Kaskus

Entertainment

dindakhyAvatar border
TS
dindakhy
Mana yang Lebih Baik, Mengurangi Konsumsi Garam atau Gula?
Mana yang Lebih Baik, Mengurangi Konsumsi Garam atau Gula?

Sekilas, gula mungkin terlihat lebih buruk. Namun, masyarakat Indonesia perlu sadar bahwa pembunuh nomor satu di Indonesia adalah stroke, sedangkan diabetes berada di urutan ketiga atau keempat.

Konsumsi garam di Indonesia sudah sangat berlebihan. Rekomendasi dari Kementerian Kesehatan hanya 1 sendok teh maksimal per hari. Kemarin saya membeli sebungkus garam, pada kemasannya tertulis bahwa takaran saji 4 gram (93% AKG), dan hitungan kasar saya menunjukkan bahwa 1 sendok teh yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan itu sekitar 4,2 gram garam.

Ada fakta menarik: rata-rata konsumsi garam orang Amerika Serikat adalah 10 gram per hari, sedangkan orang Jepang rata-rata mengonsumsi 14 gram per hari. Bagaimana dengan Indonesia? Belum ada datanya, tetapi seharusnya melebihi orang Jepang, mungkin lebih dari 20 gram per hari. Makanan-makanan Jepang saja terasa agak tawar bagi orang Indonesia.

Orang Indonesia terbiasa merusak pembuluh darahnya sejak kecil dengan konsumsi garam berlebih, sehingga tidak heran jika tekanan darah semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Manusia tidak perlu menderita hipertensi karena penuaan. Ada suku Yanomami di Amazon yang tidak mengonsumsi garam, dan tidak ada anggotanya yang menderita hipertensi, meskipun sudah lanjut usia.
Konsumsi garam itu seperti merokok, efek jangka pendeknya tidak terlihat, tetapi setelah bertahun-tahun baru masalah muncul. 

Saya sendiri pernah berjuang melawan hipertensi, sampai saya menyadari bahwa penyebab utamanya adalah konsumsi garam berlebih setiap hari. Ketika hal ini diubah, hipertensi saya membaik (garam bukan penyebab satu-satunya, tetapi salah satu penyebab utama).

Pernahkah Anda melihat video bagaimana pedagang membuat sambal untuk ayam geprek? Lihat berapa banyak garam dan MSG yang ditambahkan. Itu baru di sambal, belum di sop dan lauk lainnya.

Begitu juga dengan gula. Konsumsi gula orang Indonesia secara umum juga tidak wajar. Teh saja pakai gula, padahal di negara asalnya orang menikmati teh tanpa gula. Kecap pakai gula, jajanan pasar semuanya gula, belum menghitung tepung-tepungan yang dikonsumsi orang Indonesia yang juga merupakan karbohidrat buruk, termasuk nasi putih yang miskin serat dan gizi.



0
141
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan