Sumber Gambar

Selamat Datang di Thread TS!



Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi kabar mengenai rencana presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan memangkas anggaran program makan siang gratis menjadi Rp7.500 per porsi. Angka ini sangat jauh dari janji kampanye yang menetapkan anggaran Rp15.000 per porsi. Pengurangan ini menimbulkan kekhawatiran tentang kualitas dan keberlanjutan program tersebut, terutama mengingat inflasi dan biaya hidup yang terus meningkat.

Penurunan anggaran ini menimbulkan pertanyaan mendasar: uang Rp7.500 dapat makan apa? Dengan harga bahan pokok yang semakin mahal, sulit membayangkan bahwa anggaran sebesar itu dapat menyediakan makanan yang bergizi dan mencukupi kebutuhan gizi anak-anak. Makanan yang disajikan dengan anggaran yang begitu minim kemungkinan besar akan kekurangan nutrisi penting, yang pada akhirnya bisa berdampak negatif pada kesehatan dan perkembangan anak-anak.


Sumber Gambar

Janji kampanye untuk menyediakan makan siang gratis dengan anggaran Rp15.000 per porsi dianggap realistis dan dapat memberikan makanan yang layak bagi anak-anak. Penurunan anggaran ini tidak hanya mengkhianati janji tersebut, tetapi juga berisiko menciptakan ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah. Kepercayaan masyarakat adalah modal penting dalam menjalankan pemerintahan, dan pelanggaran janji kampanye dapat merusak hubungan antara pemerintah dan rakyatnya.

Program makan siang gratis adalah salah satu cara efektif untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Makanan yang bergizi membantu meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar anak-anak di sekolah. Dengan anggaran yang minim, program ini mungkin tidak bisa mencapai tujuannya secara optimal. Bahkan, anak-anak bisa kehilangan manfaat gizi yang seharusnya mereka dapatkan.


Sumber Gambar

Airlangga Hartarto, sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, harus mendorong peninjauan kembali rencana pemangkasan anggaran ini. Pemerintah harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari kebijakan ini terhadap kesehatan dan perkembangan anak-anak. Selain itu, pemerintah juga harus mencari solusi alternatif untuk memastikan bahwa program makan siang gratis tetap berjalan dengan kualitas yang memadai, mungkin melalui kerjasama dengan sektor swasta atau donor internasional.

Pada akhirnya, program makan siang gratis bukan hanya tentang memenuhi janji kampanye, tetapi tentang investasi jangka panjang dalam generasi mendatang. Anak-anak yang sehat dan bergizi baik akan tumbuh menjadi tenaga kerja yang produktif dan berkontribusi pada pembangunan negara. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa program ini dibiayai dengan layak dan dilaksanakan dengan penuh komitmen, sehingga anak-anak Indonesia dapat menikmati manfaat yang sebenarnya dari program ini.

Sumber Valid:
Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

Terima Kasih Sudah Mampir, Jangan Lupa Komen danCendolnya Gan!