Daerah: Jawa, Bali, Nusa Tenggara
Status: Least Concern
Ayam hutan hijau jantan punya warna jengger yang khas banget, 2 warna ungu dan biru muda. Ayam hutan hijau adalah spesies ayam yang benar-benar asli Indonesia dan benar-benar asli alam liar bukan hasil domestikasi. Selain ayam hutan hijau Indonesia juga punya spesies ayam hutan merah (Gallus gallus) yang merupakan nenekmoyang dari ayam ternak. Untungnya keberadaan ayam hutan liar masih terjaga dengan baik, nggak seperti banteng.

Daerah: Kalimantan, Indonesia Tengah, Indonesia Timur, Filipina, Papua Nugini, Australia
Status: Least Concern
Burung sepatu atau jacana punya jari kaki yang panjang-panjang kayak Freddy Krueger. Bentuk jari ini fungsinya supaya burung sepatu gak tenggelam kalau menginjak daun teratai. Kalau ada bahaya, burung sepatu jantan bakal ngumpetin anak-anaknya di bawah sayapnya. Hasilnya jadi kayak begini (detik 00:12).

Gak seperti 90% spesies burung lain yang setia sama satu pasangan, burung sepatu justru adalah penganut poliandri. Artinya burung sepatu betina biasanya setia kepada 2 sampai 5 jantan sekaligus. Para burung sepatu jantan berperan ngeramin telur dan jagain anak-anaknya, jadi enak tuh bodyguardnya ada banyak. Sementara burung betina justru berperan mengusir burung sepatu lain yang ingin nempatin sarang mereka. Bahkan burung sepatu betina akan menyerang anak-anak burung sepatu lain yang beda induk.

Daerah: Indonesia barat dan Tengah, Filipina, Indocina, Cina
Status: Least Concern
Lenawai ketiga yang ane angkat di trit ane. Secara penampilan sih K. hardwickii gak punya keunikan dibanding kelelawar yang udah ane bahas. Tapi kelelawar ini punya simbiosis yang unik sama tanaman kantong semar. Lenawai hardwick hobi tidur di dalam kantong semar khususnya spesies Nepenthes hemsleyana. Gak cuma tidur, si kelelawar juga bakal beol di dalam kantong semar. Dan ternyata kotoran kelelawar ini berguna buat jadi makanan kantong semar .
Sebenernya K. hardwickii juga seneng numpang tidur di tanaman jenis lain, tapi kantong semar N. hemlesyana punya organ khusus yang bisa ngeluarin sinyal khusus buat manggil kelelawar mendekat.

Sayangnya riset soal simbiosis kelelawar dan kantong semar baru dilakukan di Sarawak Malaysia, belum ada bukti konkrit apakah lenawai hardwick di Indonesia melakukan hal yang sama. Btw bukan kelelawar ini aja yang suka beol di kantong semar, 2 mamalia di bawah ini juga.

Daerah: Sumatera, Kalimantan, Indocina
Ikan lais atau lele kaca terbagi jadi 19 spesies. Sebagian spesies punya badan bening, tapi cuma 3 spesies yang betul-betul tembus pandang kayak di gambar atas. Biasanya yang sering dijual buat ikan hias itu K. vitreolus dari Thailand, kalo spesies ikan lais yang dari Indonesia lebih sering dijadiin makanan, biasanya dibuat gulai. 😋

Keunikan ikan lais adalah kalau mereka mati, badannya yang transparan bisa berubah jadi warna putih. Selain itu sisiknya juga bisa berkilau warna pelangi dalam keadaan tertentu. 

Daerah: Samudera Hindia dan Pasifik
Ini kepiting, udang, apa kepiting?

Kepiting Lambrachaeus punya kepala yang panjang runcing bahkan lebih panjang dari udang. Saking panjangnya mana capit mana kepala jadi susah dibedain. Sementara badannya kecil (5 cm) kakinya panjang. Lebih aneh lagi kalo kita bandingin sama sodara-sodara sefamilinya. Semua anggota Parthenopidae (kepiting siku) yang lain punya badan pendek kaki pendek tapi ukuran capitnya absurd.
Kayak gini contohnya.

Daerah: Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sarawak
Status: Endangered
Kadal seaneh ini malah dipanggil biawak tanpa telinga, padahal bentuk sisiknya jauh lebih mencolok daripada kupingnya.
Biawak tanpa telinga adalah hewan nokturnal dan hidup di air, wajar kalo susah dicari. Mereka disebut juga kadal bisu oleh warga lokal karena mereka bakalan diem aja kalau didekati manusia. Saking uniknya reptil satu ini, familinya sampe beda sendiri dari kadal-kadal lain.

Kadal ini sering disebut fosil hidup karena familinya diduga udah misah dari bangsa biawak sejak jaman dinosaurus, tapi belum ada bukti kalau genus Lanthanotussendiri memang setua itu. Saat ini biawak tanpa telinga berstatus Endangered. Wilayah habitat mereka sangat berdekatan dengan perkebunan kelapa sawit. Ditambah lagi banyak yang menangkap dan menjual secara ilegal buat jadi hewan peliharaan .

Daerah: Papua
Status: Least Concern (L. albertisii), Vulnerable (L. fredparkeri)
Ini juga sama aja. Namanya sanca bibir putih, padahal yang unik itu bukan bibirnya.

Sanca bibir putih punya ukuran yang nggak besar (2 meter) dan warna bodi yang cenderung polos, gak ada motif batik kayak sanca lain. Warna badan spesies L. albertisii hitam emas sedangkan spesies L. fredparkeri hitam putih. Nah yang lebih kerennya lagi sisik sanca ini bisa berkilau kayak pelangi. Kayak ada hologramnya. Sanca ini juga dikenal agresif, jadi jangan sembarangan ngambil dan bawa pulang mentang-mentang warnanya bagus ya.

Ada beberapa jenis lagi sih kadal dan ular di dunia yang punya sisik pelangi. Setau ane minimal ada 3 spesies ular di Indonesia yang kayak begini.

Daerah: Indonesia Barat dan Tengah, Indocina, Filipina, Kep. Andaman(India)
"Di alam, ular pelangi hidup di dalam lubang-lubang tanah (fossorial). Mereka juga bertahan di dataran rendah sampai pegunungan. Ular ini tidak berbisa dan tidak berbahaya, tetapi jika dipegang dapat menggetarkan ekor dengan cepat" -Greeners.co

Enak banget ya gus, tinggal copas tulisan punya orang.
Ular ini sebenernya nggak langka, malah bisa ditemui di kota-kota besar termasuk Jakarta. Cuma karena gaya hidupnya yang pemalu ini makanya mereka jarang dilihat manusia.

Daerah: G. Salak, G. Pangrango (Jawa Barat)
Status: Critically Endangered
Serem bet yak namanya.
Tapi tenang gan, kodok ini tidak mengisap darah dan tidak mengeluarkan darah (kecuali kalau kita kasih luka ya).

Kodok darah memiliki warna kulit yang agak bervariasi, sebagian warnanya full merah hitam, sebagian lagi punya corak kuning. Mereka termasuk amfibi paling terancam punah di Indonesia, di tahun 2018 saja populasinya kira-kira sekitar 250 ekor.
Penurunan populasi ini dipicu oleh wabah chytridiomycosis (baca: sitridiomikosis) yang disebabkan infeksi jamur dan menyerang populasi amfibi di seluruh dunia. Selain itu pemanasan global serta erupsi gunung juga bikin habitat kodok darah makin terbatas, soalnya mereka cuma hidup di hutan beriklim sejuk.

Tapi dibalik nasib mirisnya ane jujur merasa kagum di provinsi yang padat penduduk kayak Jawa Barat ternyata masih ada satwa endemiknya yang gak ada di daerah lain.

Daerah: Papua, Australia
Muncul lagi nih jenis hewan yang bentuknya mengecoh. Kadal pensil punya badan panjang dan kepala lancip mirip ular pucuk, tapi tahukah agan mereka ini sebenarnya apa?

Kadal pensil sebenarnya adalah tokek! Hampir sih, soalnya ordonya sama (Gekkota) tapi familinya beda. Seperti tokek dan cicak, kadal pensil akan nyopotin buntutnya kalau ada bahaya. Mereka juga suka jilatin matanya sendiri pakai lidah. Makanan kadal pensil adalah kadal lain terutama bengkarung alias skink.