Waduh, Media Nasional Tempo dan yang Lainnya Tiba-tiba kembali Mengulik isi Khotbah Ketua KPU saat Idul Adha: Sifat Hewani pada Manusia harus Disembelih!

Seribu kebaikan seorang manusia di dunia ini, akan mudah dihancurkan lewat hanya satu kejelekan saja yang ia perbuatan ya gansist. Itulah kenyataan di dunia ini, istilahnya adalah air susu sebelaga rusak gara-gara nila setitik. Sebuah istilah yang sangat pas dan bahkan mungkin berlaku hingga untuk ratusan tahun kedepannya buat umat manusia.

Sekarang pun saat lagi ramai-ramainya kasus ketua KPU yang diduga berbuat tindakan asusila di luar negeri terhadap warga RI sendiri, ini media massa nasional Kompas dan juga banyak media lainnya malah tiba-tiba kembali mengulik masa saat yang bersangkutan jadi khatib salat tanggal 17 Juni 2024.







Sayangnya, kemudian terkuak kasus pelecehan seksual yang melibatkan Hasyim Asy'ari. Pemecatannya sebagai Ketua KPU tidak hanya mengundang kekecewaan, tetapi juga membuat umat terheran-heran dengan ironi antara khotbahnya yang penuh hikmah dan tindakan nyata yang bertentangan. Ini menjadi cerminan bahwa kadang sifat kebinatangan yang disingkirkan dalam khutbah tidak selalu tercermin dalam tindakan nyata.

Khotbah Hasyim Asy'ari menjadi pelajaran bahwa transformasi diri dari sifat-sifat negatif menuju kesucian bukanlah hal yang mudah dan butuh keteguhan serta pengendalian diri yang kuat. Sekalian juga renungan buat kita nih gansist, kita mungkin saat ini jadi yang terbaik atau jadi orang yang dipandang baik oleh masyarakat.

Namun suatu saat, besok hari misalnya, anggapan itu mungkin berubah. Tapi selama kita masih ada di jalur yang benar, harus tetap mengusahakan untuk memberikan inspirasi buat yang lain. Lewat nasehat, pituah, kata mutiara yang menggugah orang untuk berbuat baik maupun secara tindakan nyata.

Adapun selanjutnya, ya kita ini adalah manusia. Mungkin dari seorang yang benar dan tetap benar sampai akhir hayat, namun ada yang unik juga. Dalam dunia ini sering muncul, orang baik yang akhirnya jadi tidak baik ataupun sebaliknya.

Berserah diri saja pada takdir, tapi coba mengusahakan diri berada di jalan kebenaran sekuat mungkin!


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2