- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
TNI, Polri, PNS, & Pgw BUMN Jadi Profesi dgn Penderita Obesitas Terbanyak di RI


TS
kissmybutt007
TNI, Polri, PNS, & Pgw BUMN Jadi Profesi dgn Penderita Obesitas Terbanyak di RI
TNI, Polri, PNS, dan Pegawai BUMN Jadi Profesi dengan Penderita Obesitas Terbanyak di Indonesia
Ahmad Naufal Dzulfaroh
3–4 minutes
KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini merilis Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang berisi data dasar dan informasi kesehatan berbasis komunitas.
Berdasarkan hasil survei itu, PNS, TNI, Polri, dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk profesi dengan tingkat prevalensi tertinggi di Indonesia.
Survei ini merupakan hasil wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan di 38 provinsi Indonesia sepanjang 2023.
SKI juga menggunakan sampel representatif sebanyak 315.646 rumah tangga yang terdiri dari 877.531 anggota rumah tangga dan 34.065 blok sensus.
Hasilnya, orang Indonesia yang bekerja sebagai PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD dinyatakan sebagai penderita obesitas tertinggi di antara pekerjaan lain di Indonesia.
Baca juga: Daftar Negara dengan Tingkat Obesitas Tertinggi Dunia 2024, Ada Indonesia?
Profesi penderita obesitas terbanyak
Kemenkes mendefinisikan orang-orang dewasa mengalami obesitas sentral atau obesitas abdominal, jika memiliki kumpulan lemak abdominal berlebihan pada area abdomen atau perut.
Penduduk dewasa berusia kurang dari atau sama dengan 15 tahun dinyatakan mengalami obesitas sentral jika memiliki lingkar perut dengan ukuran berikut:
Laki-laki: > 90 cm
Perempuan: > 80 cm
Kemenkes kemudian menilai status gizi penduduk di atas 18 tahun dalam bentuk indeks massa tubuh (IMT). Indikator ini didasarkan pada pengukuran berat badan dan tinggi badan.
Hasilnya, 32 persen orang yang bekerja sebagai PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD menderita obesitas.
Baca juga: 7 Ikan Penurun Lemak Trigliserida, Cegah Obesitas dan Diabetes
Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki yang bekerja menjadi PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD menjadi penderita obesitas terbanyak, dibandingkan laki-laki dari profesi lain, yakni mencapai 29,3 persen.
Sementara, ada 36,1 persen perempuan PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD yang obesitas.
Ini menempatkan profesi tersebut berada pada posisi kedua terbanyak setelah wiraswasta perempuan dengan 38 persen.
Berikut daftar persentase prevalensi penderita obesitas di Indonesia, berdasarkan profesinya menurut survei Kemenkes:
PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD (32,0 persen)
Lainnya (26,9 persen)
Wiraswasta (24,9 persen)
Pegawai swasta (23,6 persen)
Buruh/sopir/pembantu tua (16,1 persen)
Nelayan (15,4 persen)
Petani/buruh tani (13,7 persen)
Baca juga: Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini
Penyebab obesitas
Sebagai gambaran, sejumlah jurnal sebelumnya juga telah meneliti penyebab obesitas di lingkungan PNS, TNI, dan Polri.
Berikut rinciannya:
Obesitas PNS
Dikutip dari Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 02 Tahun 2020, PNS termasuk pekerjaan yang paling berisiko menyebabkan obesitas.
Hasil penelitian menunjukkan, aktivitas fisik, durasi tidur dan asupan kabohidrat memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian obesitas yang dialami PNS Kementerian Agama pada 2018.
PNS yang tidak aktif melakukan aktivitas fisik, mengalami stres berat, memiliki riwayat orang tua obesitas, dan memiliki durasi tidur kurang dari 7 jam, berisiko lebih tinggi mengalami obesitas.
Berdasarkan temuan itu, kementerian dan lembaga negara dianjurkan mengadakan kegiatan olahraga rutin satu minggu, mengadakan bazar buah dan sayur, dan melakukan tes kebugaran kepada para PNS.
Obesitas TNI
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ariyanto, Mirza Hapsari, dan Lulu Fathnatul Ulya pada 2018 di RSPAU dr S Hardjolukito Yogyakarta, mayoritas anggota TNI Angkatan Udara memiliki kondisi fisik kategori sedang.
Namun, anggota TNI AU laki-laki yang mengalami kegemukan tercatat memiliki asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat lebih tinggi daripada mereka yang tidak kegemukan.
Sebaliknya, anggota TNI AU perempuan yang kegemukan memiliki asupan serat dan karbohidrat yang lebih tinggi daripada mereka dengan kondisi normal.
Untuk mengatasi kegemukan, anggota TNI disarankan memantau status gizi secara berkala dan rutin melakukan aktivitas fisik.
Obesitas Polri
Dilansir dari Jurnal Ners Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024 Halaman 1391-1398, usia, jenis kelamin, pengetahuan gizi, aktivitas fisik, dan pola makan anggota Polda Kalimantan Tengah berhubungan dengan kejadian obesitas.
Anggota Polda Kalimantan Tengah yang mengalami obesitas diketahui memiliki aktivitas fisik kardiovaskuler yang kurang, porsi makan berlebihan, dan pola makan rendah serat tapi tinggi lemak.
Karena itu, mereka disarankan mengatur asupan makanan yang baik diimbangi melakukan aktivitas fisik yang cukup.
https://www.kompas.com/tren/read/202...besitas?page=2
yg kegendutan dikirim ke papua aja untuk menghadapi OPM
Ahmad Naufal Dzulfaroh
3–4 minutes
KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini merilis Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang berisi data dasar dan informasi kesehatan berbasis komunitas.
Berdasarkan hasil survei itu, PNS, TNI, Polri, dan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk profesi dengan tingkat prevalensi tertinggi di Indonesia.
Survei ini merupakan hasil wawancara, pengukuran, dan pemeriksaan di 38 provinsi Indonesia sepanjang 2023.
SKI juga menggunakan sampel representatif sebanyak 315.646 rumah tangga yang terdiri dari 877.531 anggota rumah tangga dan 34.065 blok sensus.
Hasilnya, orang Indonesia yang bekerja sebagai PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD dinyatakan sebagai penderita obesitas tertinggi di antara pekerjaan lain di Indonesia.
Baca juga: Daftar Negara dengan Tingkat Obesitas Tertinggi Dunia 2024, Ada Indonesia?
Profesi penderita obesitas terbanyak
Kemenkes mendefinisikan orang-orang dewasa mengalami obesitas sentral atau obesitas abdominal, jika memiliki kumpulan lemak abdominal berlebihan pada area abdomen atau perut.
Penduduk dewasa berusia kurang dari atau sama dengan 15 tahun dinyatakan mengalami obesitas sentral jika memiliki lingkar perut dengan ukuran berikut:
Laki-laki: > 90 cm
Perempuan: > 80 cm
Kemenkes kemudian menilai status gizi penduduk di atas 18 tahun dalam bentuk indeks massa tubuh (IMT). Indikator ini didasarkan pada pengukuran berat badan dan tinggi badan.
Hasilnya, 32 persen orang yang bekerja sebagai PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD menderita obesitas.
Baca juga: 7 Ikan Penurun Lemak Trigliserida, Cegah Obesitas dan Diabetes
Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki yang bekerja menjadi PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD menjadi penderita obesitas terbanyak, dibandingkan laki-laki dari profesi lain, yakni mencapai 29,3 persen.
Sementara, ada 36,1 persen perempuan PNS, TNI, Polri, dan pegawai BUMN/BUMD yang obesitas.
Ini menempatkan profesi tersebut berada pada posisi kedua terbanyak setelah wiraswasta perempuan dengan 38 persen.
Berikut daftar persentase prevalensi penderita obesitas di Indonesia, berdasarkan profesinya menurut survei Kemenkes:
PNS/TNI/Polri/BUMN/BUMD (32,0 persen)
Lainnya (26,9 persen)
Wiraswasta (24,9 persen)
Pegawai swasta (23,6 persen)
Buruh/sopir/pembantu tua (16,1 persen)
Nelayan (15,4 persen)
Petani/buruh tani (13,7 persen)
Baca juga: Apa Indikator Orang Gemuk Disebut Obesitas? Simak Tandanya Berikut Ini
Penyebab obesitas
Sebagai gambaran, sejumlah jurnal sebelumnya juga telah meneliti penyebab obesitas di lingkungan PNS, TNI, dan Polri.
Berikut rinciannya:
Obesitas PNS
Dikutip dari Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 02 Tahun 2020, PNS termasuk pekerjaan yang paling berisiko menyebabkan obesitas.
Hasil penelitian menunjukkan, aktivitas fisik, durasi tidur dan asupan kabohidrat memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian obesitas yang dialami PNS Kementerian Agama pada 2018.
PNS yang tidak aktif melakukan aktivitas fisik, mengalami stres berat, memiliki riwayat orang tua obesitas, dan memiliki durasi tidur kurang dari 7 jam, berisiko lebih tinggi mengalami obesitas.
Berdasarkan temuan itu, kementerian dan lembaga negara dianjurkan mengadakan kegiatan olahraga rutin satu minggu, mengadakan bazar buah dan sayur, dan melakukan tes kebugaran kepada para PNS.
Obesitas TNI
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ariyanto, Mirza Hapsari, dan Lulu Fathnatul Ulya pada 2018 di RSPAU dr S Hardjolukito Yogyakarta, mayoritas anggota TNI Angkatan Udara memiliki kondisi fisik kategori sedang.
Namun, anggota TNI AU laki-laki yang mengalami kegemukan tercatat memiliki asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat lebih tinggi daripada mereka yang tidak kegemukan.
Sebaliknya, anggota TNI AU perempuan yang kegemukan memiliki asupan serat dan karbohidrat yang lebih tinggi daripada mereka dengan kondisi normal.
Untuk mengatasi kegemukan, anggota TNI disarankan memantau status gizi secara berkala dan rutin melakukan aktivitas fisik.
Obesitas Polri
Dilansir dari Jurnal Ners Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024 Halaman 1391-1398, usia, jenis kelamin, pengetahuan gizi, aktivitas fisik, dan pola makan anggota Polda Kalimantan Tengah berhubungan dengan kejadian obesitas.
Anggota Polda Kalimantan Tengah yang mengalami obesitas diketahui memiliki aktivitas fisik kardiovaskuler yang kurang, porsi makan berlebihan, dan pola makan rendah serat tapi tinggi lemak.
Karena itu, mereka disarankan mengatur asupan makanan yang baik diimbangi melakukan aktivitas fisik yang cukup.
https://www.kompas.com/tren/read/202...besitas?page=2
yg kegendutan dikirim ke papua aja untuk menghadapi OPM






aniestoxic dan 2 lainnya memberi reputasi
3
442
38


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan