- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prancis Larang Atletnya Pakai Jilbab Saat Tanding di Olimpiade 2024


TS
Reikouki
Prancis Larang Atletnya Pakai Jilbab Saat Tanding di Olimpiade 2024
Paris, Beritasatu.com - Pemerintah Prancis melarang atlet putrinya mengenakan jilbab saat bertanding di Olimpade Paris 2024. Sebelumnya pada bulan September 2023, Menteri Olahraga Prancis, Amelie Oudea-Castera, mengatakan prinsip sekularisme negara tersebut dan peraturan yang melarang menampilkan simbol-simbol keagamaan selama acara olahraga akan ditegakkan bagi para atlet yang berkompetisi untuk Prancis selama Olimpiade.
“Itu berarti larangan segala jenis dakwah dan pelayanan publik bersifat netral. Ini artinya, perwakilan delegasi kami di tim Prancis tidak akan mengenakan jilbab," kata Oudea-Castera dikutip the Cut, Kamis (18/7/2024).
Prancis telah melarang perempuan dan anak perempuan mengenakan jilbab di sekolah umum sejak tahun 2004.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan cepat mengkritik larangan tersebut, dengan mengatakan, “tidak seorang pun boleh memaksakan pada seorang wanita apa yang perlu atau tidak boleh dia kenakan”.
Kementerian Olahraga Prancis kemudian mengklarifikasi bahwa para atlet boleh mengenakan jilbab selama berada di perkampungan atlet Olimpiade, tetapi tidak saat bertanding. Selain jilbab, para atlet dilarang mengenakan aksesori atau pakaian lain yang mengekspresikan afiliasi agama mereka saat mewakili Prancis dalam kompetisi olahraga nasional atau internasional.
Larangan penggunaan jilbab ini dikritik lembaga Amnesty International yang menyebut kebijakan Prancis itu diskriminatif dan munafik.
Organisasi hak asasi manusia itu sudah menulis surat kepada pihak berwenang Prancis pada bulan lalu meminta mereka untuk mempertimbangkan kembali peraturan tersebut.
“Larangan atlet Prancis berkompetisi dengan mengenakan jilbab di Olimpiade dan Paralimpiade merupakan sebuah ejekan atas klaim bahwa Paris 2024 adalah Olimpiade Kesetaraan Gender yang pertama dan merupakan sebuah olok-olok mengungkap diskriminasi gender rasis yang mendasari akses terhadap olahraga di Prancis,” kritik Anna Błus peneliti hak-hak perempuan Amnesty International di Eropa.
"Peraturan diskriminatif yang mengatur pakaian perempuan merupakan pelanggaran terhadap hak asasi perempuan dan anak perempuan Muslim dan berdampak buruk pada partisipasi mereka dalam olahraga, menghalangi upaya untuk menjadikan olahraga lebih inklusif dan lebih mudah diakses,” tambah Anna.
Sumber : https://www.beritasatu.com/sport/282...olimpiade-2024
Bold : SJW rata2 gobgob, justru pemakaian jilbab itu bertentangan dgn prinsip kesetaraan. Uclim pakai jilbab itu utk membedakan mana kafir dan mana yg muslim. Jadi ente SJW di mata uclim adalah kafir yg lbh hina dari anji** dan ba**..

“Itu berarti larangan segala jenis dakwah dan pelayanan publik bersifat netral. Ini artinya, perwakilan delegasi kami di tim Prancis tidak akan mengenakan jilbab," kata Oudea-Castera dikutip the Cut, Kamis (18/7/2024).
Prancis telah melarang perempuan dan anak perempuan mengenakan jilbab di sekolah umum sejak tahun 2004.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan cepat mengkritik larangan tersebut, dengan mengatakan, “tidak seorang pun boleh memaksakan pada seorang wanita apa yang perlu atau tidak boleh dia kenakan”.
Kementerian Olahraga Prancis kemudian mengklarifikasi bahwa para atlet boleh mengenakan jilbab selama berada di perkampungan atlet Olimpiade, tetapi tidak saat bertanding. Selain jilbab, para atlet dilarang mengenakan aksesori atau pakaian lain yang mengekspresikan afiliasi agama mereka saat mewakili Prancis dalam kompetisi olahraga nasional atau internasional.
Larangan penggunaan jilbab ini dikritik lembaga Amnesty International yang menyebut kebijakan Prancis itu diskriminatif dan munafik.
Organisasi hak asasi manusia itu sudah menulis surat kepada pihak berwenang Prancis pada bulan lalu meminta mereka untuk mempertimbangkan kembali peraturan tersebut.
“Larangan atlet Prancis berkompetisi dengan mengenakan jilbab di Olimpiade dan Paralimpiade merupakan sebuah ejekan atas klaim bahwa Paris 2024 adalah Olimpiade Kesetaraan Gender yang pertama dan merupakan sebuah olok-olok mengungkap diskriminasi gender rasis yang mendasari akses terhadap olahraga di Prancis,” kritik Anna Błus peneliti hak-hak perempuan Amnesty International di Eropa.
"Peraturan diskriminatif yang mengatur pakaian perempuan merupakan pelanggaran terhadap hak asasi perempuan dan anak perempuan Muslim dan berdampak buruk pada partisipasi mereka dalam olahraga, menghalangi upaya untuk menjadikan olahraga lebih inklusif dan lebih mudah diakses,” tambah Anna.
Sumber : https://www.beritasatu.com/sport/282...olimpiade-2024
Bold : SJW rata2 gobgob, justru pemakaian jilbab itu bertentangan dgn prinsip kesetaraan. Uclim pakai jilbab itu utk membedakan mana kafir dan mana yg muslim. Jadi ente SJW di mata uclim adalah kafir yg lbh hina dari anji** dan ba**..







aldonistic dan 11 lainnya memberi reputasi
-2
680
54


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan