Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Massa Sempat Minta Ganti Rugi Rp 3 Miliar Buntut 3 Anggota OPM Ditembak Mati
Massa Sempat Minta Ganti Rugi Rp 3 Miliar Buntut 3 Anggota OPM Ditembak Mati
Massa Sempat Minta Ganti Rugi Rp 3 Miliar Buntut 3 Anggota OPM Ditembak Mati
Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Kamis, 18 Jul 2024 12:12 WIB
Mobil TNI/Polri dibakar massa di Puncak Jaya.
Foto: Mobil TNI/Polri dibakar massa di Puncak Jaya. (Dok. Istimewa)
- Aksi TNI menembak mati tiga anggota Operasi Papua Merdeka (OPM) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, diprotes massa yang menilai ketiganya merupakan warga sipil. Massa yang protes kemudian meminta ganti rugi total Rp 3 miliar untuk ketiga orang yang ditembak.
Permintaan ganti rugi tersebut turut dibenarkan oleh Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara. Menurut dia, permintaan ganti rugi tersebut merupakan denda adat.

"Betul kemarin itu ada menuntut denda adat," ujar AKBP Kuswara kepada detikcom, Kamis (18/7/2024).

Namun permintaan ganti rugi tersebut belum disepakati kedua belah pihak. Pasalnya, massa telanjur terprovokasi hingga melakukan aksi anarkis.

"Tapi karena belum selesai, masyarakat orang banyak sudah ada yang provokasi akhirnya kemarin tidak selesai itu, akhirnya ribut," kata Kuswara.

Kuswara mengatakan massa yang tersulut emosi langsung membakar mobil TNI-Polri yang berjejer di depan RSUD Mulia, Puncak Jaya, Rabu (17/7). Meski massa bertindak anarkis, aparat keamanan lebih memilih mundur demi menghindari jatuhnya korban jiwa baik masyarakat maupun aparat.

"Kita daripada timbul korban masyarakat maupun aparat keamanan. kami aparat keamanan mundur sekalian mengamankan objek vital, terutama rumah sakit," ujar Kuswara.

Kuswara mengatakan pihaknya memahami kondisi massa yang gampang tersulut emosi. Masyarakat menyerang aparat keamanan karena merasa tidak puas.

"Kalau di sini masyarakat begitu tersulut, sudah meledak begitu saja," katanya.

Diberitakan sebelumnya, TNI menembak mati 3 anggota OPM di Kampung Karubate, Distrik Muara, Puncak Jaya, Selasa (16/7). Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengungkap Satgas Yonif RK 753/AVT awalnya menerima informasi gerombolan OPM pimpinan Teranus Enumbi memasuki pemukiman warga di Kampung Karubate.

"Ini diawali dengan terdeteksi keberadaan salah satu OPM bersama beberapa anggotanya memasuki pemukiman warga Kampung Karubate dengan membawa senjata api. Oleh karenanya, dengan respon cepat aparat keamanan satgas melakukan penindakan terhadap gerombolan OPM tersebut," ujar Letkol Chandra, Rabu (17/6).

Aparat TNI yang mengetahui keberadaan OPM kemudian hendak melakukan penangkapan. Namun pergerakan aparat, kata Candra, diketahui oleh salah satu anggota OPM yang berujung penembakan terhadap aparat.

"Saat akan ditangkap oleh Aparat TNI di kios atau warung, gerombolan OPM ini melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan berusaha menembak Aparat TNI, sehingga prajurit TNI melumpuhkan dan menembak gerombolan tersebut," ujarnya.

Aksi baku tembak pun berlangsung, hingga menyebabkan tiga anggota OPM tertembak dan tewas di tempat. Sementara pimpinan mereka yakni Teranus Enumbi melarikan diri. Candra mengaku, TNI menemukan 1 pucuk pistol rakitan dan bendera bintang kejora di lokasi kejadian.

"Atas penindakan yang dilakukan aparat TNI ini, mengakibatkan 3 orang anggota OPM meninggal dunia (yakni) SW (33), YW (41), DW (36) dan diperoleh 1 pucuk Pistol rakitan serta bendera bintang kejora, sedangkan Teranus Enumbi berhasil lolos melarikan diri," tutupnya
https://www.detik.com/sulsel/hukum-d...-ditembak-mati

Kondisi Terkini Puncak Jaya Usai OPM Ditembak Mati-6 Mobil TNI Polri Dibakar
Massa Sempat Minta Ganti Rugi Rp 3 Miliar Buntut 3 Anggota OPM Ditembak Mati
Juhra Nasir - detikSulsel
Kamis, 18 Jul 2024 16:00 WIB

Foto: Mobil TNI/Polri dibakar massa di Puncak Jaya. (Dok. Istimewa)
Puncak Jaya - Situasi di Puncak Jaya, Papua Tengah, sempat memanas usai aksi TNI menembak mati 3 anggota Operasi Papua Merdeka (OPM) berujung pembakaran enam unit mobil milik aparat keamanan. Kondisi saat ini dipastikan berangsur kondusif.
"Alhamdulillah, sampai saat ini aman-aman saja," kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara kepada detikcom, Kamis (18/7/2024)

Kuswara mengatakan aparat keamanan kerap memberikan imbauan terkait keamanan dan ketertiban (kamtibmas) di wilayah Puncak Jaya. Dia berharap situasi kondusif tersebut dapat dipertahankan.

"Tadi kami juga tetap memberikan imbauan untuk menciptakan situasi Puncak Jaya aman terkendali," ungkapnya.

Diketahui, aksi TNI menembak mati tiga anggota OPM di Puncak Jaya menyulut kemarahan massa. Mereka menilai ketiga orang yang ditembak itu bukan anggota OPM.

ADVERTISEMENMassa yang protes kemudian meminta ganti rugi total Rp 3 miliar untuk ketiga orang yang ditembak. Menurut Kuswara, permintaan ganti rugi tersebut merupakan denda adat.

"Betul kemarin itu ada menuntut denda adat," ujar AKBP Kuswara.

Namun permintaan ganti rugi tersebut belum disepakati kedua belah pihak. Pasalnya, massa terlanjur terprovokasi hingga melakukan aksi anarkis.

"Tapi karena belum selesai, masyarakat orang banyak sudah ada yang provokasi akhirnya kemarin tidak selesai itu, akhirnya ribut," kata Kuswara.


Massa yang emosi kemudian membakar enam unit kendaraan TNI-Polri serta melakukan perusakan terhadap satu unit kendaraan lainnya. Insiden pembakaran itu tepatnya terjadi di depan RSUD Mulia, Distrik Mulia, Rabu (17/7).

"Pembakaran itu ada protes, itu kan karena ada protes dari warga," ujar AKBP Kuswara

Menurut Kuswara, pihak TNI sebenarnya telah memberikan penjelasan dalam proses mediasi. Namun belakangan warga terprovokasi hingga melakukan pembakaran.

"Penyelesaian perkara sudah dijelaskan sama Pak Dandim sama Pak Danyon, karena mereka tidak puas sehingga mereka tersulut emosi sehingga terjadilah pembakaran kendaraan tersebut," katanya.

https://www.detik.com/sulsel/hukum-d...polri-dibakar.
Bunuh KKb pun harus bayar ganti rugi adat emoticon-Hammer2
aku.hamil.masAvatar border
aku.hamil.mas memberi reputasi
1
614
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan