Kaskus

News

amekachiAvatar border
TS
amekachi
Tiru Kayak Indra Sjafri! IDI: Jangan sampai Gaji Dokter Asing Lebih Tinggi dari Lokal








Tiru Kayak Indra Sjafri! IDI: Jangan sampai Gaji Dokter Asing Lebih Tinggi dari Lokal
Tiru Kayak Indra Sjafri! IDI: Jangan sampai Gaji Dokter Asing Lebih Tinggi dari Lokal
Makanya Tiru Kayak Indra Sjafri! IDI: Jangan sampai Gaji Dokter Asing Lebih Tinggi dari Lokal

Sekarang lagi ramai-ramai pembicaraan tentang sepakbola nasional ya gansist, utamanya saat timnas senior bisa untuk pertama kalinya masuk yang mungkin bisa disebut juga dengan babak akhir pra piala dunia zona Asia.

Pelatihnya bernama shin Tae-yong dari Korsel, negara di Asia yang bisa disebut langganan masuk piala dunia selain Jepang. Namun kehebatan Coach Shin tentu bukan karena dia berasal dari Korsel, tapi dinilai dari prestasinya selama ini. Awal-awal karirnya di klub Seongnam Ilhwa Chunma saja sudah bawa klub tersebut juara liga Champions Asia 2010, tentunya jika melatih timnas Indonesia, dipastikan gajinya pun nggak main-main.

Berdasarkan yang diungkap oleh mantan ketua umum PSSI Mochamad Iriawan di podcast Deddy Corbuzier, gaji Shin Tae-yong sebesar 2 miliar rupiah per bulan. Nah dengan gaji segede itu, mungkin satu-satunya pelatih Indonesia yang menyamai STY hanya Indra Sjafri yang juga sama-sama pelatih dengan prestasi gemilang. Atau mungkin juga yang setara adalah Luis Milla, pelatih klub Persija.

Namun ada yang cukup unik nih gansist, kali ini bukan di bidang olahraga tapi di bidang kesehatan di Indonesia. Diambil dari Medcom.id, Minggu (7/7), Ikatan Dokter Indonesia atau IDI melalui Adib Khumaidi malah menyatakan pemerintah harus adil terhadap dokter lokal. Lebih penting, khususnya tentang masalah gaji, gaji dokter asing jangan sampai dari gaji dokter orang Indonesia itu sendiri.

Ini masalah keadilan, ini masalah nasionalisme! Tegas Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Adib Khumaidi.


Quote:




Tiru Kayak Indra Sjafri! IDI: Jangan sampai Gaji Dokter Asing Lebih Tinggi dari Lokal
Kontroversi muncul terkait kebijakan impor dokter ini, terutama terkait kualitas layanan dokter asing dan domestik. Beberapa pihak, termasuk Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, menolak langkah pemerintah dalam mendatangkan dokter asing. Meskipun ada penolakan, Menkes mengakui bahwa langkah ini masih dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa.

Perhatian terhadap kesejahteraan dokter muda Indonesia juga penting. Solidaritas dan kerjasama antardokter menjadi kunci dalam menyelesaikan masalah ini. Dengan dialog yang terbuka dan upaya bersama, diharapkan situasi kesejahteraan dokter di Indonesia dapat membaik, tanpa menyisihkan dokter lokal demi dokter asing.


Sumber tulisan

Sumber gambar
vintage.oldiesAvatar border
krukovAvatar border
ananghermanAvatar border
anangherman dan 11 lainnya memberi reputasi
10
1.5K
93
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan