Aku ingin menceritakan tentang seseorang yang sangat berarti bagiku. Mungkin, hanya dengan kata-kata ini, aku tidak bisa sepenuhnya menggambarkan ketulusan hatinya, namun aku akan mencoba. Dia adalah seseorang yang sering kali menahan diri, hati yang sering patah berkali-kali, dan hati yang terlalu banyak mengalah dalam kehidupannya.

Setiap hari, dia menjalani kehidupan yang penuh tantangan. Dia lelah dengan perhatian yang tidak perlu, lelah dengan kata-kata yang menyakitkan, dan lelah dengan rutinitas yang sama berulang-ulang. Meski begitu, dia selalu mencoba menjadi sosok yang menyenangkan bagi semua orang di sekitarnya. Dia terus menahan diri, tidak menunjukkan kelemahannya, dan tetap tersenyum meskipun hatinya sendiri terasa sangat lelah.

Bayangkan, jika aku bisa menyembuhkan luka hatinya hanya dengan menjadi pendengar setia, aku ingin selalu berada di sampingnya dan memberinya kekuatan. Hatiku hancur setiap kali melihatnya menghela napas berat, terutama ketika dia melihat bayangannya sendiri di cermin. Menurutku, dia itu terlalu penyabar. Bahkan saat dia hancur dan terluka, dia tetap menyimpan semua rasa sakitnya sendiri, menahan air mata, dan berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja.

Aku ingin mengatakan kepadanya bahwa dia tidak perlu menjadi orang yang sabar dan kuat sepanjang waktu. Dia berhak meluapkan amarah, berteriak, atau bahkan menangis jika itu membuatnya merasa lebih baik. Meski dia meluapkan emosinya, masih banyak orang yang menyayanginya dan peduli padanya. Tak ada salahnya jika dia menangis, karena itu adalah bagian dari menjadi manusia.

Dia adalah seseorang yang tidak pernah lupa memperhatikan orang lain, meski dirinya sendiri sedang dalam keadaan sulit. Dia adalah pelipur lara bagi banyak orang, memberikan senyuman dan kehangatan bahkan di saat hatinya sendiri terluka. Bagiku, dia adalah teladan ketulusan dan kekuatan yang luar biasa.

Namun, aku ingin dia tahu bahwa dia tidak perlu selalu menjadi kuat dan tegar. Dia berhak merasa lelah, berhak merasa marah, dan berhak merasa sedih. Dia tidak harus selalu menjadi sosok yang sempurna bagi semua orang. Bahkan jika dia meluapkan semua emosi yang tertahan, dia tetap akan dicintai dan dihargai. Banyak orang yang mencintainya, termasuk aku.

Kepada dia yang selalu memberikan yang terbaik, aku ingin berkata bahwa aku sangat berterima kasih. Terima kasih karena sudah menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi banyak orang, termasuk aku. Terima kasih karena sudah bekerja keras dan tidak menyerah meskipun menghadapi banyak tantangan. Aku bangga melihatnya tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan tangguh.

Apapun yang terjadi, aku akan selalu mendukungnya. Aku akan selalu ada di sini, siap mendengarkan dan memberikan dukungan. Aku ingin dia tahu bahwa dia tidak pernah sendirian. Ada banyak orang yang mencintainya dan peduli padanya. Bersama-sama, kita akan melewati semua kesulitan dan merayakan setiap kebahagiaan.

Jadi, untukmu yang selalu sabar dan kuat, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian. Kamu dicintai, dihargai, dan diapresiasi. Teruslah menjadi dirimu sendiri, dan jangan ragu untuk menunjukkan perasaanmu. Karena menjadi manusia berarti juga menerima kelemahan dan ketidaksempurnaan. Dan kamu, dengan segala ketulusan dan kebaikanmu, adalah seseorang yang luar biasa.

Gambar: google