- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pengalaman Antar Keponakan Ke Dokter Gigi, Sakit Hilang Cemas Datang?
TS
iskrim
Pengalaman Antar Keponakan Ke Dokter Gigi, Sakit Hilang Cemas Datang?
Kemarin sore mendadak keponakan saya usia 15 tahun meringis dikamar, ngeluh giginya sakit yang ternyata sudah beberapa hari dia rasakan, klimaksnya kemarin sore itu akhirnya dia tidak tahan lagi minta saya saja yang mengantarkannya ke dokter gigi. Rasa nyeri dan ingat biaya ke dokter gigi dikenal mahal membuatnya cemas.
"Sudah, lah yang penting kamu sembuh, terlambat penanganan membuat biaya berobat nantinya jadi lebih mahal,"kata saya. Setelah berbincang dan berpamitan pada orang tuanya akhirnya kami pergi juga ke praktek dokter gigi di wilayah kami tinggal. Ada rasa kasihan tapi juga hati tergelitik melihat ekspresi keponakan saya itu yang terus memegang pipi kirinya sambil bersandar di pintu mobil.
Sesampainya di tempat kami langsung mendaftar dan mendapat antrian nomor 5. Rupanya praktek pengobatan gigi cukup ramai ya, fikir saya dalam hati. Ketika kami menunggu giliran dipanggil ada hal menarik terlihat di sudut ruangan, sebuah standing banner bergambar dokter dan pasien tersenyum lebar, dibawahnya ada beberapa tulisan yang informatif.
"Tidak perlu cemas ke dokter gigi, keluhanmu segera kami tangani", seperti itu kira-kira judul dari standing bannernya. Saya pun mendekat dan akhirnya lanjut membaca tulisan berikutnya. "Iseng, sambil nunggu mending baca-baca," fikir saya dalam hati.
Tulisan di standing banner itu memberikan pesan bahwa tidak perlu cemas ke dokter gigi karena pasien sudah berada di tempat yang tepat, ditangani oleh dokter yang sudah berpengalaman, sampaikan keluhanmu sejelas mungkin, datang di waktu yang tepat, dan rawatlah gigi secara teratur.
Kelima pesan tersebut memang sangat informatif, kemudian saya minta keponakan saya ikut membacanya. Dia hanya mengangguk tanda mengerti karena masih menahan rasa nyeri di giginya. "Sudah, lah.. kamu sudah ada ditempat yang tepat.. pulang dari sini sakitmu pasti hilang," kata saya meyakinkan dan menghiburnya. Keponakan saya pun kembali mengangguk, terlihat ekspresi wajahnya mulai sedikit rileks.
Beberapa menit kemudian giliran keponakan saya yang diperiksa, cukup lama dia didalam, ketika sudah keluar dari ruang pengobatan wajahnya terlihat semakin rileks dan lebih tenang dari sebelumnya. Saya kemudian tanya sakitnya kenapa dia pun menjawab giginya ada yang berlubang sambil menyodorkan resep dan lembar invoicenya kepada saya. Entah kenapa seketika itu juga giliran saya yang merasa cemas, kemudian..
Original Thread © 2016 - 2024 iskrim™
Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Opini | img : Ai
itik.buruk.rupa dan 8 lainnya memberi reputasi
9
546
75
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan