Diketahui Warga RI Ternyata semakin Permisif Terhadap Perilaku Korupsi Lho Gansist! Benar Nggak Nih?

Masyarakat di sebuah negara memang sudah sewajarnya ikut turut andil berpartisipasi demi negaranya ya gansist, memikirkan apa yang terbaik untuk bangsa, bila perlu aktif berkontribusi atas masalah apapun. Seperti misalnya kita sedang mengkritik kebijakan pemerintah di suatu peraturan, itu sudah dinamakan kita peduli dengan bangsa dan negara ini.

Sesuatu yang bentuknya diam, semisal nggak mau ikutan pencoblosan pilpres pun bisa dikatakan tidak mau berbuat sesuatu demi bangsanya. Walaupun mungkin sikap golput dirinya adalah sebuah bentuk protes.

Apalagi yang pasif terhadap terhadap suatu kejahatan, seakan masa bodo serta nggak mau peduli, atau malah berpikir tindakan tersebut adalah perilaku yang wajar dan tidak tabu. Salah satunya seperti diungkap oleh Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti baru-baru ini gansist, beliau menyatakan orang Indonesia sekarang semakin permisif terhadap perilaku korupsi di negeri ini.







Diperlukan upaya yang lebih serius dan terintegrasi dari pemerintah, lembaga anti-korupsi, serta seluruh elemen masyarakat untuk mengubah paradigma ini. Edukasi yang intensif mengenai bahaya korupsi dan penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku korupsi perlu ditingkatkan. Selain itu, penting juga untuk memperkuat kesadaran kolektif bahwa korupsi adalah musuh bersama yang harus diberantas demi kebaikan bersama.

Kepedulian dan tindakan nyata dari setiap individu dalam menolak perilaku koruptif juga menjadi kunci dalam membangun masyarakat yang bersih dari korupsi. Semakin permisif masyarakat terhadap korupsi, semakin sulit bagi negara untuk maju dan berkembang secara berkelanjutan. Oleh karena itu, peran serta semua pihak dalam memerangi korupsi harus terus ditingkatkan demi masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

Setuju nggak nih gansist dengan hasil survei tersebut, atau malah jangan-jangan termasuk dari orang yang nggak mau peduli dengan korupsi di Indonesia. Menganggap sesuatu yang wajar, lha ya wong di tingkatan paling bawah saja, semisal pilkades pun kelihatan blas kok. Atau seperti pungli, pajak liar, pak ogah dan sebagainya nggak bisa hilang dan nggak pernah ditindak.

Mungkin seperti itu pemikirannya, namun nggak perlu sampai segitunya ya gansist. Tetap perbuatan korupsi atau yang disinyalir sebagai tindak korupsi, dari tingkatan yang terkecil sampai yang terbesar di Indonesia adalah sebuah kejahatan yang luar biasa.

Akibat korupsi, jutaan masyarakat Indonesia menderita, tapi malah kita tidak peduli, bahkan masa bodo dengan perilaku tersebut. Bukan hal yang wajar, mewajarkan sesuatu yang tidak wajar.

Eh, dapat bantuan sembako dari pak calon kades ya diterima. Lah wong rejeki!


Sumber Tulisan dan Gambar:

CNBC Indonesia

ICW