanganan lanjutan, Kamis (18/7/2024). ANTARA/HO-Polres Puncak Jaya)
Jenazah Abdulah Jailani (30 th) setibanya di Jayapura langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Probolinggo melalui Surabaya, Jawa Timur
Jayapura (ANTARA) - Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan jenazah dan tiga korban kerusuhan di Mulia, dievakuasi ke Jayapura menggunakan pesawat carter, Kamis.

Jenazah Abdulah Jailani (30 th) setibanya di Jayapura langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Probolinggo melalui Surabaya, Jawa Timur.

Sedangkan tiga korban lainnya yang mengalami luka-luka yaitu Surati alias Bude Nina (35 tahun), Sani Lololembang (35) dan Arif (45) yang juga di evakuasi ke Jayapura langsung dibawa ke rumah sakit, kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara kepada ANTARA, Kamis.

Dia menjelaskan selain korban jiwa dalam kerusuhan itu tercatat tujuh kendaraan dibakar, enam di antaranya milik TNI-Polri.

Insiden kerusuhan berawal dari meninggalnya tiga orang warga yang diduga anggota Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) akibat ditembak aparat keamanan pada Selasa (16/7) malam di Kampung Karubate, Distrik Mulia.

Tiga warga yang meninggal akibat mengalami luka tembak yaitu SW (33), YW (41) dan DW (36), jelas Kuswara seraya mengaku, situasi kamtibmas di Mulia relatif kondusif.

Polres Puncak Jaya telah mendapat penambahan personel dari Brimob Polda Papua dan Satgas Damai Cartenz untuk meningkatkan pengamanan.

"Mudah-mudahan situasi keamanan segera pulih agar warga dapat kembali beraktivitas," harap Kapolres.

https://www.antaranews.com/berita/42...si-ke-jayapura
Ada yang tewas di kerusuhan Kota Mulia...
quaeAvatar border
aku.hamil.masAvatar border
aku.hamil.mas dan quae memberi reputasi
2
396
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan