- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Habib Bahar bin Smith Tampil Sangar Tenteng Senapan, Ada Mobil Diplomatik Papua


TS
provokadrun
Habib Bahar bin Smith Tampil Sangar Tenteng Senapan, Ada Mobil Diplomatik Papua
Quote:
Habib Bahar bin Smith Tampil Sangar Tenteng Senapan, di Pekarangan Ada Mobil Korps Diplomatik Papua Nugini?
Cesar Uji TawakalSuara.Com
Kamis, 04 Juli 2024 | 13:34 WIB

Habib Bahar bin Smith dan Volvo S80. (Youtube/Sayyid Bahar Bin Sumaith Official)
Suara.com - Habib Bahar bin Smith memang dikenal sebagai sosok yang akrab dengan koleksi kendaraan mewah.
Dari berbagai jejak digital yang ada, tampak beragam macam kendaraan yang terparkir di pekarangan kedediamannya, dengan merek dan tipe yang berbeda-beda, dan ada yang unik terkait hal ini.
Dalam sebuah video unggahan kanal Sayyid Bahar Bin Sumaith Official, bulan lalu (7 Mei 2024), terlihat momen saat menenteng senjata sembari melintasi pekarangan.
Akun ini menyebutkan bahwa senjata tersebut merupakan senapan angin. Beberapa momen kemudian, ia menembakkan senapan tersebut ke botol air secara tepat sasaran.
Namun yang unik dari video tersebut adalah kendaraan yang tampak sekilas, sebuah sedan hitam mewah dengan plat nomor yang unik.
Mobil tersebut mengusung nopol CD 80 08. Dikutip dari situs resmi Daihatsu, kode CD 80 ini merujuk pada Korps Diplomatik atau kendaraan dinas dari negara Papua Nugini.
Namun sayangnya belum ada informasi terkait apakah mobil tersebut betulan pernah digunakan sebagai kendaraan dinas diplomat atau sekadar plat nomor "kustom".
Terlepas dari itu, mobil tersebut sekilas tampak identik dengan Volvo S80.
Spesifikasi dan harga Volvo S80
Berdasarkan penelusuran tim Suara.com, di pasaran mobil bekas, harga kendaraan asal Swedia ini berada di angka 70 jutaan rupiah untuk keluaran lawas hingga 350 jutaan untuk yang berusia kurang dari sedekade.
Dilihat dari bentuknya, mobil tersebut disinyalir merupakan generasi pertama dari S80, yang dulunya diproduksi dari tahun 1998 hingga tahun 2006.
Dulu, mobil S80 punya beberapa pilihan mesin yang berbeda. Yuk, kita bahas lebih sederhana:

Sebuah sedan Volvo S80 generasi 2 dipamerkan di Thailand. [Shutterstock]
1. Mesin 2.4 Liter (104 kW / 141 PS / 139 bhp)
Ini adalah mesin lima silinder. Ada dua versi: yang menggunakan gas alam terkompresi (CNG) dan yang menggunakan liquefied petroleum gas (LPG). Versi yang disetel sepenuhnya menghasilkan daya sekitar 125 kW (170 PS / 168 bhp).
2. Mesin 2.9 Liter (144 kW / 196 PS / 193 bhp)
Mesin ini memiliki enam silinder. Kemudian ada mesin T6 dengan daya sekitar 200 kW (272 PS / 268 bhp). Terakhir, ada mesin Volkswagen 2.5 liter yang berasal dari mesin diesel Turbocharged Direct Injection (TDI). Mesin 2.9 liter memiliki enam silinder lurus, sementara T6 didukung oleh versi twin-turbocharged destroke.
3. Penambahan di Tahun 2000
Pada tahun 2000, ditambahkan mesin 2.5T dengan daya sekitar 149 kW (203 PS / 200 bhp). Model ini tersedia dengan penggerak semua roda standar dan menggunakan turbocharger tekanan ringan. Ada juga mesin 2.3T yang tersedia dalam versi Thailand.
4. D5 Diesel Common Rail
Akhir tahun 2001, diperkenalkan mesin diesel common rail lima silinder dengan daya sekitar 120 kW (163 PS / 161 bhp). Di beberapa pasar, mesin ini dijual sebagai 2S E N S O R dengan daya yang disetel ke 96 kW (131 PS / 129 bhp).
Angka kode plat nomor CD dan asal negaranya
Perlu diketahui bahwa plat CD menurut Pasal 4 Peraturan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012, penggunaanya dibagi menjadi dua:
Kode CD, yang diikuti dengan angka kode negara, angka registrasi digunakan oleh Korps Diplomatik sebagai kendaraan dinas.
Kode CD, yang diikuti dengan angka kode negara, kode huruf P, angka registrasi digunakan oleh Korps Diplomatik untuk kepentingan kendaraan pribadi.
Berikut adalah kode plat nomor CD dari tiap negara, menurut situs resmi Daihatsu:
Kode Plat CD 12: Amerika Serikat.
KKode Plat CD 13: India.
Kode Plat CD 14: Great Britain (Britania Raya/Inggris).
Kode Plat CD 15: Vatikan.
Kode Plat CD 16: Norwegia.
Kode Plat CD 17: Pakistan.
Kode Plat CD 18: Myanmar.
Kode Plat CD 19: China.
Kode Plat CD 20: Swedia.
Kode Plat CD 21: Arab Saudi.
Kode Plat CD 22: Thailand.
Kode Plat CD 23: Mesir.
Kode Plat CD 25: Filipina.
Kode Plat CD 26: Australia
Kode Plat CD 20: Swedia.
Kode Plat CD 21: Arab Saudi.
Kode Plat CD 22: Thailand.
Kode Plat CD 23: Mesir.
Kode Plat CD 25: Filipina.
Kode Plat CD 26: Australia.
Kode Plat CD 27: Irak.
Kode Plat CD 28: Belgia.
Kode Plat CD 29: Uni Emirat Arab.
Kode Plat CD 30: Italia.
Kode Plat CD 31: Switzerland.
Kode Plat CD 32: Jerman.
Kode Plat CD 33: Sri Lanka.
Kode Plat CD 34: Denmark.
Kode Plat CD 35: Canada.
Kode Plat CD 36: Brazil.
Kode Plat CD 37: Rusia.
Kode Plat CD 38: Afghanistan.
Kode Plat CD 39: Yugoslavia.
Kode Plat CD 40: Ceko.
Kode Plat CD 41: Finlandia.
Kode Plat CD 42: Mexico.
Kode Plat CD 43: Hungaria.
Kode Plat CD 44: Polandia.
Kode Plat CD 45: Iran.
Kode Plat CD 47: Malaysia.
Kode Plat CD 48: Turki.
Kode Plat CD 49: Jepang.
Kode Plat CD 50: Bulgaria.
Kode Plat CD 51: Kamboja.
Kode Plat CD 52: Argentina.
Kode Plat CD 53: Rumania.
Kode Plat CD 54: Yunani.
Kode Plat CD 55: Yordania.
Kode Plat CD 56: Austria.
Kode Plat CD 57: Syria.
Kode Plat CD 58: UNDP (United Nations Development Programme) atau Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kode Plat CD 59: New Zealand.
Kode Plat CD 60: Belanda.
Kode Plat CD 61: Yaman.
Kode Plat CD 62: UPU (Universal Postal Union) atau Kesatuan Pos Sedunia.
Kode Plat CD 63: Portugal.
Kode Plat CD 64: Algeria.
Kode Plat CD 65: Korea Utara.
Kode Plat CD 66: Vietnam.
Kode Plat CD 67: Singapura.
Kode Plat CD 68: Spanyol.
Kode Plat CD 69: Bangladesh.
Kode Plat CD 70: Panama.
Kode Plat CD 75: Korea Selatan.
Kode Plat CD 80: Papua Nugini.
Kode Plat CD 81: Nigeria.
Kode Plat CD 82: Chile.
Kode Plat CD 87: Columbia.
Kode Plat CD 88: Brunei Darussalam.
Kode Plat CD 98: Maroko.
Kode Plat CD 101: Tunisia.
Kode Plat CD 102: Kuwait.
Kode Plat CD 103: Laos.
Kode Plat CD 104: Palestina.
Kode Plat CD 107: Libya.
Kode Plat CD 108: Peru.
Kode Plat CD 109: Slovakia.
Kode Plat CD 110: Sudan.
Kode Plat CD 130: Azerbaijan
Tentang Habibibana Bahar yang perlu agan sista ketahui:
Quote:
Bahar bin Smith
pendakwah Indonesia
Habib Bahar bin Smith lahir 23 Juli 1985) adalah seorang tokoh dan penceramah asal Manado, Sulawesi Utara. Habib Bahar merupakan pemimpin dan pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat/ LSM Majelis Pembela Rasulullah yang berkantor cabang di Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan. Selain itu, dirinya juga merupakan pendiri Paguyuban bernama Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin di Kemang, Kabupaten Bogor.
LahirSayyid Bahar bin Ali bin Smith
23 Juli 1985 (umur 38)
Manado, Sulawesi UtaraTempat tinggalKabupaten BogorNama lainHabib Bahar[1]PendidikanPonpes Alkhairaat Manado[2]
Darul Lughah Wadda'wah Bangil
PekerjaanPenceramah[3]OrganisasiFront Pembela IslamDikenal atas
Pemimpin Majelis Pembela Rasulullah (2007–sekarang)
Pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin
GelarHabib Ba'alawiSuami/istri
Fadlun Faisal Balghoits
(m. 2009)
Anak 4
Kehidupan awal
Bahar bin Smith lahir di Manado, Sulawesi Utara sebagai anak pertama dari tujuh bersaudara. Dia berasal dari keluarga Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith (bahasa Arab: آل بن سميط , translit. Aāl bin Sumayṭ; pelafalan dalam bahasa Arab: [ʔaːl bin sumajtˤ]), ayah bernama Sayyid Ali bin Alwi bin Smith (w. 17 Oktober 2011), sedangkan ibunya bernama Isnawati Ali berasal dari Minahasa Tenggara. Bahar mempunyai enam orang adik, tiga di antaranya adalah Ja'far bin Smith, Sakinah Smith, dan Zein bin Smith.
Kehidupan pribadi
Pada tahun 2009, Bahar menikahi seorang Syarifah bermarga Aal Balghaits (bahasa Arab: آل بالغيث , translit. Aāl Balġayṯ; pelafalan dalam bahasa Arab: [ʔaːl balɣajθ]) bernama Fadlun Faisal Balghoits. Dari pernikahannya dengan Fadlun, Bahar dikaruniai empat anak: Sayyid Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Syarifah Aliyah Zharah Hayat Smith, Syarifah Ghaziyatul Gaza Smith, dan Sayyid Muhammad Rizieq Ali bin Smith. Anak terakhirnya, Ali, lahir pada tanggal 4 Februari 2018.
Keorganisasian
Habib Bahar merupakan pendiri dan pemimpin LSM Majelis Pembela Rasulullah sejak tahun 2007.[5] Kantor pusat Majelis Pembela Rasulullah terletak di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Sementara pengikut Bahar mencapai ratusan orang yang berdomisili di Ciputat, Tangerang Selatan; Pesanggrahan, Jakarta Selatan; dan Pondok Aren, Tangerang Selatan.[1] Bersama para anggota Majelis Pembela Rasulullah,Habib Bahar kerap melakukan aksi razia dan penutupan paksa di beberapa tempat hiburan di Jakarta.[5] Aksinya yang paling menonjol adalah ketika dia menggerakan sekitar 150 orang jamaah Majelis Pembela Rasulullah pada bulan Ramadan tahun 2012[6] untuk melakukan razia di Cafe De Most Pesanggrahan, Jakarta Selatan.[7] Hal tersebut dilakukannya karena kafe tersebut diduga sebagai sarang maksiat, dia kemudian menutup paksa Cafe De Most dan meminta agar tempat tersebut ditutup sebulan penuh selama bulan Ramadan.[5]
Selain itu, Habib Bahar juga mendirikan Paguyuban bernama Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin yang mengadopsi sistem salaf di daerah Pabuaran, Kemang, Bogor.[8] Dia juga dikenal dekat dengan ormas Islam bentukan Muhammad Rizieq Shihab, Organisasi Terlarang Front Pembela Islam.[9] Bahkan, Selain Rizieq Shihab, Bahar merupakan tokoh utama penggerak serangkaian Aksi Bela Islam yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama diadili terkait pernyataannya yang menghina Islam.[10][11]
Dakwah
Bahar sering berdakwah di berbagai acara peringatan hari besar Islam, seperti Maulid Nabi Muhammad dan Isra Mikraj.[4] Pada setiap ceramahnya, dia selalu didampingi dan dijaga ketat oleh Front Pembela Islam[4] serta kerap bersikap keras dan terkesan bersebrangan dengan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama.[12] Namun, tidak jarang pula dia didampingi dan dikawal oleh Barisan Ansor Serbaguna saat berdakwah di tempat yang masyarakatnya berafiliasi dengan Nahdlatul 'Ulama, seperti ketika dia berdakwah di Pondok Pesantren Modern Al-Husainy, Tangerang Selatan pimpinan Habib Ali Alwi.
Kontroversi
sunting
Aksi sweeping
Sebagai pemimpin Majelis Pembela Rasulullah, Bahar bersama pengikutnya kerap melakukan aksi sweeping dan penutupan paksa di beberapa tempat hiburan yang dianggap melanggar syariat islam yang beroperasi di wilayah Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan.[13] Pada bulan Ramadan tahun 2012, tepatnya hari Minggu, 29 Juli 2012, sekitar pukul 01.30 dini hari, dia pernah menggerakan sekitar 150 pengikutnya[6] untuk melakukan aksi sweeping yang di Kafe De Most yang terletak di Jalan Veteran Raya, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.[14] Dalam aksinya itu, mereka menuntut agar pihak kafe menutup bisnisnya.[5] Selain itu, massa juga melengkapi diri dengan senjata. Bahkan, peralatan senjata tajam itu dibuat khusus menjelang aksi, seperti empat buah pedang yang dibuat seminggu sebelum kejadian.[15] Aksi tersebut telah direncanakan 2 minggu sebelumnya. Rencananya, setelah melakukan aksi dari Pesanggrahan, Bahar dan jemaahnya akan melakukan razia di Kafe Putri, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dari Cipulir, massa merencanakan untuk merazia kafe lainnya di Ciledug, Tangerang. Namun, belum sampai ke lokasi-lokasi tersebut, polisi yang mendapatkan informasi adanya aksi sweeping di Kafe De Most, Pesanggrahan oleh ormas Majelis Pembela Rasulullah, polisi pun langsung melakukan pengamanan.[1] Aksi mereka mendapat hadangan dari petugas gabungan Polresta Tangerang, Polsek Pondok Aren, Koramil 19 Pondok Aren, dan Satpol PP Pondok Aren.[14]
Polisi kemudian menangkap Bahar dan 62 orang pengikutnya,[6] serta menyita 10 golok, 17 celurit, 4 katana, 4 stik golf, 12 stik besi, 13 kayu, 1 bendera Majelis Pembela Rasulullah.[15] Dari 62 orang yang ditangkap, 41 di antaranya merupakan anak yang masih di bawah umur. Bahkan, ada anak berusia 13 tahun yang ikut serta dalam aksi sweeping tersebut.[16] Polisi kemudian menetapkan 23 orang termasuk Bahar sebagai tersangka karena terbukti melakukan pengrusakan dengan senjata tajam, dua di antaranya adalah anak di bawah umur yang kedapatan membawa golok dan celurit.[15] Atas hal tersebut, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sangat menyayangkan keterlibatan anak kecil dalam aksi tersebut. KPAI juga meminta petugas memberikan penangguhan penahanan terhadap kedua anak itu.[16]
Polisi kemudian menjerat Bahar dan pengikutnya dengan Pasal 170 KUHP tentang pengrusakan dengan ancaman hukuman lima tahun. Selain itu, mereka juga dijerat Pasal 2 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman 12 tahun.[7] Sementara itu, kedua anak di bawah umur yang menjadi tersangka dapat dihukum dengan ancaman enam tahun penjara di bawah Undang-Undang Darurat 1951 karena membawa senjata tajam, dan dua setengah tahun karena menghancurkan properti pribadi.[6] Setelah ditahan dan dilakukan interogasi singkat, Bahar mengaku bersalah dan menyesal karena tidak melapor kepada pihak kepolisian[17] terkait pelanggaran yang dilakukan Kafe De Most karena menjual minuman beralkohol.[18]
Selain terlibat dalam aksi sweeping tahun 2012, pada tahun 2010, Bahar juga pernah terlibat dalam aksi penyerangan terhadap jemaat Ahmadiyah di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.[19][20] Selain itu, pada tahun yang sama, Bahar juga pernah terlibat dalam Kerusuhan Koja terkait sengketa makam Mbah Priok di Jakarta Utara.[21]
Kontroversi dalam ceramah
sunting
Ceramah mengenai PDIP
Bahar kerap dalam ceramahnya menyebut bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) adalah sarang Partai Komunis Indonesia (PKI). Terkait hal tersebut, organisasi sayap Islam PDIP, Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (PP Bamusi) mengkritik pernyataan Bahar tersebut. Bamusi menyindir bahwa Bahar kurang bacaan dan literatur, serta tuduhan yang dilontarkannya kepada PDIP tanpa tabayun tersebut telah menjadi fitnah dan merusak citra penceramah agama.[22]
Ceramah mengenai Jokowi
Pada akhir November 2018, video ceramah Bahar viral di media sosial. Di tengah proses pilpres 2019 yang panas, Bahar berkata bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang adalah kader PDIP, sebagai pengkhianat bangsa, negara, dan rakyat. Ia juga menyebut Jokowi sebagai banci dan meminta jama'ah untuk membuka celana Jokowi supaya terlihat apa ada darah menstruasi di sana. Kemudian Bahar juga menuduh Jokowi hanya mensejahterakan orang-orang non-Muslim (kafir), orang Tionghoa-Indonesia ("Cina"), dan perusahaan-perusahaan Barat serta memperbudak pribumi. Ia juga menyalahkan jama'ah karena tidak memenangkan capres Prabowo Subianto yang didukung FPI di pilpres sebelumnya.[23] Bahar kemudian dilaporkan ke Kepolisian Negara Republik Indonesia atas dugaan ujaran kebencian.[24] Bahar juga mendapat kecaman dari anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Achmad Baidowi[25] dan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko.[26] Namun, ia dibela oleh sesama pendukung Prabowo seperti Persaudaraan Alumni 212[27] dan anggota dewan pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Fadli Zon.[28]
Bocil nolep madesu, bocah tua nganggur
Komen yg rapi!
Diubah oleh provokadrun 05-07-2024 23:44






aftersleep dan 4 lainnya memberi reputasi
3
782
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan