- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Sudah Bayar, Bayar Lagi? Supir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi dan Keluarganya di SPBU


TS
amekachi
Sudah Bayar, Bayar Lagi? Supir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi dan Keluarganya di SPBU

Sudah Bayar, Bayar Lagi? Supir Ambulans Turunkan Jenazah Bayi dan Keluarganya di Sebuah SPBU di Sintang, Kalimantan Barat
Selamat hari ini agan dan sista kaskuser dimana pun anda berada, semoga baik-baik saja keadaannya, sampai kapanpun harapannya!
Sehat itu mahal, sudah pasti dan jelas. Orang kalau sakit itu memerlukan banyak biaya, jangankan untuk pembayaran berobat, untuk urusan bayar ambulans pun butuh biaya yang tak sedikit. Kadang dirujuk ke sana-sini atas beberapa hal, semisal alat dari rumah sakit yang ditempati tidak memadai, harus ke rumah sakit yang lebih besar, keluar lagi ongkos dari sang pasien.
Ada juga yang menurut pengakuan sudah bayar ambulance namun dimintai uang lagi, seperti yang terjadi baru-baru ini di Kalimantan Barat gansist. Diketahui keluarga pasien yang bayinya meninggal dunia dalam kandungan di RSUD AM Djoen Sintang akan membawa jenazah bayi tersebut pulang, diantarkan lah mereka pakai ambulans.
Quote:
Konten Sensitif

Sedangkan dari pihak keluarga pasien, ini hanya berdasarkan unggahan akun Instagram @interaktive ya gansist. Seseorang yang diduga keluarga pasien sambil menangis menuturkan seperti sebagaimana yang diungkapkan oleh sang supir dalam kesaksiannya, minta duit 600 ribu namun dirinya mengaku nggak punya duit karena sudah dihabiskan di kasir RS tadi. Dia pun menambah, bahwa sopir ngomong kalau masalah uang tambahan ini nggak ada urusan dengan kasir RS. Seseorang yang diduga keluarga pasien ini pun mengungkap, si supir bahkan minta uang sebesar 1 juta rupiah.
Spoiler for Intermezzo::


Kisah polemik seputar biaya ambulance yang tinggi terus mengemuka dalam masyarakat. Ongkos ambulance yang mahal menjadi perbincangan hangat karena berdampak langsung pada ketersediaan dan akses layanan kesehatan. Banyak pihak merasa prihatin dengan tarif yang terlalu tinggi, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi darurat yang memerlukan pertolongan cepat.
Hal ini menjadi masalah serius karena dapat menghambat aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan, terutama bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah. Pasien yang membutuhkan ambulance dengan tarif tinggi seringkali terkendala dalam mendapatkan pertolongan tepat waktu akibat kendala biaya yang tidak terjangkau.
Pihak terkait, seperti rumah sakit dan perusahaan ambulance, juga ikut terlibat dalam polemik ini. Mereka memberikan alasan biaya tinggi tersebut untuk menutupi operasional dan perawatan ambulance yang memerlukan investasi besar. Namun, bagi masyarakat, terutama yang kurang mampu, hal ini masih dianggap tidak adil dan menjadi beban tambahan dalam situasi darurat.
Pemerintah diharapkan turut ambil bagian dalam menyelesaikan masalah ini. Regulasi yang jelas dan pengawasan yang ketat terhadap tarif ambulance menjadi salah satu solusi yang diharapkan dapat mengatasi polemik ongkos ambulance yang mahal. Selain itu, sosialisasi tentang hak akses layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau juga penting agar masyarakat dapat memperjuangkan hak-hak kesehatan mereka dengan lebih baik. Semoga dengan adanya dialog yang terbuka, polemik ongkos ambulance yang mahal dapat segera terselesaikan demi kesejahteraan bersama.
Sumber Tulisan dan Gambar:
detikNews
Tribun Jatim






fachri15 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.9K
61


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan