Menyongsong Indonesia Emas 2024! Didepan Bupati se-RI, Mendagri Tito Karnavian Tampilkan Foto Pak Harto Teken Perjanjian IMF

Pada tanggal 15 Januari 1998, sejarah mencatat momen ketika Presiden Soeharto menandatangani perjanjian dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Saat itu, Indonesia tengah dilanda krisis moneter yang membutuhkan intervensi eksternal. Soeharto, dalam posisi terdesak karena kegagalan paket ekonomi yang dijalankannya, akhirnya menerima bantuan dari IMF.

Dalam foto yang menjadi ikon peristiwa tersebut, Presiden Soeharto terlihat membungkuk rendah sementara Direktur IMF, Michel Camdessus, berdiri dengan sikap tegak dan menyilangkan tangan. Gestur Camdessus tersebut memperlihatkan kesan pongah dan arogan, yang kemudian mendapat beragam reaksi dari masyarakat Indonesia maupun dunia.








Dengan gestur yang begitu berbeda antara kedua tokoh tersebut, foto perjanjian IMF tahun 1998 antara Presiden Soeharto dan IMF menjadi bukti visual yang memperlihatkan kompleksitas politik dan ekonomi pada masa itu.

Dan akan hal ini, ditunjukkan kembali oleh Mendagri Tito Karnavian baru baru ini kepada seluruh bupati se-Indonesia di Jakarta Convention Center (10/7). Akan untuk apa mungkin dimaksud agar kita menyadari keadaan dunia sekarang, adanya entitas bukan negara yang kekuatannya setara dengan negara.

Bahkan pak Tito berbicara lebih mendetail, bukan hanya IMF. Tapi seperti FIFA pun, kita Indonesia juga tidak bisa mengendalikan organisasi itu. Kita melawan FIFA, malah kitanya yang di-banned, tutur pak Tito kepada para bupati yang hadir tersebut.

Maksud pak Tito mungkin jangan sampai kasus seperti yang dialami oleh pak Harto itu terjadi lagi ya gansist, apalagi sekarang saatnya menuju Indonesia Emas 2024 yang gemilang dan jaya. Kalau dulu bung Karno pidato, Inggris kita linggis, Amerika kita setrika. Kalau bisa, mungkin saatnya untuk kita bisa kumandangkan, IMF kita cengkram, FIFA kita kuasai. Hingga bisa mengatur mereka, sesuai yang kita inginkan!


Sumber tulisan

Sumber gambar